Memulai

481 94 5
                                    

"Selamat pagi nona" sapa seorang satpam pda dita.

"Pagii pak" balas dita dengan senyum khas miliknya."Marii, pak" lanjutnya, ia membungkukkan badannya lantas pergi meninggalkan satpam itu.

Kini ia beserta keempat partner kerjannya sedang mendengarkan arahan dan penjelasan dari kepala bagian pemasaran, yapp betul dita beserta patnernya masuk dalam list karyawan bagian pemasaran. Setelah mendengarkan arahan dan penjelasan dari kepala bagian, mereka mulai memperkenalkan diri masing-masing.

"Perkenalkan nama saya jungwoo, panggil jungwoo saja, ga usah pakek embel-embel pak, karena saya lihat kyknya kalian lebih tua dari saya, anggap saja saya sebagai teman kalian" jelas jungwoo panjang lebar.

"Ohh iya, dita kau jadi sekertaris bagian pemasaran, lea kau jdi bendharanya dan yang lainnya kalian berperan penting dalam melengkapi bagian pemasaran ini, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik, enjoyy!!" Lanjutnya.

"Baik pak, mengerti" jawab mereka kompak.

"Jgn panggil saya pak, tpi ya gpp sih klo kalian belum terbiasa"

Diruangan berdiameter 50 x 50 dengan ac yang menyala begitu dingin, dita fokus mengerjakan tugasnya, tak menghiraukan beberapa notif yg sedari tadi muncul dihandphonenya. Ini merupakan hari pertama dita kerja, jdi ia akan sebaik mungkin menjalankan tugasnya. Tiba waktu jam isitirahat makan siang, dita berkumpul berasama dg patner kerjanya berbincang-bincang satu sama lain agar menjadi lebih akrab, hingga tanpa mereka sadari perbincangan mereka mengarah kpda bos mereka yg terkenal  dengan kesempurnaanya, namun disayangkan karena ada yg mengatakan bahwa boss mereka akan begitu marah jika ada sesuatu yg tak sesuai keinginanannya. Namun, tentunya semua itu tak mengurangi nilai kesempurnaan dari seorang bos perusahaan Neo Culture Technology. Hingga tiba-tiba sura jungwoo mengangetkan mereka, mereka tentu saja cemas, bagaimana jika kepala bagiannya itu akan melaporkan mereka kepda bosnya. Wajah mereka menegang, hati mereka cemas, cepat-cepat mengalihkan pembicaraan kearah yg melenceng.

"Heii, tak usah takut begitu, aq tidak akan memakan kalian" ucap jungwoo menahan tawa, akibat dari ekspresi mereka.

"Ayoolah, anggap saja aq temanmuu" lanjutnya.

"Apakh kalian sedang membicarakan boss??" Tanya jungwoo, ia menilisik jauh kearah mata para staff baguan pemasaran itu. Dan tentu saja itu membuat para staffnya semakin takut dan canggung.

"Ahahahaaa...aq bercanda, jgn dibawa serius, aq tak akan mengatakan apapun kepada boss, tentunya aq harus menjaga dan melindungi para staffku bukan" jungwoo coba menetralkan kecanggungan yg terjadi antara dirinya dan para staffnya itu.

Tiba-tiba saja mereka saling menatap satu sama lain, kemudian tertawa tebahak-bahak bersamaan. Untung saja kepala bagiannya ini baik hati, bgaimana jika dia dan para patnernya lngsnung dilaporkan, mungkin bisa saja mereka dikeluarkan dari perusahaan tanpa uang pesangon.


******

Dita baru saja menyelasaikan berkas-berkas yg menjadi tugasnya, ia melihat jungwoo sedang membereskan beberapa  berkas juga.

"Jungwoo, apa kau butuh bantuan" tanyanya.

"Ohh, tidak-tidak sedikit lgi akan selesaii" tolak jungwoo.

Dita berniat menunggu jungwoo selesai merapihkan berkasnya, baru setelahnya ia pergi dari ruangan itu bersama jungwoo. Kini mereka berdua sedang berada lift, didalam lift ini hanya ada mereka berdua. Hingga tiba-tiba bossnya masuk dan berada dalam satu lift bersama mereka. Jungwoo sengaja menyenggol siku dita, kemudian sedikit berbisik pdanya.

"Itu boss direktur" bisik jungwoo.

"Benarkahh" dita nampak kaget ketika jungwoo memberitahunya. Lantas jungwoo menjawab dengan anggukan kecil, ia tentu tak mau jika bosnya mengetahui ia sedang memperbincangkan bosnya itu.
















Makasih buat yang udah mau baca, jgn lupa vote dan komennya🤗

My bossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang