.
.
.
.
.
.Assalamu'alaikum semua nya selamat pagi,sore,malam apapun itu karena Mimin gak tau kapan up nya
Selamat membaca jangan lupa vote komen ya
Maapin Mimin karena bikin kalian gantung HAHAHAH baiklah langsung saja let's go
.
.
.
.
Masih di taman yang sama tempat Michelle bertemu sama ci Helen
"Iya ayah emang suruh jefan untuk mata-matain kamu" jawab Zen dengan bangga
"Terus ayah bangga dengan semuanya iya?" Isakan Michelle yang sedang menangis
"Nak sudah itu ayah kamu" ujar Rita
"Diem Bun Michelle udah sabar Michelle udah turuti kemauan ayah tapi kenapa ayah malah sebaliknya?" Ujar Michelle
"Itu semua demi kebaikan kamu" ujar Zen
"Kebaikan apa yah, itu namanya bukan kebaikan tapi kekang" ujar Michelle
"Lancang sekali kamu ngomong seperti itu" ujar Zen
"Ayah gak sadar perbuatan ayah itu membuat Michelle sedih, Michelle udah penyakitan yah Michelle cape" ujar Michelle
"M-maafin ayah maafin ayah kira dengan cara ini kamu jadi lebih baik" ujar Zen
"Hahaha iya lebih baik untuk ayah kayaknya" Michelle pun pergi
"Michelle kamu mau kemana" ujar Zen
"Maaf om Tante Michelle hatinya lagi tidak karuan sebaiknya Michelle sama Lydia dulu ya Tan om takutnya dia kenapa kenapa" ujar Lydia
"Titip Michelle ya lydia" ujar Rita
"Baik Tante" ujar LydiaLYDIA PUN PERGI MENYUSUL MICHELLE YANG ENTAH KEMANA
AH MIMIN JADI SEDIH SENGAJA MIMIN NULIS MIMIN LAGI SAKIT BANGET HATI MIMIN JADI MIMIN MAU TUANGKAN AMARAH MIMIN LEWAT INI
LANJUT?"Michelle Lo di mana" ujar Lydia
Lydia mendengar suara Michelle sedang nangis
"Michelle, Michelle Lo ngapain di sini" ujar Lydia
"Gak guna gua hidup gak guna" ujar Michelle
"Cel dengerin gua dengerin" Lydia yang sedang emosi
"Lo boleh nangis, hancur, tapi satu Lo gak boleh nyerah, Lo gak boleh nyerah masa depan Lo gimana dokter Lo gimana impian mu gimana" ujar Lydia
"Tapi gua pengen mati" ujar Michelle
"Gak gak Lo gak boleh udah Lo ke rumah gua aja kita pulang sekarang" ujar LydiaPada akhirnya Lydia berhasil membujuk Michelle agar ke rumah nya dan menenangkan diri nya
"Maafin gua cel" ?
Siapa dia ?
Jefan?
Atau
Jason?Dikediaman Lydia
"Udah Lo sekarang istirahat gua akan telepon Laura buat ke sini" ujar Lydia
"Makasih Lydia Lo semangatin gua" ujar Michelle
"Itu tugas sebagai sahabat mendukung apapun itu" ujar Lydia"Halo" ujar Laura
"Lau Lo di mana?" Ujar Lydia
"Di rumah kenapa" ujar Laura
"Lo kesini deh" ujar Lydia
"Kesini mana dongo" ujar Laura
"Kerumah gua anj" ujar Lydia
"Ngapain" ujar Laura
"Ngepet elu jadi b4b1 nya" ujar Lydia
"Ohh" ujar Laura
"Ga lucu bangsat, ini Michelle lagi terpuruk buruan lama lu" ujar Lydia
"Kenapa dia" ujar Laura
"Ribut sama bokap nya" ujar Lydia
"Yaudah bentar gua siap siap" ujar Laura
"Hati hati Lo" ujar Lydia
Tut...Tut...Tut.."Gimana Laura?" Ujar Michelle
"Bisa Lo tenang aja, Lo mau makan gua ambilin" ujar Lydia
"Gak usah gapapa lydia" ujar Michelle
"Gapapa gimana ini udah siang elu belom makan" ujar Lydia
"Tapi gak laper" ujar Michelle
"Udah Lo tunggu di sini gua ambil makanan" ujar Lydia10 menit kemudian .......
"Laura" ujar Michelle berlari memeluk beliau
"Sahabat gua kenapa ni Lydia Lo apain anak orang" ujar Laura
"Bukan gua dongo" ujar Lydia
"Gua hancur lau" ujar Michelle
"Hancur kenapa mana Michelle yang aku kenal kamu itu kuat anak kuat ga boleh ah kek gitu" ujar Laura
"Tapi udah gak ada harapan lagi" ujar Michelle
"Kamu kuat inget itu" ujar Laura
"Iya cel kita bakal selalu di sini buat lo" ujar Lydia
"Hemmm makasiii" ujar MichelleKeesokan harinya .....
"Cel bangun ayok kesekolah" ujar Lydia
"Hemmm malesss" ujar Michelle
"Males males ayok ulangan hari ini" ujar Lydia
"Hah demi apa lu" Michelle pun terbangun
"Hahaha bercanda" ujar Lydia
"Ah elu mahhh" ujar Michelle
"Buruan mandi ayooo Michelle cantikk" ujar Lydia
"Lu udah bilang gua cantik gua jadi semangat" ujar Michelle
"Yee elu" ujar Lydia
"Tapi baju sekolah gua" ujar Michelle
"Tenang aja bibi lu tadi anterin baju sekolah tas sepatu sama buku-buku" ujar Lydia
"Pasti di suruh bunda" ujar Michelle
"Lo gak ada niatan pulang?" Ujar Lydia
"Masih kebayang yang kemarin" ujar Michelle
"Ya udah gapapa gua cuman nanya santai aja" ujar Lydia
"Ohh atau elu gak nyaman ya gua di sini gapapa kok gua keluar aja" ujar Michelle
"Dih ngaco Lo kaga Njir " ujar Lydia
"Serius?" Ujar Michelle
"Iyaaa" ujar Lydia
"Ya udah deh" ujar Michelle
"Udah sana selesai kan drama ini plis" ujar Lydia
"Sama gua aja jiji" ujar Michelle pergiSesampainya di depan gerbang
"Lauraaa" ujar Michelle
"Michelle aku pikir kamu gak sekolah" ujar Laura
"Tadinya si" ujar Michelle
"Gua paksa dulu tadi" ujar Lydia
"Untuk ada lo" ujar Laura
"Iyalah gua gituloh" ujar Lydia
"Idih najis gua" ujar Laura
"Udahhh suttt diem mending kita masuk" ujar Michelle
"Lagian ga penting banget" ujar Lydia
"Udahh Lydia elu juga" ujar MichelleDi dalam perjalanan menuju kelas
Tiba-tiba"Hai ka" ujar adek kelas
"Ya nyari siapa" ujar Lydia
"Cari Kaka ini" menunjuk Michelle
"Aku?" Ujar Michelle
"Iya ka" ujar adek kelas
"Kenapa" ujar Michelle
"Ini ada berkas katanya organisasi gitu" ujar adek kelas
"Ohh berkas ya udah makasih ya" ujar Michelle
"Iya ka" ujar adek kelas
"Sebentar kenapa ka Jason nya gak kasih sendiri de" ujar Michelle
"Kurang tau ka" ujar adek kelas
"Sadar diri kali" ujar Lydia
"Eh Lydia mulut nya" ujar Michelle
"Kita deluan ka" ujar adek kelas itu pun pergi
"Kamu tuh ya mulut nya" ujar Michelle
"Kan bener elu nangis garagara dia" ujar Lydia
"Mending ke kelas" ujar Laura
"Bentar temenin ke ruang osis bentar" ujar Michelle
"Tumben minta di temeni" ujar Lydia
"Males pasti ada ko je di sana" ujar Michelle
"Lydia kan ada bebeb lu" ujar Laura
"Oh ya lupa yaudah gua ikut" ujar Lydia
"Asu lu" ujar Laura
"Etsss udahhh ayok" Michelle menarik tangan kedua sahabatnyaSesampainya di ruang osis
"Kalian tunggu di sini oke" ujar Michelle
"Baiklah" ujar Lydia
"Siap" ujar LauraDan bener ada Jason di sana Michelle pun berpura pura tidak melihat Jason
"Berkas nya salah?" Ujar Jason
"Gak ini mau ambil berkas yang dulu" ujar Michelle
"Tunggu" ujar Jason
"Kenapa je" ujar Michelle
"Gua liat elu kemarin" ujar Jason
"Dimana" ujar Michelle
"Di taman" ujar Jason
"Kok kamu tau" ujar Michelle
"Sebenarnya gua liat kamu berantem sama ayahmu dan persis didepan ada kita" ujar Jason
"Plis jangan bahas itu" ujar Michelle
"Gua gak bakal nyerah cel sampai kapan pun" ujar Jason
"Cukup aku gak mau bahas itu udah aku permisi" Michelle pun keluar dari ruang osis
Lydia melihat itupun sontrak kaget ada apa lagi sama sahabat nya itu"Itu Michelle kok lari" ujar Laura
"Kita susul kita susul" ujar LydiaMichelle lari dan tak sengaja menabrak seseorang
Mau tau siapa????
Brukkk.
"Maaf maaf gak sengaja" ujar Michelle
.........Hai teman teman semuanya gimana udah puas gak di gantung lah yaa wkwkwk
Kira-kira siapa si di tabrak Michelle hmmm siapa yaaa
Tunggu selengkapnya
Kira-kira up kapan lagi ni???
Oh ya Mimin juga mau ingetin lagi
Kalo cerita ini bakal habis sebentar lagi Mimin mau tamatin 35 nego boleh ga ya???
Liat nanti ya temen-temen itu baru hanya rencana
Tapi jangan khawatir TEMEN-TEMEN bakal ada lanjutannya aduh Mimin baik banget kan ada S2 nya kayak di series tapi Mimin minta off dulu ya kalo udah habis minimal 1 Minggu Mimin harus bikin cerita nya sebagus yang seekpetasi kalian yang pasti
See you selamat istirahat TEMEN-TEMEN
Salam manisNatasya ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
💛 KETUA OSIS MEREBUT HATIKU 💛
Teen FictionPENGUMUMAN 📌 SEBAGIAN PART AKAN MIMIN HAPUS SETELAH END JADI BURUAN BACA SELAGI BELOM DI HAPUS-!! Kisah seorang anak perempuan yang manis lembut bernama Michelle Vanessa Patricia dia Adalah wakil ketua osis dia anaknya lembut tapi semenjak ayah ny...