Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh♡
Sebelum baca vote dulu, yuk^^
Typo tandai.
HAPPY READING
Jalan menuju sawah sedikit licin, membuatku harus berhati-hati melangkah. Aku yang berjalan di depan dan mereka berjalan dibelakang ku.
Saat sampai di sawah, aku berlari kecil menuju rumah pohon yang dulu kami buat bersama saat masih Sekolah Dasar.
"Jangan lari, Zah!" Teriak Mas Rey, dibelakang ku yang cukup jauh.
Aku menoleh dan berhenti berlari, aku sampai duluan dan naik ke rumah pohon. Saat tiba di atas, aku melihat pemandangan sawah yang sangat indah.
"Kenapa harus lari-lari tadi? Kalau jatuh gimana?" Tanya Mas Air, saat ia duduk disamping ku diikuti yang lainnya.
"Hehe! maaf, tidak mengulanginya lagi deh"
Mas Air menarik nafas. "Iya. Mas hanya takut adik Mas ini kenapa-kenapa" ucapnya dengan lembut.
Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya. Mereka memang begini, sangat protektif kepadaku.
"Foto-foto yuk!" ajak Mas Air.
"Ayo!" seru Mas Ar.
Mas Rey mengeluarkan kamera karena sempat kita kesini, ia sudah membawa kameranya. Semua gaya foto kami keluarkan, hingga saat gaya terakhir. Aku baru ngeh kalau Mas Arshaka sewaktu berfoto tadi, ia hanya menatap kami dan tidak ikut berfoto.
"Turun yuk, kita kesana" ajak Mas Air, sembari menunjuk tempat yang bagus untuk kita berfoto.
Kami langsung turun dan menuju tempat yang tadi Mas Air request.
Tiba di tempat yang dimaksud Mas Air. Kami mulai berfoto lagi dan lagi. Hingga aku mulai lelah.
"Duduk disana dulu yuk Mas, aku capek." Keluh ku dan mereka mengiyakan. Kami berjalan ke tempat yang aman untuk kami duduki.
"Mas sini kameranya, aku mau lihat hasilnya"
Mas Air memberikan kamera dan aku mulai melihat-lihat foto, aku tertawa saat melihat foto Mas Ar yang di ambil secara diam-diam.
"Hahah! Aduh perut ku sakit!" tawaku yang membuat mereka menatap ku dengan heran.
Pasalnya foto Mas Ar yang aku lihat ini sangat jelek.
"Ada apa, Dek?" Tanya Mas Ar.
Aku mengelap air mataku yang keluar karena terlalu tertawa. "Ini fo-"
Mas Air langsung merampas kamera sebelum mas Ar melihatnya.
"Kenapa?" Tanya Mas Ar bingung.
"Tidak ada apa-apa" jawab Mas Air yang langsung berkedip-kedip ke arah ku. Aku hanya tertawa kecil atas tingkah nya.
"Balik, sudah mau Magrib" ajak Mas Rey lalu berdiri di ikuti Mas Arshaka. Aku juga ikut berdiri di susul yang lain.
Kami pulang dan saat tiba dirumah, aku langsung pamit ke kamar untuk siap-siap. Tiba dikamar aku langsung mandi supaya segar.
🌻🌻🌻
Tok tok
"Mas, bukain pintunya!" Panggil ku sambil mengedor pintu kamar Mas Ar dan Mas Adam.
"Mas!"
"Baca mantra dulu, Arumi" sahut Mas Air di belakang ku.
Aku berbalik dan menatapnya heran. Mantra? Untuk apa?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Sepupuku (END)
SpiritualGara-gara perjodohan dari nenek kakek. Arumi di haruskan menikah dengan sepupunya sendiri. Mungkin jika seorang suami adalah Laki-laki lain, itu sudah pasti Arumi menerima dengan senang hati. Namun bagaimana jika suami kalian saudara sepupu kalian s...