🥵

2.9K 315 71
                                    

Plak!

“A-apa kamu bilang? Kamu hamilin anak buna? Dasar orang china goblok!” Jeno

“Akhirnya kamu mau jujur juga le. Baba kira kamu ga mau tanggung jawab” ujar renjun dan di angguki oleh haechan.

Renjun dan haechan menyaksikan malam pertama mereka di dapur.

Jisung ngebug. Ia memandang perutnya yang datar dan agak sedikit membuncit.

“Tunggu? K-kamu kan udah janji ga bakal–” jisung

“Aku terpaksa, bukan suka” ujar chenle tegas.

Tanpa sadar chenle berbicara masalah rumah tangga nya di depan orang tua dan mertuanya. Jisung lupa, mana mungkin chenle mau punya anak dari dalam perutnya. ia, hanya perusak hidup chenle hanya sebatas itu.

“CHENLE! BOCAH INI TAK TAHU DI UNTUNG” renjun

Jeno syok. Ia bahkan tak dapat berkata-kata lagi. selama ini firasat tentang anaknya yang tersiksa di sini itu benar.

“Tenang renjun. Anak kita butuh waktu untuk terbiasa dengan pernikahan ini. Baru juga satu bulan”

“KAMU GILA HAECHAN! Aku ga bisa biarkan anakku tinggal dengan kalian. JAEMAN KITA PULANG” ujar Jeno menarik jisung.

Chenle hanya tersenyum tipis. Apakah chenle akan segera bercerai dengan jisung?! Jika iya baguslah.

Renjun dan haechan diam. Mereka tidak dapat menghentikan Jeno yang sangat keras kepala itu.

Jaemin tiba dengan membawa kopernya. Pipi kanan dan kiri jaemin memerah. Renjun dan haechan tahu itu bekas tamparan Jeno.

“Jeno apa tidak sebaiknya mereka yang selesaikan masalah mereka. Biarkan chen–

“Kalau bukan karena perjodohan bodoh renjun dan jaemin, ini ga bakal terjadi! Chenle dan jisung cerai saja”

Perkataan terakhir Jeno membuat keluarga Zhong panik sekaligus terkejut.

Jaemin langsung menyeret istri dan anaknya sebelum pertikaian terjadi.

 



































Renjun sang kepala keluarga memutuskan pulang kerumahnya. Chenle habis-habisan di marahi oleh haechan. sedangkan renjun mengambil kembali warisan dan itu membuat chenle frustasi.

Chenle kembali kerumah besar miliknya dan juga jisung.

Ia duduk di sofa sambil menonton televisi. Hatinya damai sekali. Rasanya ia ingin melompat kecil karena otw mau cerai.

Kruyukk!

Chenle meratapi perutnya. Saatnya makan malam tapi, kok ada yang kurang pikir chenle.

“Sial laper banget. Jisung buatin gw ramen dong anjir. Jadi istri kok ga bisa ngurus suami”

Chenle mengetik sesuatu di ponselnya. Seperti nya chenle berniat menelpon jisung.

“Oi, lu ga masak? Gw laper nih”

Tapi Chen–

“Apa? Niat jadi istri ga lu? Masak aja ga becus!”

K-kita kan lagi pisah rumah”

Tut..Tut...Tut....

Sambungan di putus sepihak oleh chenle. Wajahnya merah padam, telinga chenle juga memerah.

“Ga mungkin....

Chenle tahu, dia tahu perasaan aneh di hatinya ini. Chenle tahu ini adalah rasa rindu.

“Yakali gw kangen si jisung. Hahaha... lu gila chenle”





















































“JENO CUKUP!”

Jeno tersentak kaget ketika jaemin dengan lantang berteriak ke arahnya.

“A-APA? KAMU GILA! JISUNG ITU ANAK AKU, AKU MAU YANG TETBAIK BUAT DIA”

Jeno memang keras kepala dan jaemin sudah cukup sabar dengan sikap jeno.

“KALAU JISUNG CERAI SAMA CHENLE  SIAPA YANG MAU TANGGUNG JAWAB SAMA ANAK MEREKA JENO!”

“Aku! Aku buna jisung, kalau kamu ga mau ngurusin cucu kamu sendiri biar aku sama jisung yang pergi dari sini”

“M-maksud aku bukan gitu sayang... aku khawatir sama keadaan jisung. Anaknya terlahir tanpa ayah, jisung pasti sedih”

“Aku ga mau tau besok kamu sudah harus urusin persidangan cerai chenle sama jisung” ujar Jeno mutlak

“Jeno boleh beri kesempatan sekali lagi?”haechan

Jeno melirik tajam ke arah renjun, haechan, dan chenle. Kenapa ga ada yang berpihak kepada nya.

“Jeno gw tahu lu ga mau chenle sama jisung cerai kan!” renjun

“K-kata siapa? Engga tuh!” elak jeno

“Itu masalalu kelam jeno. Si bajingan china itu sekarang di penjara, dia ga bakal ganggu keluarga lu sama jaemin” haechan.

“Gw beda ya sama bajingan china itu. Gw china selatan dia china utara” renjun

Renjun mencubit lengan chenle, mengkode agar melakukan tugasnya.

“Beri saya kesempatan sekali lagi ya buna jeno. Kali ini saya bakal jadi suami yang baik buat jisung ” ujar chenle sok sedih.

“AKKHH NYEBELIN! TANYA AJA SANA SAMA JISUNG ” ujar jeno kesal.

Jisung yang sedang mengintip di balik pintu kamar pun memberanikan diri untuk berbicara.

“Gak, ji mau cerai sama chenle!” ujar jisung tegas

“Eh, dasar. Lu pikir gw mau sama lu” ujar chenle kesal.

“Aku juga ga mau sama bajingan brengsek ikan lele kaya kamu” balas jisung dengan kesal.

“Siapa ikan lele? Gw masih suami lu ya hamster gendut” chenle

Plak!

“KAMU PIKIR AKU GENDUT GARA-GARA SIAPA? KALAU BUKAN KARENA ADA KECEBONG DI DALAM SINI AKU GA BAKAL NAMBAH BERAT BADAN!!!”

Dari sini chenle belajar satu hal. Jangan pernah pancing emosi bamil (bapak hamil) kalau engga mau kena tampar.

Warisan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang