🥵

3.4K 348 58
                                    

“Woi lu lama banget sih! buruan, keburu telat naik bus nya”

“Sabar le. lagian, kenapa ga pake mobil aja sih”

“Dih ogah berduan ama lu. ntar yang lain ngira kita pacaran”

Jisung yang tadinya semangat karena, harus ke kampus berdua bareng suaminya, mendadak lesu. semangatnya hilang di patahkan oleh omongan chenle.

“Ayo”

Mereka berdua berlari ke halte bus dengan cepat. setelah, sampai di halte bus. taklama bus sampai dan terparkir di halte. mereka segera masuk. karena, hanya mereka berdua saja di sana.

“Untuk dua orang” ujar jisung membayar uang bus menggunakan tunai bus apk.

Chenle segera duduk di bangku. lebih tepatnya ia tidak mau berdiri sambil berdesak-desakan di dalam bus yang ramai ini. karena, bangku untuk duduk tinggal satu.

“Ah, bangkunya sudah penuh ya! pegangan aja deh” ujar jisung pasrah.

Jisung berpegangan pada salah satu gagang yang disediakan oleh bus.

Bus mulai berjalan menuju tujuan penumpang masing- masing.

Chenle melihat jisung acuh tak acuh. gara-gara jisung ia sekarang sudah menjadi bapak-bapak dan meninggal kan masa mudanya.

Chenle kan hanya ingin warisan bukan istri.

“Sial banget hidup gw. kejam banget bumi sama gw, mau nyalahin tuhan tapi gw takut di azab” ujar chenle mengsedih.

Bus yang awalnya berjalan normal. tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi.

Jisung yang kaget langsung memegang erat-erat pada pegangan bus.

CKIITT!!

Bus mengerem mendadak saat pengendara beroda dua melintas dengan kecepatan kilat di depan bus.

Pelaku bermotor itu tentu saja emak-emak komplek.

“Anjir, ini emak-emak bangsat. biarin, aja dah kalau war takut di bacok” ujar abang supir bus yang berjuta-juta kali sudah berpengalaman pada kejadian ini.

Jisung terhuyung ke belakang karena, tak bisa menyeimbangkan tubuhnya. pegangan tangan jisung juga terlepas.

Tuk!

Chenle langsung berdiri dari bangku. wajahnya yang tenang berubah khawatir takut jisung dan calon anaknya kenapa-napa.

“Eh??”chenle

Perasaan apa ini. kenapa chenle tak suka setelah melihat apa yang ada di hadapan nya.

Sulit untuk di jelaskan. bermacam-macam rasa aneh di dalam diri chenle.

“Lu ga apa-apa?” ujar salah satu senior satu jurusan dengan jisung.

“Maaf, s-senior. saya ga apa-apa terimakasih” ujar jisung takut tidak sopan sekaligus malu pada perbuatan nya.

Jisung yang tidak seimbang berakhir terduduk di pangkuan lelaki satu jurusan di kampusnya, lebih parah nya lagi itu senior jisung.

Bus kembali berjalan normal. jisung yang tidak enak hendak berdiri.

“Udah duduk aja di sini. gw ga keberatan kok”

Jisung terpaksa duduk di pangkuan senior nya. entah akhir-akhir ini tubuh nya terasa berat.

'Masalahnya gw keberatan' ujar seseorang dengan raut masam nya.

“Anjing, nambah lagi yang suka jisung. setelah, guanlin terbitlah sungchan si alay”

Dahlah, demi apapun ia benci dengan duo tiang itu.

Warisan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang