🥵

2.9K 313 68
                                    

Haechan, Jeno, dan jisung sedang masak untuk suami mereka, sedangkan renjun, jaemin, dan chenle tengah menonton televisi di ruang tamu.

“Wah, jisung jago masak ya” ujar haechan memuji jisung.

“Anak gw itu makanya pinter masak” ujar Jeno sombong.

“Kamu bisa kan sung lanjutin masak. Mama sama buna mau mandi sebentar aja” ujar haechan yang langsung disetujui Jeno.

Jisung tentu saja mengangguk. Tingkat kepercayaan dirinya timbul berkat pujian haechan.

“Huwaaa~ hiks... Hiks.... g-gimana ini? Ayam goreng nya hangus!” ujar jisung terisak pelan.

Belum juga semenit haechan dan Jeno pergi. Oke, jisung akui ia memang pura-pura pintar masak agar mama mertua nya bangga punya menantu seperti dia.

Jisung mematikan kompor elektronik. Ia langsung ke kamar untuk bersembunyi dari Jeno buna nya.

“Jisung ga salah hiks... ayam nya hiks.... Yang nakal minta l-lebih lama di rendem minyak hiks...” ujar jisung yang bersembunyi di balik lemari pakaian.

Ceklek!

Jisung menutup mulutnya rapat-rapat. Seperti nya ada yang masuk ke kamar.

Jantung jisung berdegup kencang. Semakin gugup, air matanya semakin keluar deras, semakin juga jisung ingin berteriak meminta maaf kalau itu adalah bunanya jeno.

Kriet!

Kedua pintu lemari terbuka lebar. Menampilkan jisung yang sedang menunduk dengan kedua tangan membentuk seperti orang minta maaf.

Dan orang yang membuka lemari membeku. Ia ingin tertawa dengan tingkah lucu jisung kalau saja keadaan mereka tak canggung.

“B-buna ji minta maaf hiks...”

“HAHAHAHAHHAHAHA NJIR PERUT GW SAKITT HAHAHA”

Dan chenle tidak dapat menahan tertawanya sendiri. Jisung tentu saja terkejut. Ia langsung melihat ke arah chenle yang baru saja selesai mandi. Tentu saja chenle hanya mengenakan handuk yang di lilit di pinggang nya.

“CHENLE HIKS... MESUM” ujar jisung menutup matanya karena chnele menunjukkan perut berotot yang di anggap aurat bagi jisung.

“Iya hahaha ini mau ambil baju” ujar chenle cekikikan.

Jisung keluar dari lemari. Ia malah pindah tempat sembunyi di balik selimut dan kasur yang empuk.

“Lu kenapa?” tanya chenle setelah mengenakan pakaian tidur.

“Ayamnya gosong hiks... Ji takut buna Jeno ngamuk huhu...” ujar jisung membuka sedikit selimut sehingga menampakkan wajahnya yang malang.

Duh gemes banget sih kamu, istrinya siapa coba!’ chenle

Plak!

Jisung terkejut saat chenle menampar mulutnya sendiri.

“Aelah tinggal pesen makanan di aplikasi aja. Apa perlu gw panggilin chef ternama di dunia” ujar chenle menyombongkan isi dompet nya.

“JISUNG SINI KAMU! DASAR ANAK NAKAL, DI TINGGAL SEBENTAR AJA KAMU BIKIN HANCUR DAPUR!” ujar Jeno dari dapur.

“Jeno sudahlah, jangan marahi menantuku yang imut itu” ujar haechan

“Kamu juga imut chanie~” renjun

“Sayang kamu kenapa lagi sih? Jangan marahin jisung karena ga bisa masak. Kamu kan juga ga bisa masak, di rumah juga aku yang masak” ujar jaemin kepada Jeno.

Jleb!

Ada panah transparan yang menembus hati jeno. Ya walaupun itu benar, tapi tetap saja Jeno sebagai bapak rumah tangga merasa terhina.

“TERUS KENAPA KALAU KAMU BISA MASAK? KAMU MAU NGEJEK AKU YANG GA BISA MASAK. BELAIN AJA ANAK KAMU” ujar Jeno murka.

“Nono~ ga gitu–

“Hiks... Bodo hiks.... ” Jeno berlari menuju kamar dan disusul oleh jaemin.

“Kita juga ngentod yuk!” ujar renjun kepada haechan.

“Ga ah lu pendek”

“Mama jangan marah sama jisung, walaupun ga bisa masak jisung pintar beres rumah” ujar chenle dengan jisung yang bersembunyi di balik punggung chenle.

“Ga apa-apa. Baba bakal pesanin makanan, mumpung duit papa ga abis-abis. Atau baba panggilin chef ternama aja?” ujar renjun

Ternyata bapaknya tak jauh berbeda dengan anaknya’ haechan dan jisung.

“Mama maafin jisung... ” ujar jisung takut.

Grep!

“Kamu anak buna bukan haechan. Jadi, minta maaf nya ke buna” ujar Jeno dengan mata sembab.

Chenle yang melihat jisung ketakutan saat Jeno memegang tangan jisung pun melepaskan tangan Jeno dari istrinya, jisung.

“Buna jangan gitu, jisung lagi hamil”  chenle

Panik, tentu saja chenle panik. Rencananya untuk menggugurkan kandungan jisung, dan segera menceraikan jisung lenyap seketika berkat mulutnya yang keceplosan.




Warisan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang