Story by :Aequorealcaelum
.
.
.
"Huff-" helaan nafas bosan dari Taehyung.Hari saja masih belum berganti siang tapi dia sudah merasa sangat jenuh. Dilihatnya sekeliling, dimana teman-teman sedivisinya terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing membuatnya semakin kebosanan.
Jam masih menunjukkan pukul sembilan pagi, layar komputer yang menyala menampilkan barisan huruf dan angka, lembaran kertas yang menumpuk dan berbagai deretan pekerjaan lain yang mengantri untuk diselesaikan semakin membuatnya tertekan, akan tetapi..
Sayangnya si manis kesayangan Seokjin ini terlalu malas walau hanya untuk menyentuh sekalipun. Matanya sibuk melirik bergantian antara ponsel dan pintu ruangan kerja kekasihnya.
"Mas mana sih kok gak balas pesan aku? Keluar gitu kek, apa gitu, aku kangen lo Mas, mau lihat kamu! Iss!." rengeknya dalam hati.
Sekali lagi diliriknya arlogi di pergelangan tangan kirinya sembari memantapkan hati dan bangkit dari kursi.
"Mau kemana, Tae?." tanya Namjoon
"Pantry pak, ada yang mau bapak titip?"
"Ooh.. yaudah kopi deh. Kayak biasa ya jangan manis, jangan pait-pait juga." jelas Namjoon sembari mengumbar senyum ber-dimple miliknya pada Taehyung.
"Iya pak." mantap Taehyung dan berlalu dari sana.
.
.
.Bibirnya mengerucut, terkadang ia juga menggumaman kekesalan hatinya atau merutuki kekasihnya yang sedari tadi ia cari-cari. Semua perasaan yang menghantuinya pagi ini membuat mood Taehyung berantakan -bahkan dia sampai tak melihat Jimin yang menyapanya.
Sangking kesalnya, dia sendiri tak menyadari jika ia terlalu kuat menghentak engsel pintu pantry dan mengagetkan orang yang ada di dalam.
"Hahaha.. Eh! Taehyung, selamat pagi." sapa wanita itu ramah.
1 detik..
2 detik..
Taehyung masih terpaku di tempatnya.
3 detik ..
Akhirnya Taehyung mendapatkan kembali kesadarannya. Matanya berkedip cepat, ia terlihat masih memproses keadaan sebelum akhirnya membalas sapaaan tadi dengan sedikit terbata.
"Ee.. Se-selamat pagi bu Yuna. Selamat pagi pak Seokjin."
Seokjin?
Iya Seokjin, kekasihnya, si CEO perusahaan yang sedari pagi tadi belum tampak batang hidungnya -'kenapa bisa disini, Mas kapan lewatnya?' - begitulah kira-kira arti tatapan yang Taehyung berikan pada Seokjin.
"Selamat pagi juga, Taehyung." balas Seokjin
Pikirannya masih memproses keadaan tapi walau begitu ia tetap mencoba bersikap normal. Taehyung memantapkan hati dan melangkah melintasi Seokjin yang dari ujung matanya masih bisa ia lihat, lelaki itu pun sedang mematai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORIST
ФанфикDunia Seokjin dan Taehyung mungkin terlihat sederhana, jika dibandingkan dengan kisah Romeo dan Juliet. Tapi kadar cinta mereka sama, atau bahkan lebih dari kisah legenda. Merangkai cerita dalam rahasia, terikat erat meski berat. Rahasia yang seirin...