Tujuh

27.7K 2.3K 38
                                    

Pdf ready ya guysss.. dg harga 40.000

Oiya, saya lagi adain promo 100k dapet 12pdf termasuk Our Secret... kalian bisa ss promo ini jika berminat order dan pemesanan bisa via wa di 089633021705/088973689642

Pdf akan d kirim setelah transaksi, payment bisa melalui transfer bank atau shopeepay... pdf original by Fitri-Tri ya...

Happy reading

***

Lisa menatap putranya ketika pria itu turun mengenakan stelan jas kerja. Arsen terlihat tampan dengan pakaiannya itu.

"Selamat pagi, sayang...." sapa Lisa lembut, tidak lupa seulas senyum ia berikan pada putranya.

"Pagi, Mam..." balas Arsen, menyapa Lisa sambil duduk di kursinya.

"Arsen.. mami harap kamu sudah mengambil keputusan. Pernikahan Isabella dua hari lagi..," jelas Lisa mengingatkan.

"Hmmm," gumam Arsen pelan. "Aku sudah ajak Nara kesana. Mami nggak usah khawatir lagi."

Senyum mengembang di bibir wanita paruh baya itu. "Syukurlah. Akhirnya kamu berubah pikiran..." ungkap Lisa lega. "Mami cuma nggak suka bayangin kamu di anggap nggak bisa move on dari Isabella, padahal dia yang membatalkan pernikahan kalian secara sepihak. Nara bisa menjadi penolong kita, Arsen..."

"Hmm," Arsen bergumam pelan. "Nanti sore, aku berencana membawa Nara ke butik untuk membeli gaun. Mami mau ikut?"

Lisa menggeleng pelan. Menolak ajakan tersebut. "Sore ini Mami ada janji sama tante kamu. Jadi kalian berdua saja, ya? Jemput dia di kantor, sayang. Jangan biarkan Nara pergi sendirian kesana kemari..."

Arsen memutar bola matanya malas. "Mam.. dia bukan istri sungguhan, kita cuma akan bersandiwara di pesta Isabella nanti..."

"Iya mami tahu kok.. tapi paling tidak, sedikit peduli padanya, Arsen.."

"Dia bahkan nggak mau di pedulikan," gerutu pria itu lirih.

***

Arsen menjemput Nara di kantor, gadis itu nampak terlihat biasa saja ketika ia membukakan pintu mobil.

"Kita ke butik langganan mami, ada di mall..."

"Iya," jawab Nara sambil memasang sabuk pengamannya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, sementara keduanya saling diam. Sepertinya mereka tidak memiliki bahan obrolan yang mesti di bicarakan.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit, mereka sampai di butik langganan Lisa. Letaknya memang di dalam mall, dan Nara sungguh terpana dengan gaun-gaun yang di display pada menequin yang ada disana. Jemarinya tanpa sadar menyentuh kain dari bahan gaun tersebut dan Nara berdecak kagum. Dia yakin, harga yang di bandrol pada gaun-gaun ini di atas rata-rata. Atau bahkan jika Nara berniat membelinya, gadis itu harus menabung sekitar 1 atau 2 tahun untuk bisa membayarnya secara cash.

"Silahkan, Mbak..." seorang pramuniaga menginterupsi Nara. Gadis itu tersenyum canggung.

"Mbak, bisa pilihkan saya gaun.. yang tidak terlalu terbuka, tapi pas untuk saya.."

"Mbak lagi hamil, ya.. silahkan ke sebelah sini," pramuniaga tersebut membawa Nara ke bagian kanan butik, dengan Arsen yang mengekori di belakang gadis itu.

Nara berdiri sambil menatap deretan gaun yang mewah di depannya. Matanya berbinar senang, meski ia tahu satupun dari gaun-gaun disana, Nara tidak mampu memilikinya.

Our Secret || REPOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang