"Gimana?Kamu mau yaa datang di acara besok?" tanya Kania ditelepon.
Shara terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab "Tapi aku kan dulu ngga terlalu dikenal teman seangkatan kita,Nia. Males ah datang, kamu aja ya".
Kania menghela nafas kesal "Please deh Shara,datang aja yuk,perwakilan kelas kita dulu lah,temani aku. Pleasee..."
Membayangkan wajah Kania saat sedang mengatakannya membuat Shara tersenyum.Pasti lucu dan sedikit berlebihan deh ekspresi sahabatnya itu,batin Shara.
"Okelah.Tapi ngga usah lama-lama ya." jawab Shara.
"Siiip cintaaa,kiss kiss and see you besok,aku jempuuut" terdengar Kania riang diseberang sana.
Hmm...tak apalah sekedar bersilaturahmi dengan teman-teman SMA nya dulu.Ada rasa ingin tahu juga Shara, bagaimana kabar mereka sekarang. Walaupun dia menyadari, Shara bukanlah type yang sangat dikenal saat SMA.
Shara menghabiskan masa SMA nya di Jakarta. Saat itu ayahnya bekerja di salah satu perusahaan BUMN besar di Jakarta. Setelah pensiun, ayah dan ibunya memutuskan untuk kembali ke Bandung dan menetap disana hingga kini.
Setelah menutup teleponnya, Shara kembali menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda. Jam dinding dikantornya sudah menunjukkan pukul tiga sore.
Hari ini dia berniat pulang on time. Shara akan belanja kebutuhan bulanan sebelum kembali kekosannya.
"Shara,bisa ke ruangan saya sekarang?" Suara berwibawa Pak Teguh atasannya membuyarkan cita-citanya.
Setelah lebih dari 30 menit berdiskusi untuk meeting besok dengan Pak Teguh dan divisinya tentang materi iklan produk terbaru perusahaan tempat mereka bekerja, Shara pun kembali ke kubikelnya dan bersiap untuk pulang.
Sampai dia merasakan diperhatikan oleh seseorang dibelakangnya. Saat menoleh, dia melihat Pak Teguh berdiri dengan tatapan lembut kearahnya.
Duh si bapak, bisa lumer aku kalo ditatap seperti itu, batin Shara.
"Ya Pak, apa ada hal lain yang diperlukan?" tanya Shara memecah hening.
Yang ditanya malah gugup, persis seperti anak kecil yang ketahuan makan permen.
"Owh tidak ada,kamu sudah mau pulang? Mau bareng dengan saya?" jawabnya.
"Terima kasih banyak tawarannya Pak, kebetulan saya sudah ada janji mau ke supermarket dengan sahabat saya" bohong Shara.
Shara agak sungkan sebenarnya dengan tawaran Pak Teguh yang sudah kesekian kalinya. Ia khawatir akan menimbulkan rumor yang pasti mengganggu dikantor.
Dengan wajah sedikit kecewa Pak Teguh melangkah melewati nya.
"Baiklah Shara, hati-hati dijalan. Besok jangan sampai terlambat rapat"."Baik Pak!" jawab Shara sambil mengangkat tangan kanannya ke dahi. Masih sempat terlihat senyum simpul Pak Teguh sebelum akhirnya benar-benar hilang dari hadapan Shara.
"Cieee cieee...diajak bos pulang bareng kok malah ditolak sih neng, jual mahal amat lo!" terdengar suara Bastian yang tiba-tiba muncul dihadapannya. Sial!Ni anak ternyata masih belum pulang.
"Udah ah Bas,pulang yuk,jangan ngegosip disini,dah sore..serem tau!" Shara jawab sekenanya sambil berlalu.
"Hati-hati Shar,ntar lo kesemsem loh ma tunangan orang!Bisa ciloko Sister" masih saja Bastian bicara sambil tertawa menggoda.
Bukan Shara tidak menyadari gelagat yang mulai diperlihatkan Pak Teguh beberapa bulan ini terhadapnya. Shara hanya tidak mau gegabah menyimpulkannya.
Dari mulai mengajak makan siang bareng, pulang bareng, bahkan menurutnya pekerjaan-pekerjaan yang mulai sering diberikan kepadanya saat injure time menuju jam kantor berakhir, menurutnya kadang sedikit menimbulkan kecurigaan pada Bastian sahabatnya dikantor.
Karena menurut dia, itu hanya akal-akalan Pak Teguh agar bisa punya waktu lebih lama dengan Shara.
Yah, kadang menurut Shara, Bastian itu memang suka overthinking.
Siapa tau memang setelah direview semua hasil pekerjaan anak buahnya masih ada yang perlu diperbaiki kan.
*****
Shara menikmati saat seperti ini. Saat pulang kantor, menyusuri jalan trotoar yang semakin cantik ke Kos-an Shara didaerah Karet,Kuningan. Hanya membutuhkan waktu 20 menit saja dengan berjalan kaki kekantornya.
Sore ini dia mau ke Supermarket dulu, kulkas di kamarnya yang sudah mulai kosong.
"Oke, gula, teh, roti, susu cair, buah, dan beberapa cemilan favoritnya sudah masuk ke troli belanjanya" sudah cukup sepertinya.
Diapun menuju kasir untuk membayar. Kebetulan sore ini Supermarket tidak terlalu ramai.
Saat berada dalam antrian kasir, tiba-tiba Shara merasa bahunya ditepuk lembut oleh seseorang.
"Shara?Kamu Shara Anjani kan?Maaf jika saya salah" seorang pria berdiri dibelakangnya.
Shara berusaha mengingat dengan baik, tentang pria dengan kulit sedikit gelap dan badan tegap berkacamata ini. Cukup menarik, batin Shara.
Bingkai hitam dari kacamata di wajah nya, mempertegas tulang wajah pria dihadapannya ini. Terkesan kharismatik, batinnya.
Pria dengan kemeja slim fit baby grey lengan panjang yang digulung sampai siku, terkesan seksi buat Shara. Dipadukan dengan celana panjang senada lebih tua warnanya, jam tangan kulit hitam dilengan kanannya. Kasep, gumam Shara.
Lalu pria itu mengulurkan tangan ke arah nya membuyarkan lamunan Shara. Shara tersenyum menyambutnya, walau masih sedikit bingung.
"Kamu lupa ya, saya teman sekelasmu dulu,kita sekelas saat kelas 3 SMA.Saya duduk di bangku paling belakang. Kamu benar-benar lupa? Abi. Apa kabar Shara?" jawab pria itu.
"Abi?" Ya ampun Abiii..maafkan aku sampai pangling liat kamu. Lama sekali ngga ketemu ya" kali ini Shara tersenyum lebar.
****
Hai,
Ini tulisan pertamaku,
Masih banyak yang harus disempurnakan dari tulisan ini.
Jangan sungkan menuliskan komentarnya ya.
Selamat membaca, semoga suka dengan ceritanya...
Aamiin...
Terima kasih sudah vote ❤️
celin_
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Lagi
Любовные романыShara tidak menyangka bahwa ia akan bertemu kembali dengan Abi, teman SMA nya dulu. Seolah selalu ada satu tanya yang kerap membutuhkan jawaban setiap bersinggungan dengannya.