4.A

6 3 0
                                    

Sekarang gw lagi duduk dibalkon, gw masih syok sama kejadian semalem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang gw lagi duduk dibalkon, gw masih syok sama kejadian semalem. Gw meluk tubuh gw, kadang juga gw masih nangis.

Gw gapergi kesekolah karena gw sedikit demam, mungkin efek semalam. Gw terlalu sedih berlarut-larut.

Sekolah...

"Lo liat Eunri ga?" Guanlin.
"Kagak, tumbenan belum Dateng." Hyerim.
"Masa iya dia gamasuk." Hyerim

Teng..teng..teng
Bell masuk..

"Si Eunri kmna ko gamasuk?" Taehyun
"Ga tau gw." Guanlin.

"Anak-anak hari ini teman kita gamasuk satu orang. Karena sakit." Bu Hyuna selaku wali kelas.
"Oh iya berhubung guru akan ada rapat. Hari ini freeclass. Tetapi kalian jangan pulang, tunggu sampe jam pulang." Bu Hyuna.
"Lah Bu gaseru, mending pulang." Haechan.
"Kamu minta diberi tugas?" Bu Hyuna.
"Gajadi Bu gajadi. Hehe" haechan.

Lalu Bu Hyuna kembali ke ruangan guru.
Mereka pergi kekantin.

"Eunri mana?" Jira
"Sakit dia." Hyerim
"Lah kmrin gw ktmu masih baik-baik aja." Eunmi.
"Sakit apa?" Timpal eunmi.
Hyerim menggeleng karena tidak tau. Ia juga beberapa kali mengirim pesan kepada Eunri bahkan menelpon nya tetapi hp Eunri tidak aktif.

"Heh cabe bertiga ae ke ada yg kurang." Jaemin
"Mulut Lo." Tatap hyerim tajam.
"Weh slow. Si Eunri kmna?" Jaemin.
"Sikuat sedang sakit." Haechan.
"Tumben." Jaemin.
"Lo kira dia apaan." Jira

Mereka sibuk memesan makanan, seperti biasa mereka satu meja.

"Eunri skit apa?" Tiba-tiba soobin nanya.
"Uhukkk..hukkk" Jeno tiba-tiba batuk.
"Lah ada apa Lo tiba-tiba nanya?" Taehyun penasaran.
"Lo juga kenapa?" Taehyun bertanya pada Jeno.

"Klo gw tau udah gw kasih tau." Hyerim.
"Apa gara-gara samalem." Soobin.
"Hah? Semalem? Knp?" Ucap mereka barengan tanpa soobin Jeno.

Soobin fov

Gw emang tinggal di daerah situ. Gw juga awalnya gatau, setelh ngebantu Eunri gw jdi tau. Kalo kita satu komplek.

Malem itu gw abis pulang maen, tp gw ngeliat ada org lagi gangguin cwe. Gw juga awalnya gatau kalo itu Eunri.
Gw samperin.

"Woy lepasin."
"Ngeganggu kita aja Lo." Preman.

Preman itu nyerang gw, gw ladenin lah. Gw berantem sama mereka, sampe mereka kabur.

"Lo gpp?" Tanya gw.
Tapi Eunri malah diem aja.
Pas gw mau bantu...

"Jangan sentuh gw." Eunri.
"Gw anterin Lo pulang ya." Soobin.
"Gausah." Ketus Eunri.

Dia pulang sendiri karena emang gamau dianter. Gw bisa ngerasa kalo dia lagi syok, gw juga liat pas gimna pereman-pereman itu mau macem-macem sama Eunri.

Soobin end.

"Lo serius?" Tanya haechan.
Yang lain melongo karena gapercaya, juga mereka pada kaget.
"Gw bisa ngerasain gmna takutnya Eunri." Jira
"Bner. Kalopun gw diposisi dia, pasti bkln sedih berat." Hyerim
"Gmna kalo kita kerumah Eunri?" Usul eunmi.
"Setidaknya kita kasih dia semangat, dan juga kita harus ada disisinya. Takutnya Eunri bakalan trauma. Dan gamau ketemu org lain." Jelas eunmi.

Mereka semua mengangguk, bener juga yg dikatakan eunmi. Pasalnya kita semua gada yang tau rumah Eunri dimana. Dia tinggal sama abangnya.

"Tenang gw tanya Abang gw." Hyerim
Mereka sudah mendapatkan alamat apartemen Eunri.
"Kita ikut ya" minta haechan.
Diangguki oleh para cewe.

Haechan, guanlin, Taehyun, Jeno, jaemin, soobin, mereka akan ikut pergi kerumah Eunri bareng hyerim, jira, sama eunmi.

Teng..teng..teng
Bell pulang dipercepat.

Mereka langsung cepet-cepet buat cabut dari sekolah kerumah Eunri.

.

.

.

.

Tok..tok..
Tidak ada sautan, jaehyun masuk. Namun tidak menemukan adiknya, ia melihat kepintu balkon yang terbuka.

"Dek." Jaehyun duduk disebelah Eunri.
Eunri melamun tidak menyadari kehadiran abangnya.

Jaehyun yg melihat adiknya, merasa sedih. Bagaimana pun, serasa bukan adiknya yang seperti biasanya selalu dingin, kadang cerewet, kadang bacot.

Yang ia lihat adiknya menjadi pendiam. Jaehyun mengelus rambut Eunri, membuat Eunri terbangun dari lamunannya. Lalu menatap abangnya.

Jaehyun melebarkan tangannya, memberikan isyarat agar adiknya memeluk. Eunri tersenyum dikit lalu memeluk kakaknya.

"Lo gaboleh gini trus. Lo pasti bisa ngelewatin semuanya." Jaehyun seraya mengelus pelan punggung adiknya.
"Turun yuk makan. Lo blum makan dari pagi. Ini udah mau sore." Jaehyun

Tak butuh lama, Eunri bangun untuk menuruti perkataan jaehyun. Mereka pergi ke dapur.

"Nih nasi goreng kesukaan Lo."
"Abang bikinnya pake kasih sayang." Jaehyun, Eunri tersenyum.

Lalu ia memakannya, jaehyun tidak berbicara membiarkan adiknya menghabiskan makanannya. Sesekali ia melihat wajah adiknya.

Wajah yg terlihat mirip dengannya, tetapi sifatnya berbeda.

Tingtong...

"Abang bukain dulu pintu. Kamu abisin makannya."
Lalu pergi kedepan.

"Hallo bang." Hyerim
"Loh hyerim, jaemin." Jaehyun.
"Kalian mau ktmu Eunri?" Jaehyun
"Iya bang. Eunrinya ada?" Hyerim.
"Ada ayo masuk." Jaehyun.

Kenapa jaehyun cuma manggil hyerim sama jaemin. Karena jaehyun cuma kenal sama mereka aja.
Mereka duduk diruang tamu.
Jaehyun kembali kedapur.

"Ada temen-temen kamu." Jaehyun.
Eunri yg mendengar langsung kaget.
"Gak papa." Jaehyun.
Jaehyun tau pasti adiknya belum siap ketemu org lain.

Eunri berjalan menuju ruang tamu.
"Eunri." Hyerim, jira ,eunmi.
Mereka menghampiri Eunri yang baru sampe ruang tamu. Lalu memeluknya.

Bisa terlihat Eunri tersenyum. Eunri merasa dapat energi dari teman-temannya. Eunri bisa nebak pasti teman-temannya udah tau, karena disini juga ada soobin.

Haechan, guanlin dkk. Terpesona pas melihat senyum Eunri. Pasalnya manis banget.

"Ri barusan Lo senyum?" Haechan
"Ajg manis." Taehyun.
"Alah segitu mah blum sbrpa. Ada yg lebih manis." Jaemin.
Jaemin udah sering liat senyum Eunri jadi dia tau.

Mereka ngobrol-ngobrol.
"Lo gk papa kan?" Tanya guanlin.
Yang diangguki oleh yg lain.
"Gpp." Eunri.
"So cold Lo." Jeno.
Demi apa Jeno bersuara. Eunri hanya menatap Jeno males.

"Btw bin mksh." Eunri, bagaimana Eunri blum bilang makasih sama soobin.
Soobin hanya tersenyum, sambil mengacungkan jempol.

"Kita semua kaget pas dengernya." Hyerim.
"Bner, gw lebih ganyangka. Kemarin gw ktmu Lo baik-baik aja. Tiba-tiba sakit. Eh taunya..." Eunmi.
"Lo gaboleh takut lagi. Kita semua ada buat Lo." Jira.
"Alay." Eunri Masi denga muka datar.
"Gw tau ri, Lo terharu. Makanya gengsi buat bilangnya." Haechan dengan nada yg pura-pura sedih.

Mereka semua pulang, karena hari sudah mulai larut. Mereka juga tidak lupa untuk mengantarkan cewe-cwe pulang. Itu tuh perintah dari Eunri.

.

.

.

.
..

Voteeee

Tsundere | •Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang