Terlihat Won Beom yang memakai serba hitam di sebuah pemakaman. Dari tampangnya, ia tidak bisa berhenti menangis sambil berteriak marah. Hujan turun begitu deras membahasi dirinya.
"Jungjeon", ia terus berteriak sambil menangis tak karuan di dekat makam itu.
"Kamu janji untuk tidak meninggalkanku, kamu sudah berjanji, kamu bilang kamu akan selalu berada di sampingku, tapi kenapa kamu meninggalkanku", teriak Won beom, ia sudah kehilangan akal.
"Aku tidak bisa... Hidup... Tanpamu...", Perlahan matanya tertutup.
"Jeonha", sebuah suara yang tidak asing memanggil namanya.
"Jungjeon", perlahan Won Beom membuka matanya. Ia berada di bawah pohon rindang di bukit yang tak jauh dari istana, tempat kesukaannya.
"Jeonha", panggil So yong dengan lembut, ia memegang pipi Won beom. Won Beom mengangkat kepalanya dan menatap mata indah So yong yang berkaca-kaca.
"Jeonha, hiduplah dengan bahagia. Maafkan kalau aku tidak bisa berada di sampingmu. Maafkan aku... Aku menitip uri-aiya kepadamu. Besarkan dan rawatlah dia dengan baik, jangan sampai ia melupakanku. Aku sangat sangat mencintai kalian berdua, maaf aku tidak bisa bersama kalian. Aku sungguh sungguh mencintai kalian, maafkan aku harus pergi", pesan So yong.
"Jungjeon", Won beom kembali menangis dan mencium So yong dengan dalam untuk terakhir kalinya. Perlahan, So Yong mulai menghilang ke udara, meninggalkan Won beom sendirian dengan air matanya.
"Jungjeon!" Seketika Won Beom terbangun dari mimpi buruknya. Ia melihat ke sekelilingnya dan menemukan So yong yang masih tertidur pulas di sebelahnya.
Subuh-subuh, Won beom terduduk di atas ranjang. Ia menghitung hari-hari, tidak lama lagi ia akhirnya akan bertemu dengan bayi mereka yang telah ia tunggu sejak lama. Di sisi lain dia merasa gembira, akhirnya ia akan dipertemukan dengan bayi mereka, tapi di sisi lain ia merasa takut dan gelisah, apa lagi setelah mengalami mimpi buruk itu.
Ia memakai pakaian miliknya lalu duduk di meja kerja dan mengambil sebuah buku dari salah satu lacinya. Ia mengambil pena dan mulai menulis sesuatu...
"Kepada uri aiya
Eomma dan appa sudah lama menantikan kehadiranmu untuk melengkapi keluarga kecil kita. Aiya, terima kasih karena sudah menjadi anak yang baik selama ini, eomma appa sangat mencintaimu.
Aiya, eomma appa berharap kamu bisa datang kepada kita dengan keadaan yang sehat. Jangan membuat eomma kesakitan dan keluarlah dengan baik.
Eomma appa sedang menanti kedatanganmu. Maafkan eomma appa kalau kita belum bisa menjadi eomma dan appa yang baik.
Appa sudah menyiapkan sebuah boneka harimau untuk teman bermainmu, appa harap aiya menyukainya.
Appa bejanji akan berada di sampingmu saat kamu mengambil nafas pertamamu di dunia ini.
Aiya, walau dunia ini terlihat aneh, janganlah takut, karena appa akan selalu berada di sisimu.
Eomma appa sangat sangat mencintaimu ❤️❤️❤️"
Tak lama kemudian So yong membuka matanya, ia melihat ke arah meja kerja. "Jeonha", So yong memanggil.
"Jungjeon, apa aku membangunkan mu?" Tanya Won beom, ia berjalan ke arah ranjang dan berbaring di sebelah So yong. Tangannya melingkar di leher So yong, Won beom memendam mukanya diantara leher dan pundak So yong.
Tiba-tiba ia mulai menangis sambil berkata, "Jungjeon aku mengalami mimpi buruk, mimipi itu sangat menakutkan. Aku bermimpi, jungjeon pergi meninggalkanku dan uri-aiya. Rasanya itu sangat nyata, rasanya hatiku hancur. Aku takut kehilangan dirimu, aku sangat takut. Aku tidak mau melihatmu kesakitan. Jungjeon jangan kemana-mana tetaplah disini bersamaku. Kamu harus bisa melalui semua ini, berjanjilah padaku."
So yong tersenyum, tangannya membelai kepala Won beom sambil berkata, "Jeonha, aku tidak akan kemana-mana, aku janji aku akan selalu berada di sisimu. Jeonha, juga berjanjilah, kalau jeonha akan selalu di sisiku, janji?"
"Janji", balas Won beom yang tiba-tiba mencium leher So yong dengan kuat.
"Jeonhaaa", sahut So Yong terkejut.
"Itu adalah tanda janji dariku", lanjut Won beom setelah meninggalkan sebuah bekas ciumannya di leher So yong.
"Jeonha tidak biasanya memakai baju saat tidur"
"Aku baru saja memakainya tadi"
"Buka", pinta So yong.
"Kenapa?"
"Aku jadi merasa malu, karena hanya aku tidak memakai baju", jawab So yong cemberut dengan pipinya yang memerah.
"Kalau itu memang keinginan Jungjeon, akan ku turuti", balas Won beom, kembali membuka pakaiannya.
Dibawah selimut, Won beom memeluk perut So yong lalu berkata, "Sepertinya tidak lama lagi kita akan bertemu dengan uri-aum."
So Yong membelai kepala Won Beom yang berada di bawah sana. "Aku juga tidak sabar jeonha", balas So yong dengan lembut.
"Setelah Aum lahir, akhirnya aku bisa memeluk Jungjeon dengan erat lagi", canda Won Beom sambil membelai perut So Yong.
"Sepertinya uri-aum sudah bangun", lanjut Won Beom saat merasakan tendangan dari bayi mereka.
"Apa kita membangunkannya?" Tanya So yong sambil tersenyum.
"Sepertinya iya", jawab Won beom, lalu mengecup perut So yong.
"Salanghae Jungjeon, salanghae uri-aiya", bisik Won beom.
👑
👶🏻
"Kamu yakin sudah mempersiapkan semuanya dengan benar?" Tanya Shin jae.
"Ye"
"Aku sudah berlatih setengah mati untuk hari itu", Kang Shin jae meraih pedangnya.
"Ye, semua akan berjalan dengan lancar", jawab orang itu.
"Dia selama ini yang menghalangiku, dayung sekali, dua tiga pulau terlampaui", lanjut Shin jae.
"Aku akhirnya akan mendapatkan So yong, satu paket dengan tahta, baguskan?" Tanya Shin jae dengan nada psikopat.
"Ye, tapi apa yang akan terjadi pada bayi Jungjeon mama dan jusang jeonha?" Tanya pria itu.
"Aku akan mengurusnya sendiri", Shin jae membuka pedangnya.
"Kamu, cukup mempersiapkan semuanya agar berjalan lancar, aku menjanjikanmu posisi yang tinggi nanti kalau ini berhasil", lanjut Shin jae.
"Ye, saya akan mengusahakan yang terbaik"
_________________
Aduh kayaknya bakal ada
kejadian lagi nih...Persiapkan hati kalian ya
Readers T-T, karena bakal
intense banget chapternya
mianhe biar seru wkwkwkkw
(Author nih gimana sih)Anyways, jangan lupa vote,
Love you guys and.....See you 🧋🎞️🐯🪐👑
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Day in the PALACE Season 2 (Complete)
FanficSetelah pernikahan ke-2 kedua Raja dan kedua Ratu Korea, masalah baru muncul di sekitar istana. Kisah Won beom, Sung yeol, So yong dan Ji eun terus berlanjut dan tentunya ada rintangan yg harus mereka hadapi untuk mengembalikan suasana istana sepert...