Chapter 7 - Felicitation at 00:00

250 32 28
                                    

Hi, chapter  6 aku repost tadi. Karena ada beberapa bagian yg diubah. Mau dibaca lagi silakan, nggak juga gpp. Tapi lebih baik dibaca ulang sih, biar nggak lupa jugaa

maaf karena udah sekitar seminggu nggak update.

Ada yg kangen?

Kangen cerita ini maksudnya.

Oh ya btw, maaf kalo ke depannya mungkin aku nggak bisa terlalu cepet" update. Lagi agak fokus dulu ke cerita sebelah soalnya harus rampung sebelum tanggal 30. Kita pelan-pelan dulu ajaa ya, jangan buru-buru kan ceritanya masih baru wkwk

Mau kan nungguin?

Ehem, sepertinya di part ini kalian akan bertemu dengan sesuatu yang baru dari Daffa😜 Ayo vote dulu, terus komen tiap paragraf yaaaa

Ehem, sepertinya di part ini kalian akan bertemu dengan sesuatu yang baru dari Daffa😜 Ayo vote dulu, terus komen tiap paragraf yaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kapan lelaki itu mengambil penerbangan internasional?

Sejak kapan lelaki itu bisa menguasai Bahasa Turki dengan baik?

Dan, sejak kapan lelaki itu bolak-balik Indonesia–Turki tanpa bertegur sapa dengannya lebih dulu?

Ck! Pertanyaan macam apa itu?

Aiyla menatap pantulan dirinya pada cermin di dalam aircraft lavatory, penampilannya benar-benar semrawut. Tak heran beberapa pramugari dengan ramah menanyakan kondisinya sejak tadi.

Aiyla berjongkok dengan kedua tangan yang masih terulur ke atas, meremas tepian wastafel dan kepala menunduk membuat rambutnya sedikit merungkau menutupi wajahnya.

Dulu, walau dengan lapang dada berusaha menyudahi sesuatu yang tak pernah mereka mulai, Aiyla masih sering berangan-angan bagaimana jadinya jika sewaktu-waktu dengan baik hati Tuhan bersedia mempertemukan mereka kembali. Dan saat ini, di saat mereka berada di dalam pesawat yang sama secara tak diduga, Aiyla justru bingung harus bereaksi seperti apa.

UNWORTHY 2: Hiraeth [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang