A day without you

370 48 5
                                    


Story by : kxrynna
.
.
.

Hari ini terlalu menyebalkan bagi Taehyung, sejak tadi ia tak bertemu dengan Seokjin kekasihnya. Taehyung baru ingat jika Seokjin ada jadwal kunjungan ke kantor cabang di luar kota hari ini. Biasanya setiap kali Seokjin akan pergi keluar kota, pagi- pagi sekali ia akan datang ke apartemen sang kekasih, atau ia meminta Seokjin untuk menginap di tempatnya.

Rasa kesal Taehyung semakin meningkat karena kepala divisinya meminta ia menyelesaikan banyak sekali laporan hari ini. Tidakkah Namjoon -sang kepala divisi- tahu jika Taehyung sedang tidak dalam mood untuk mengerjakan sedikitpun laporan. Tapi Taehyung malah disodorkan bertumpuk-tumpuk kertas dimeja dan berbagai file yang terus berdatangan ke alamat email nya.

Helaan nafas sudah kesekian kali Taehyung hembuskan, membuat Jimin yang berada didekat Taehyung sedikit terganggu.

"Psssttt Tae.." Jimin berbisik memanggil Taehyung agar tak terdengar oleh Namjoon. Walaupun Namjoon termasuk atasan yang ramah namun untuk urusan pekerjaan lelaki itu tak bisa diajak main-main. Namjoon tak mau ada seseorang yang tidak melakukan pekerjaan dengan benar berada di dalam timnya. Apalagi mengobrol dengan keadaan pekerjaan belum selesai.

Taehyung menolehkan kepalanya kearah Jimin saat mendengar pria mungil itu memanggilnya.

"Kenapa?" Taehyung menyatukan alisnya sebab tak mengerti pertanyaan yang meluncur dari mulut sahabatnya.

"Lo kenapa? Dari tadi cemberut mulu." ulang Jimin dengan pertanyaan lebih jelas.

"Gue gak apa-apa, pusing aja laporan numpuk." tentu saja Taehyung tak bisa menjelaskan dengan jujur apa yang membuatnya cemberut pagi ini. Tak mungkin ia bercerita pada Jimin jika sebenarnya ia tak bersemangat karena hari ini belum bertemu dengan Seokjinnya.

Taehyung dan Jimin segera menegakkan kembali tubuh mereka saat melihat sang kepala divisi yang berjalan menuju meja Taehyung.

"Taehyung tolong periksa lagi laporan keuangan bulan kemarin, sepertinya ada selisih di sana. Saya tunggu sampai jam makan siang." ucap Namjoon sambil menyerahkan lagi dokumen laporan keuangan pada Taehyung.

Taehyung berteriak dalam hatinya, laporan yang tadi saja masih menumpuk sekarang sudah ditambahkan lagi.

"Mas kapan pulang sih, adek kangen. Adek gak semangat kerja kalo gak ada mas." ucapnya, tentu saja hanya dalam hati.

Mau tak mau Taehyung menyanggupi apa yang atasannya pinta. Dia tidak mau menambah daftar panjang masalah jika harus di marahi oleh Namjoon. Ia mengambil dokumen yang diberikan oleh Namjoon dan mulai mengerjakannya agar bisa selesai sebelum jam makan siang tiba.

Mata Taehyung bergantian menatap pada tumpukan kertas dan layar monitor yang menampilkan grafik juga deretan angka yang membuat otaknya panas. Sesekali ia juga melirik layar handphonenya untuk melihat apakah sang kekasih sudah membalas pesan yang sejak pagi tadi ia kirimkan.

Mengetahui pesannya belum juga dibalas oleh Seokjin membuat Taehyung kembali berdecak kesal. Suara decakannya yang sedikit kencang ternyata terdengar oleh sang atasan.

"Ada apa Taehyung? Kamu keberatan mengerjakan laporan-laporan itu?" mendengar pertanyaan yang di lontarkan Namjoon, Taehyung buru- buru mengalihkan pandangannya dari tumpukan kertas tadi.

Dengan gugup Taehyung menjawab pertanyaan Namjoon. Ia merutuki dirinya yang tak sadar mengeluarkan suara yang cukup keras. Juga merutuki Namjoon yang sangat menakutkan jika sudah dalam mode serius. Padahal jika sedang berpapasan diluar jam kerja atau ketika makan siang atasannya itu tidak segan mengeluarkan senyum berdimple miliknya. Atau menggoda dirinya berkata ia sangat cocok dengan CEO perusahaan mereka.

AMORISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang