Last Chapter. Akibat terlalu merindu.

739 51 3
                                    

_You in Me_

Sedikit quotes.

"Kehidupan punya banyak jalan. Terlebih untuk senang ataupun sedih. Jadi, daripada menanggung sebuah kesedihan karena ditinggal, lebih baik senang menyapa mereka yang datang."

Third Person POV.
•°•°•°•°•
Mata itu membuka secara perlahan dan semua masih samar-samar. Taehyung langsung bangkit dari tidurnya.

"Sudah sadar?"

Taehyung pun terlihat mengusap-usap wajahnya kesal. "Apa yang terjadi?"

"Kau tidak ingat?" Taehyung menggeleng.

"Kau datang ke sini karena Taeun membohongimu."

"Maksudnya?"

"Kau benar-benar tidak ingat, Hyung?" Taeun menghampiri ranjang si kakak. Taehyung masih menggeleng.

"Aku rasa penyakitmu tambah parah. Dokter Hoseok sudah memberitahuku semuanya. Jika kau memang ingin mati, maka matilah sekarang."

"Apa katamu?!" kaget Taehyung mendengar Taeun mengatakan hal itu.

"Itu benar. Daripada kau menyusahkan orang lain. Ini belum terlambat untuk menentukan," sambung Hoseok.

"Apa maksud kalian, aku tidak mengerti?!" tuntut Taehyung.

"Dokter Jung bilang, kau tidak bisa bertahan lebih lama lagi untuk sesehat sekarang ini. Sebaiknya kau saja yang menjelaskannya, Dokter." Taeun sangat tidak sanggup melanjutkan.

"Tae, kau tahu, demi menjadi parmasit pribadimu, aku mempelajari penyakitmu. Jika penyakit itu dibiarkan, akan menimbulkan penyakit lainnya di ragamu. Dalam kurun waktu tidak lama, kau akan mengalami kelumpuhan pada seluruh organ Indra, terutama penglihatan, pendengaran, berbicara. Lalu setelahnya kau akan mengalami stroke berat."

"Obat pereda sakit sudah tidak akan berfungsi lagi."

"Itu benar. Kau pikir jika kau sakit, aku akan sempat mengurusimu? Matilah ... sebelum menyusahkan orang lain."

Hoseok terlihat kecewa dengan ujung tanpa kejelasan ini. Pikirannya sangat buntu saat ini. Karena memang sebenarnya cara mengembalikan situasi hanya dengan operasi. Tidak ada jalan lain.

*

Taehyung turun dari ranjang.

"Kau mau ke mana?" tanya Hoseok.

"Bukankah kalian menyuruhku mati." Taehyung menepis pegangan itu.

"Hyung!"

Taeun mengejar si kakak yang terus berjalan tanpa menoleh ke kanan maupun kiri. Siapa pun akan ditabraknya.

"Hyung!"

Bahkan lampu hijau diterobos sehingga membuat banyak mobil berhenti mendadak dan terjadi tabrakan antar mobil-mobil.

"Hyung!" Akhirnya Taeun bisa menarik si kakak saat sebuah mobil box es berbelok dan hampir menabraknya. Hoseok segera berlari mengejar keduanya di jalan raya.

"Tae, kau boleh marah tapi bukan begini caranya. Sebaiknya--"

"Lepas!" Taehyung memberontak.

Sebisa mungkin Taehyung memberontak agar tak disentuh tapi Hoseok langsung memeluk pria itu dan menahan kedua tangannya.

"Lupakan segalanya saat ini, Tae. Lupakan perkataan Taeun. Jernihkan pikirmu. Aku ada di sini. Aku akan mendengarkan keluhanmu. Tenanglah." Tangan Hoseok tergerak mengelus rambut halus Taehyung.

Entah badai darimana datang begitu saja. Rasanya seperti dipedulikan, membuat hati Taehyung terharu yang langsung mengalir sampai ke matanya. Pria Kim ini langsung merosot ke bawah, diikuti Hoseok yang masih setia memeluknya.

You in Me [VMIN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang