Priority

342 56 20
                                    

Story by : Cyjincy
.
.
.

Hari sibuk, begitu Taehyung menyebutnya. Pekerjaannya seolah tiada akhir, maklum saja demikianㅡ perusahaan milik sang Ayah kini semakin besar dan seolah sedang menguasai pangsa pasar.

Kakinya yang dibalut sepatu pantofel mengetuk-ngetuk pada lantai, dengan jemari yang bergerak aktif diatas papan tombol komputer kerjanya.

Klik

Tak perlu waktu lama beberapa lembar kertas keluar dari printer, dengan bibir sedikit mengerucut hatinya menggerutu sebal.

Taehyung lapar, rasanya ingin cepat-cepat memakan bekalnya bersama sang kekasih dan saling menyuapi meski harus sembunyi-sembunyi.

Ini waktu istirahat, tapi karena banyak dokumen yang perlu ia siapkan untuk rapat keuangan setelah makan siangㅡ Taehyung merasa seperti masih jam kerja.

Seokjin bahkan tak terlihat walau hanya batang hidungnya, pria itu mungkin pergi makan siang dengan klien penting yang datang hari ini.

Begitu dokumen-dokumennya selesai ia siapkan, dengan langkah yang bisa dibilang terburu-buru Taehyung berjalan menuju meja Kepala bagian.

Hingga,

Brukk

Kejadian itu terjadi begitu saja, Taehyung menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

Rasa panas dan sedikit perih, kurang lebih itulah yang Taehyung rasakan ditangan kirinya.

Bagaimana ia tidak merasa demikian, jika kopi yang pria itu pegang tumpah mengenainya dan membuat lengan kemejanya penuh noda kecoklatan.

"Kamu ini kalau jalan liat-liat, kena kopi kan! Kalau sudah begini kamu mau salahin siapa? Saya hah?"

Taehyung tersentak terkejut, tangannya yang semula berniat menggulung lengan kemeja seketika terhenti.

Pria itu berdiri menjulang didepannya yang masih terduduk dilantai dengan berkas berserakan disampingnya.

Menunjuk-nunjuknya dengan jari telunjuk, seolah ia telah banyak merugikan pria berdasi itu.

"Saya heran. Perusahaan besar seperti ini kenapa bisa punya pegawai ceroboh macam kamu, hah. Kamu gak tau siapa saya? Kamu bisa dipecat karena ini"

Matanya mengerjap beberapa kali, telinganya bahkan masih dengan pasrah menerima celotehan dari sang klien.

Inginnya meminta pertolongan pada rekan kerja yang berada disekitarnya. Tapi dari cara mereka memandang, Taehyung tau jika rekan-rekannya bukan tidak ingin menolongㅡ melainkan tidak berani.

"Ada apa ini ramai-ramai begini?"

Suara itu. Ia bahkan tidak menyadari kapan Seokjin datang, pria itu tiba-tiba menerobos kerubungan pegawai dan mendekat padanya.

"Nah ini dia atasan kamu datang, tau rasa kamu. Habis ini pasti dipecat"

Seolah tidak mendengar ucapan sang klien, Seokjin melewatinya begitu saja dan berjongkok didepan Taehyung.

Tanpa banyak kata, ia membantu Taehyung berdiri dan sedikit menariknya menuju keruangannya.

"Kalian liat? Rekan kalian yang bodoh itu sebentar lagi pasti kehilangan pekerjaan. Ini bisa jadi contoh buat kalian tau posisi, kerja yang bener"
.
.

Ruangan Seokjin sudah ditutup, Taehyung yakin dibalik pintu banyak kawannya yang berasumsi ini dan itu.

"Mas.."

AMORISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang