Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh♡
Sebelum baca vote dulu, yuk^^
Typo tandai.
HAPPY READING
"Ummi?" Panggil ku sambil menggigil kedinginan.
Di luar hujan semakin lebat, dan aku tidak sanggup menahan dingin yang luar biasa. Aku membalutkan selimut ke tubuhku dengan sedikit tenaga yang ku miliki.
Ummi masuk ke dalam kamarku dan berjalan ke arah ku. "Ya sayang. Ini teh jahenya" ujar Ummi sambil menyodorkan teh jahe yang aku pesan ke Ummi.
Aku menerimanya dan mulai meminum teh dengan gemetaran. Aku tidak kuat dengan dingin ini. Ini sungguh menyiksaku. Aku benci.
Pintu kamarku terbuka dan masuklah Abi yang baru pulang kerja. Aku lihat jam di dinding pukul dua puluh lewat lima puluh dua.
Abi duduk di samping ku, dan bisa ku lihat wajah khawatir nya menatapku. Ini yang aku tidak suka di saat aku sakit. Walaupun mereka menyembunyikan raut wajah mereka, namun aku bisa tahu mimik wajah mereka.
"Anak Abi kenapa sampai sakit? Kamu ke hujanan? Sayang." Tanya Abi lembut sambil mengelus kepala ku lembut.
"Maafkan aku Abi. Arumi-"
"Maaf Tante, Om. Dokternya sudah datang" ujar Mas Fahri didepan pintu kamar ku.
"Di suruh masuk saja, Fahri" pinta Abi.
"Assalamualaikum. Buk, Pak. Arumi" ujar Dokter lembut.
Dokter masuk dengan senyum di wajahnya. Aku pun ikut tersenyum. Dokter Fitri. Ia Dokter yang telah merawatku dirumah sakit maupun dirumah. Orangnya cantik dan baik hati, lemah lembut dalam tutur kata dan sopan.
"Wa'alaikumussalam."
Dokter Fitri mulai memeriksa ku. Tidak lama, ia tersenyum dan mengatakan. "Tidak terlalu parah. Ia hanya demam biasa karena terlalu kedinginan. Kau harus banyak istirahat dan boleh saya sarankan. Jika Arumi setiap keluar harus membawa jaket tebal, antisipasi saja kalau ada hujan nanti. Saya sudah tulis resep obatnya. Jaga kesehatan kamu ya, sayang" ujar Dokter Fitri lembut dengan senyuman.
"Iya Dokter. Makasih" sahut ku tulus.
"Sama-sama. Kalau begitu saya pamit dulu ya Bu, Pak. Semoga Arumi cepat sembuh, aamiin."
"Aamiin. Sekali lagi makasih ya, Dok. Mari saya antar" ucap Abi. Setelah Dokter dan Abi keluar, hanya tinggal aku dan Ummi di kamar.
"Kamu istirahat saja. Kalau butuh sesuatu, panggil Ummi. Ummi ada di bawah." Ujar Ummi lembut sembari mengelus rambut ku.
"Iya Ummi, makasih ya"
"Sama-sama sayang. Ya sudah Ummi keluar dulu." Pamit Ummi lalu berdiri dari duduknya. Ummi keluar dari kamarku, tidak lupa mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur.
🍒🍒🍒
Aku turun kebawah untuk meminta tolong Ummi buatkan aku sup ayam. Aku sudah memanggil Ummi, tapi Ummi tidak kunjung datang. Akhirnya aku memutuskan turun ke lantai satu untuk mencari Ummi.
Samar-samar aku mendengar suara Ummi sedang berbicara dengan seseorang di ruang tamu. Aku melangkah ke arah mereka.
Saat aku tiba, aku melihat Haris duduk di depan Ummi. Tidak lupa, ia juga membawa kue buatan ibunya.
"Loh sayang? Kenapa turun? Kamu kan harus istirahat, Nak" tanya Ummi kaget saat melihat ku.
"Aku mau minta tolong ke Ummi, tapi Ummi ada tamu jadi nanti saja. Kalau begitu Arumi ke kamar dulu" pamit ku pelan lalu mulai melangkah saat Ummi mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/276202947-288-k74360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Sepupuku (END)
SpiritualitéGara-gara perjodohan dari nenek kakek. Arumi di haruskan menikah dengan sepupunya sendiri. Mungkin jika seorang suami adalah Laki-laki lain, itu sudah pasti Arumi menerima dengan senang hati. Namun bagaimana jika suami kalian saudara sepupu kalian s...