Chapter 13. Bukti yang ditemukan

398 46 0
                                    

_You in Me_

Third Person POV.
•°•°•°•°•
Taeun langsung menarik kerah baju sang kakak.

"Yak, apa yang kau lakukan?" -Jimin.

"Diamlah! Aku tidak berurusan denganmu." Taeun mencengkram kuat kerah kemeja putih itu.

"Aku sangat membencimu. Kenapa kau selalu membunuh orang-orang yang aku cintai? KENAPA HYUNG?!"

Taehyung masih sadar dan ia memegang kedua tangan Taeun. "Taeun-ah, bunuh aku. Bunuh aku jika kau dendam. Ini kesempatanmu." Taehyung masih bisa tersenyum di tengah rasa sakitnya.

Taeun yang sudah sangat geram pun hendak mencekik sang kakak, namun Jimin langsung mendorong tubuh Taeun.

"Jangan lakukan itu."

"Kurang ajar! Kau pikir kau siapa, huh?!" Taeun sangat murka dan ia malah memilih mencekik Jimin.

"Beraninya kau menghalangiku!" teriaknya.

"A-apa kau bodoh!? Kau lebih milih membunuh kakakmu yang melindungimu daripada Hena yang menusukmu dari belakang?" Taeun semakin mencekik Jimin.

"Hena bukan gadis seperti itu." Jimin malah tersenyum dalam kesekaratan hidupnya.

"Aku juga ber-pi-kir seperti itu dulu-ekh. Hena tidak mung-kin mela-kukan-nya. Tapi itu be-benar-eughhh..."

Kangjun datang dan melerai keduanya. Ia menarik Taeun untuk memisahkannya dari Jimin.

"Lepas!"

"Jangan! Kau tidak boleh melakukannya." Kangjun.

"Aku bilang lepas!"

"Taeun! Kita bisa jadi tersangka! Kau mau dikatakan sebagai pembunuh Hena?! Ayo pergi!" Kangjun menarik Taeun meski dia menolak.

"Lepas! Orang yang membunuhnya adalah mereka. Aaaaaaa!" teriak Taeun frustasi. Taeun terus ditarik oleh Kangjun, Kedua orang itu pergi meninggalkan Jimin dan Taehyung.

Jimin masih terbatuk-batuk karena cekikan itu. Sementara Taehyung bangkit secara perlahan dan mencoba menahan rasa sakitnya. Ia malah membantu Jimin bangkit.

"Ayo pergi!"

"Hyung, kau baik-baik saja?"

"Pikirkan saja dirimu sendiri."

Keduanya juga akan pergi dari atap. Tapi saat di depan pintu atap. Suara tapakan kaki menaiki tangga terdengar.

"Shit!" Taehyung.

Baik Jimin maupun Taehyung segera mencari tempat persembunyian. Keduanya bersembunyi di balik tangki air di gedung sekolah tersebut.

Sial! Rasanya Taehyung ingin muntah. Sakit di kepalanya semakin menjadi.

"Hyung, kau baik-baik saja?" bisik Jimin memastikan.

Huek!

Secara tiba-tiba suara sialan itu keluar membuat Jimin menutup mulut Taehyung.

"Kalian dengar suara itu?"

Terlihat mereka yang mendekati tangki air. Sementara Jimin sudah mati ketakutan. Taehyung melepaskan sarung tangan hitamnya dan bekapan tangan Jimin di mulutnya lalu menarik tengkuk Jimin. Ia mencium mendadak bibir Jimin, membuat pemuda ini mendelikkan matanya. Jimin mengedipkan matanya berulang-ulang. Mungkin, dengan ciuman bisa meredakan rasa mualnya.

"Aku menemukan sesuatu!" Orang yang hampir sampai di balik tangki air segera berlalu pergi menghampiri.

"Eoh, ini 'kan kalung ...." Seorang guru laki-laki menelitinya.

You in Me [VMIN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang