Enjoyyy for reading🖤✨
“Assalamu’alaikum, papa pulang” ujar jhon papa Bara yang mulai masuk ke dalam rumah.
“Waalaikumsalam” jawab mereka bertiga serempak.
“Eh ada Aca udah lama di sini?” tanya papa Bara saat sadar keberadaan Aca.
“Hehe lumayan sih pa, tapi ini Aca udah mau balik” ucapnya.
“Loh papa baru nyampe padahal Ca” kata Jhon yang pasti juga kangen dengan sahabat Bara itu.
“Emang mau kemana Ca kok buru-buru?” tanya Leni.
“Ini tadi bunda nyuruh Aca pulang dulu soalnya ada saudara datang ke rumah” jelas Aca.
“Oalah yaudah salam ke bunda Dewi yah, bilang suruh main-main juga ke sini nanti insyallah kita kalau ada waktu juga bakal main ke sana kok” ujar mama Bara.
“Oke ma, Aca langsung pulang aja deh” pamit nya sambil menjabat tangan kedua orang tua Bara.
“Oyaudah Bara anterin Aca dulu sana” perintah Leni.
“Gausah ma Aca bisa naik taksi kok” ucapnya.
“Udah gapapa, bentar gue ambil jaket dulu” kilah Bara dan pergi ke kamarnya untuk mengambil jaketnya.
“Ayo!” ajak Bara yabg sudah mengenakan jaketnya.
“Papa, mama Aca pulang dulu ya nanti kalau sempet pasti mampir lagi” ujarnya saat sudah di atas motor Bara.
“Iya sering-sering mampir ke sini” jawab mama Bara.
“Bara nanti setelah nganterin Aca langsung pulang jangan kemana-mana, papa mau ngomong penting sama kamu” kata Jhon dan Bara yang melihat raut wajah papanya yang bisa dibilang serius hanya mengangguk.
“Yaudah hati-hati di jalan” sambung nya lagi lalu setelah nya motor Bara melesat pergi menuju rumah Aca.
Tak ada percakapan di perjalanan, Bara yang sebenernya penasaran apa yang ingin papanya bicarakan karena terlihat penting sekali dan Aca juga tak ada keinginan untuk memulai pembicaraan karena sebenarnya ia juga peka ada sesuatu yang Bara pikirkan tapi ia tak mau ambil pusing kalau sudah waktunya pasti Bara bakal berbagi hal yang ingin ia sampaikan.
“Makasih ya, Lo langsung pulang biar ga dimarahi papa nanti” ucap Aca saat sudah sampai di rumahnya.
“Iya, gue balik” ujarnya dan langsung melenggang pergi.
Dan saat Aca mulai membuka pintu gerbangnya terlihat beberapa mobil berjejer di halaman rumahnya itu sepertinya saudaranya datang dengan rombongannya, melihat itu Aca langsung masuk dan menemui kerabat-kerabat nya di dalam.
Di sisi lain
Saat Bara sudah sampai di rumahnya ia langsung membuka pintu dan menemukan papa dan mamanya duduk di ruang tamu, melihat itu langsung saja Bara menghampirinya keduanya.
“Papa mau ngomongin apa?” tanya Bara yang sudah cukup penasaran, bukan apa-apa takutnya sesuatu hal yang Bara tidak inginkan malah terjadinya.
“Duduk dulu, jadi gini tadi kamu tau kan tiba-tiba papa di panggil sekretaris karena ada rapat dadakan nah-“ ucapan Jhon terpotong karena di sela oleh putranya.
“Langsung ke inti nya pa, gausah basa-basi” muak Bara mengapa harus menye-menye sih, mendengar itu papa Bara langsung menghembuskan nafas kasar dan mamanya hanya memandangi keduanya tak ada niatan untuk ikut campur.
“Oke, perusahaan papa yang ada di Malaysia sedang bermasalah bahkan hampir bangkrut tapi papa ga bakal biarin itu terjadi, tangan kanan papa yang ada di sana tidak bisa menghandle semuanya sendiri memang itu cukup rumit, papa juga curiga kalau dibalik ini semua ada penghianat yang berusaha untuk menjatuhkan perusahaan papa dan papa harus cari siapa dalang di balik ini semua papa yakin orangnya ada di sekitar papa bahkan orang terdekat mangkanya susah untuk di lacak, dia terlalu pintar bersembunyi di balik topeng nya jadi papa harus turun tangan” jeda sebentar untuk melanjutkan ke kalimat selanjutnya sedangkan Bara terus menyimak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐎 𝐓𝐈𝐓𝐋𝐄 [On Going]
Teen Fiction~Welcome To My First Story:)~ Eh wait wait kalian jangan lupa follow akun wattpad dan Instagram aku yaa,, thank you 😊✨ ^Instagram: berlinn_da Menceritakan tentang persahabatan antara Aca, Bara, dan Nathan yang berjalan baik sebelum perasaan itu dat...