Hidupku sebagai manusia sangatlah rumit. Menghadiri acara ini itu hingga mewakili keluarga besarku sebagai wakil kehormatan. Aku hidup di jaman ketika semua hal masih tentram dan di sepanjang jalan kota London hanya terdapat para pejalan kaki, pengendara sepeda, penunggang kuda, dan penarik kereta kuda di mana semua laki-laki terus hidup dengan jas antik dan sepatu boots mereka serta para bangsawan menggantungkan pedang berlapis perak di pinggang mereka sedangkan para perempuan hidup dengan gaun beraneka warna.
Di jamanku, perseteruan hanya terjadi di antara keempat bangsawan besar di negeri ini. Rainsworth, Hendric, Nightray dan Rufus. Mereka hanya terus memperebutkan tahta kemulian di negeri yang sangat kucintai ini. Yah, sebenarnya tidak selamanya keempat bangsawan itu terus bercekcok mulut. Keluarga Rainsworth, Hendric, Nightray dan Rufus memiliki hubungan yang sangat baik secara politik dan tidak pernah saling mengancam satu sama lain. Hanya satu hal yang terus aku pertanyakan. Mengapa di negeri ini hanya ada empat bangsawan besar yang berdiri kokoh memegang kekuasaan negeri. Aku tidak pernah tahu alasan pastinya mengapa. Tapi kurasa ada sesuatu yang terjadi seratus tahun yang lalu ketika keluargaku masih menjadi keluarga miskin dan terus dianggap rendah.
Aku lahir sebagai putri pertama keluarga Rainsworth dengan nama Allison Jane Rainswort. Kakak pertamaku bernama Louis dan kakak keduaku bernama Liam. Aku sangat menyanyangi kedua kakak laki-lakiku yang terkadang bertingkah tidak seperti seorang bangsawan besar pemilik negeri ini. Ayahku telah wafat tiga tahun setelah aku lahir. Tahtanya langsung diturunkan kepada kakak pertamaku, Louis. Dia pemimpin keluarga Rainsworth yang bijaksana. Menurutku. Sedangkan ibuku yang masih bertahta sebagai ratu tidak pernah tersadar dari tidurnya semenjak satu bulan yang lalu. Penyakitnya terus menggerogoti tubuh ibuku tercinta. Perlahan tapi pasti, aku harus siap menggantikan kedudukannya di mansion besar ini.
Kewajiban seorang anak bangsawan adalah menikah dengan seorang bangsawan lainnya. Memang, itu adalah suatu peraturan paling memuakkan yang pernah ada di muka bumi ini. Kini usiaku tujuh belas tahun dan harus siap menerima lamaran pernikahan dari bangsawan besar di negeri ini.
Aku telah dijodohkan oleh Putra keluarga Nightray sejak aku lahir. Aku tidak pernah bertemu dengannya dan dia juga tidak pernah bertemu denganku. Dia laki-laki seperti apa pun aku tidak tahu. Keluargaku memaksaku untuk bisa mencintai seorang laki-laki yang tidak aku kenal. Yah, kita berbalik pada kewajiban seorang bangsawan. Manusia tidak bisa memaksakan cintanya. Cinta itu datang dengan sendirinya. Bukan sebuah paksaan dan sebuah kewajiban…
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back The Pendulum
FantasyFairy tales don't always have a happy ending, do they?