Entah apa yang ada dipikiran Shara hari ini. Ia merasa sulit sekali untuk berkonsentrasi. Sampai-sampai Pak Teguh menegurnya saat meeting pagi tadi.
Kejadian semalam bukanlah yang ia sangka, mungkin lelaki itu hanya terbawa suasana saja. Sebenarnya ia tak ingin pusing memikirkannya, tapi ia pun tak tahu bagaimana cara menyingkirkan sekelebatan suara-suara yang terus menggema dikepalanya.
Shara memegang kedua pipi dengan tangannya. Apa ia sakit? Kulit pipinya terasa lebih hangat dari biasanya. Senyum Shara merekah, ah seperti anak remaja saja.
Dari balik kacamata, Bastian memerhatikan sikap Shara yang sedari tadi seperti anak ABG yang baru mengenal cinta.
"Auw.." Shara menjerit terkejut saat merasakan kertas berbentuk bola yang mengenai kepalanya.
Bastian terkikik geli.
"Baaasss...jahat banget sih kamu!"
"Hahahaa..lagian kamu kenapa sih Shar, tingkahmu aneh pagi ini".
Shara hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.
Bastian mendengus pelan,dia merasa kesal karena Shara tak mau bercerita padanya, padahal ia sangat penasaran.
Ia mengambil ponselnya, mengetik cepat "Makan siang lo cerita ya, gue traktir!"
Shara membalas "Dikantin kantor aja ya, gue males jauh-jauh".
"Deal"
Mereka pun kembali fokus ke pekerjaan masing-masing.
Siang itu suasana kantin kantor tidak seramai biasanya. Shara memilih tempat duduk agak di sudut. Ia melambaikan tangannya ke arah Bastian yang muncul dari pintu masuk kantin, Bastian balas tersenyum dan bergegas menghampirinya.
"Soriii banget ya, tadi pas gue mau turun, si bos malah minta ke ruangannya. Ada revisi sedikit diproposal kemarin".
"It's okay Bas. Yuk makan dulu, itu aku udah pesanin soto ayamnya".
"Thanks Shar, gue makan dulu abis itu elo harus cerita kenapa tingkah lo aneh hari ini".
Shara mengacungkan jempolnya kearah Bastian.
Lampu ponselnya menyala. Tertera nama Abi disana.
"Hi Shara, bisa ketemu after office hour nanti? Ada yang mau aku sampaikan padamu"
Shara mengernyitkan dahinya, kira-kira hal apa yang mau Abi sampaikan padanya ya.
Setelah kejadian semalam, ia agak sungkan sebenarnya untuk bertemu Abi dulu. Shara menepikan ponselnya.
"Siapa?" tanya Bastian.
"Abi"
"Temen SMA mu?"
Shara mengangguk.
Bastian menaruh mangkok sotonya yang sudah habis diatas piring kosong. Lalu menyeruput es lecinya.
"Oke, now tell me. Gimana acara lo semalem? Sepertinya ada kejadian istimewa nih," ucap Bastian penuh perhatian.
Shara selalu merasa kalau dirinya adalah orang yang mudah menyembunyikan perasaannya. Tapi hari ini yang terjadi sebaliknya.Dan Bastian, salah satu sahabatnya, justru menangkap sikap salah tingkahnya.
"Semalam alhamdulilah sukses acaranya. Seperti momen yang kadang kita nantikan Ketika tidak bertemu dengan sahabat atau teman satu perjuangan di masa lampau. Banyak cerita seru yang dibagikan, lumayan bisa mempererat hubungan pertemanan, dan menambah networking juga".
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Lagi
RomansaShara tidak menyangka bahwa ia akan bertemu kembali dengan Abi, teman SMA nya dulu. Seolah selalu ada satu tanya yang kerap membutuhkan jawaban setiap bersinggungan dengannya.