Tiga belas

21.1K 1.6K 61
                                    

Masih banyak typo...

Koreksi kalau ada kalimat rancu ya

Semoga sukaaa 🤗🤗

Pdf our secret sudah ready dg harga 40.000

Order pdf bisa via wa ke 089633021705

***

Keduanya sampai di lantai atas, langkah kaki Arsen berhenti saat ia merasa jika Nara tiba-tiba menghentikan kakinya. Pria itu menoleh, hanya ekspresi dingin Nara yang ia lihat sambil menarik paksa tangannya yang ia cekal.


"Sampai disini saja..." kata Nara lirih.

Sedangkan Arsen mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa? Kamu harus di obati 'kan?"

"Lukanya cuma sedikit. Nanti akan kering sendiri..." kilah Nara, mencoba menolak di obati oleh pria itu.

"Kalau infeksi bagaimana?"

"Luka kecil ini nggak akan infeksi, Pak!"

"Keras kepala!" Hardik Arsen sebal. "Saya obati..." Arsen hendak meraih pergelangan tangan Nara, namun gadis itu lebih dulu menarik diri.

"Saya bisa obati sendiri..." lagi, gadis itu menolak.

"Nara..." Arsen menggertakan giginya kesal. "Kamu yang ceroboh, saya hanya berniat membantu mengobati lukamu..."

Nara hanya diam, dalam beberapa detik tatapan mereka saling beradu. Hanya tatapan tanpa ekspresi saja yang di tunjukan Nara untuknya.

Melihat tatapan itu, Arsen menyerah. "Oke.. silahkan enyah dari pandangan saya, Nara..." pinta pria itu dengan marah.

Tanpa menunggu lama, Nara langsung berbalik, ia benar-benar pergi dari pandangan pria itu sedangkan Nara bisa mendengar Arsen mengeram kesal di buatnya!

Gadis gila! Umpat Arsen dalam hati saat di lihatnya Nara benar-benar pergi.

***

Nara tidak peduli bagaimana Arsen menilainya. Sejak awal dia datang dalam kehidupan pria itu, Nara tidak ingin mengusik hidup orang lain. Dia ingin hidup dengan damai, membesarkan anaknya dengan semua jerih payahnya. Tapi, kejadian tadi, Nara seperti di ingatkan untuk tidak ikut campur dalam urusan percintaan antara Arsen dan Monica. Apalagi terlibat perasaan dengan anak bossnya.

"Siapa kamu sebenarnya?" Pertanyaan itu berhasil menghentikan langkah Nara. Gadis itu menoleh pada sumber suara, sempat tertegun dengan pertanyaan tersebut yang di lontarkan Monica untuknya.

Wanita itu belum pulang?

"Saya?" Nara bertanya bingung pada Monica.

"Iya, kamu! Siapa lagi memangnya?" Wanita yang mengenakan dress ketat selutut itu berjalan mendekati Nara. Matanya terus memindai tubuh gadis itu, kemudian menyeringai saat melihat perut besar Nara.

"Saya asisten Bu Lisa..." jawab Nara santai tanpa terpengaruh dengan tatapan intimidasi dari lawan bicaranya.

"Ada hubungan apa kamu sama Arsen?" Lagi, Monica bertanya tanpa basa-basi. Melihat interaksi antara keduanya, Monica merasa jika mereka berdua saling terikat?

Our Secret || REPOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang