“Le”
Jisung goyang-goyangin badan chenle. wajah jisung kesal, ditekuk, bibirnya manyunin sedikit. berharap chenle bangun dari tidurnya.
“Ihh chenle bangunn!”
Engga ada respon sama sekali. chenle tetap tidur dengan gaya tengkurap nya.
Bruk!
Alhasil jisung menendang chenle hingga terjatuh mencium marmer dingin dan langsung memegang pinggang nya yang encok.
“Duh! aduh jie. sumpah encok nih pinggang ya ampun. ngapain sih” ujar chenle memegang pinggang nya. untuk berdiri saja susah.
“Pengen martabak” ujar jisung dengan wajah masam.
Chenle mengelus dada nya sabar.
“Iya aku beliin dulu” ujar chenle berdiri dan merogoh uang cash dari dompet nya.
Eh tunggu. ada yang aneh, chenle melirik jam dinding di atas nakas.
“YA AMPUN JISUNG MARTABAK MANA YANG BUKA JAM 02.00 PAGI!” teriak chenle frustasi.
“KOK SEWOT! KALAU GA MAU BELIIN GA USAH TERIAK” ujar jisung ikut teriak.
“G-ga kok. ini mau berangkat hehehe” ujar chenle takut.
Sejak kapan chenle jadi tipikal suami takut istri. enak aja pikirnya.
“Martabak rasa keju sama coklat empat kotak ya”
“Iya-iya”
“Tunggu dulu aku belum selesai ngomong” ujar jisung lagi.
“Apa lagi jisung? mau nambah?”
“Bukan, aku mau makan martabak tapi kalau yang jual nya ganteng terus foto in” ujar jisung
Wajah chenle sudah kesal. enak aja, pokoknya ga. demi apapun chenle ga sudi fotoin. tapi tetap aja chenle nganggukin kepala nya.
( ͡°³ ͡°)
“Sialan, mama beneran ga sih. kok martabak nya aneh” ujar chenle.
Chenle memutuskan untuk membuat martabak ala mas lele ganteng sendiri. dengan bantuan haechan tentu nya.
Bukan buatan chenle sih. ini buatan mama echan yang terpaksa bangun karena takut cucu nya ileran dan buat menantu nya juga.
“Tinggal foto mas ganteng nya deh” ujar chenle foto diri nya sendiri.
Sekarang jam 03.22 masih ada waktu untuk nya tidur dan bersiap kuliah.
“Jie bangun. katanya mau martabak?” ujar chenle mengelus rambut jisung yang masih tidur di kasur.
“lima menit”cicit jisung
Selalu jawaban itu tapi ujung- ujungnya ga bangun.
“Beneran? aku makan nih martabak nya”
Grep!
“Enak aja” ujar jisung memeluk chenle. jisung ga modus ya! jisung cuma cegah chenle supaya ga makan martabaknya.
“Yaudah makan di bawah. ga boleh makan manis di kamar” ujar chenle.
“Ga kuat jalan” ujar jisung
KAMU SEDANG MEMBACA
Warisan!
Novela JuvenilNikah karena warisan, harta, dan kekayaan. itulah tujuan zhong chenle menikahi park jisung.