War in the PALACE

185 15 20
                                    

"Jeonha", direktur Hong dan Kim Hwan berlari masuk ke dalam ruang kerja Won beom.

"Istana telah diserang", umum Direktur Hong sambil terengah-engah. Mendengar itu, kedua mata Won Beom langsung terbuka lebar karena terkejut dan marah.

"Kim Hwan, amankan para pelayan istana", perintah Won beom, ia segera berlari bersama Direktur Hong.

"T-t-tapi... Haish", Kim Hwan kebingungan dan panik bagaimana ia bisa melakukan perintah Won beom?

Won beom langsung pergi menemui Kim Byeong in yang berada tepat di pintu utama  istana utama.

"Jeonha, mereka hanya menyerang bagian istana, mereka tidak menyerang bagian perkotaan", jelas Byeong in.

"Siapa yang memulai ini?" Tanya Won Beom sambil melihat ke sekelilingnya yang begitu kacau. Suara pedang dan tembakan ada dimana mana.

Tiba tiba Kapten Min kyu datang dengan berita lain, "Jeonha, ini adalah ulah dari pengikut Kang Shin jae, pertolongan dari istana Seoul sudah dalam perjalanan"

"Kalian bertiga lindungilah istana dengan sekuat tenaga kalian dan tahan mereka selama mungkin, aku harus menghadapi Kang Shin jae langsung... sendirian", perintah Won beom.

"Ye Jeonha", keempatnya langsung pergi berpencar.

Won beom tidak lagi ragu, ia tahu persis dimana Kang Shin jae berada...

Won beom sampai ke bangunannya, ia segera mengarah ke kamarnya dan So yong. Dugaannya benar, disana Kang Shin jae sudah menunggu dengan pedang di tangannya, siap untuk menyerang Won beom.

Tetapi disana Won beom juga menemukan So yong di atas ranjang, istrinya terlihat sedang kesakitan. Anehnya di atas ranjang  ada sebuah cairan lendir yang bercampur dengan darah.

"Jung-", sebelum menyelesaikan kata-katanya, Kang Shin jae sudah menyerang Wonnbeom dari depan. Untung saja Won beom menghindar secepatnya, walau ia terjatuh di dekat pintu.

"Jeon-", So yong ingin memanggil Won beom, tetapi badai kontraksi melanda, dan ia mulai meringis kesakitan.

"Sudah lama kita tidak bertemu... Lee Won beom", Kang Shin jae hendak meletakkan pedangnya di leher Won beom, tetapi Won Beom langsung mencegah dengan pedang miliknya.

"Kau sudah gila", teriak Won beom saat menahan serangan pedang dari Shin jae.

Shin jae tertawa dengan tidak waras lalu berkata, "aku akan membunuhmu lalu membunuh anakmu, dan menjadikan istrimu sebagai istriku."

"Berani-beraninya!" Won Beom langsung mementalkan Shin jae. Shin jae bergerak ke arah So Yong yang mencoba untuk menahan rasa sakitnya, lalu mengarahkan pedangnya ke perut So yong.

"Aku juga akan mengambil posisi mu", Shin jae tersenyum psikopatik. Melihat itu, Won beom langsung menyerang Shin jae dengan sekuat tenaga.

"Jeonha", So yong ingin meraih Won beom, tapi tak bisa. Kini posisi Won beom berada di samping So yong, di antara So yong dan Shin jae.

"Omong kosong!" Shin jae kembali menyerang Won beom, dan ia sedikit melukai wajah Won beom. Won beom menahan serangan itu lalu menyerang tangan Shin jae, hingga Shin jae sempat terjatuh.

"Jungjeon, atur nafasmu dulu hm? Ingat lagi pesan Choi sanggung, aku akan berada di sampingmu, aku akan melindungi kalian berdua, jangan khawatir hm?" Pesan Won beom dengan nada yang kalem ditemani air matanya.

"Jeonha", panggil So yong, Won beom memberikannya senyuman lalu berdiri dan melepas tangan So yong.

Shin jae kembali berdiri sambil terkekeh, darah dari luka ditangannya terus mengalir. "Selama ini kamu yang menghadangku, betapa bodohnya aku, seharusnya dari awal aku MEMBUNUHMU!" Teriak Shin jae, ia menyerang Won beom lagi, kali ini Won beom terjatuh.

Just Another Day in the PALACE Season 2 (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang