Enjoyyy for reading🖤✨
"Jadi keputusan yang Lo ambil apa, Mau ikut ke Malaysia??" tanya nya, Aca sudah penasaran dan yang pasti ia sudah siapkan hatinya jika memang Bara memilih ikut pergi toh dia bilang bahwa akan selalu mendukung semua pilihan yang Bara putuskan.
"Mana mampu gue ikut pergi ke Malaysia sedangkan di sini ada orang yang sangat berarti dalam hidup gue, dan asal Lo tau gue gak bisa jauh darinya" itu bukan jawaban yang Aca mau tapi mendengar itu apakah boleh Aca ge'er sekarang, ah mana mungkin orang yang di maksud bara adalah dirinya jangan terlalu berharap Aca.
"Lah Lo udah punya gebetan kok gak cerita ke gue?" Lah kenapa sekarang malah membahas tentang ini sih, tapi sebenernya itu hanya pancingan untuk Bara agar dia tau siapa yang bisa menjadi alasan bagi Bara untuk menetap.
"Lo gak perlu tau sekarang ada saat nya kok, yang penting dia tuh cantik, pinter, periang, suka banget sama coklat, tapi sayangnya dia pelupa, moodyan dan bawel tapi gapapa gue tetep sayang kok sama dia" ujarnya Bara.
Haish mengapa Aca semakin pede sekarang, itu seperti cerminan nya saat ini ah sudah la Aca tak mau terlalu memikirkannya hal konyol seperti itu.
"Yaudah terserah Lo, jadi serius Bara mah nolak permintaan papa dan Lo ga bakal ikut ke Malaysia?" tanya Aca memastikan.
"Yah itu keputusan gue, semoga aja usaha buat ngebujuk papa berhasil karena gue juga gak tau di bakal setuju atau nggak. Lo harus doain gue" jawab Bara.
memang benar percuma kalau dirinya menginginkan untuk menetap di Indo tapi papa nya bersi keras dan tak dapat di bantah tapi demi apapun Bara bakal berusaha agar papanya bisa menyetujui keputusan nya itu.
"PASTII, gue tunggu kabar baiknya tapi kalau seandainya papa Lo tetap keras kepala besok Lo jangan tiba-tiba pergi karena kalau itu terjadi Aca ga bakal maafin Bara" Ancamnya.
"Iya Ca lagian gue bukan cowok pengecut yang tiba-tiba ngilang tanpa kabar, Lo ngomong gini pasti karena keseringan di ghosting kan" gurau Bara mencairkan suasana.
"ENAK AJA LO KALAU NGOMONG suka bener" sedih Aca dan di balas gelak tawa dari sebrang telfon sana, dan selanjutnya di terus kan dengan omongan-omongan ringan layaknya dua insan yang saling bersahabat.
🌺🌺🌺🌺🌺
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 19.26 tadinya Bara ingin pulang tengah malam saja tapi teringat perintah dari Aca yang menyuruhnya untuk pulang ke rumahnya sekarang karena mamanya sudah sangat khawatir. Akhirnya ia memutuskan untuk langsung pulang saja biar masalah nya cepat selesai lagian Aca selalu bilang 'jangan pernah lari dari masalah, itu gak bakal ngebantu Lo untuk dapetin jalan keluar malah sama aja Lo itu kek pengecut, kalau ada masalah ya di hadapin dan kelarin secepatnya jangan di tunda-tunda'
Dan berakhir lah Bara saat ini di depan gerbang rumahnya, tak buang-buang waktu lagi ia langsung masuk ke rumahnya yang dapat dipastikan orangtuanya sedang menunggu kehadiran nya saat ini.
"Dari mana aja kamu Bara, masih inget rumah" nah kan baru aja napakin kaki selangkah udah kena omel.
"Udah pa anak baru pulang kok, kamu dari mana aja sayang mama khawatir" bela mama Bara sambil menyuruhnya untuk duduk.
"Mama ga perlu khawatir Bara gapapa" ucapnya dengan wajah datar.
Ia tinggal tunggu papanya kembali memaksanya untuk ikut ke Malaysia tapi kenapa mulai tadi papanya hanya diam sambil sibuk dengan laptop nya.
"Oiyah Bara cuma mau bilang mau gimana pun Bara ga bakal ikut mama papa ke Malaysia" ujarnya dan hendak pergi menuju ke kamarnya namun di hentikan oleh interupsi sang papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐎 𝐓𝐈𝐓𝐋𝐄 [On Going]
Novela Juvenil~Welcome To My First Story:)~ Eh wait wait kalian jangan lupa follow akun wattpad dan Instagram aku yaa,, thank you 😊✨ ^Instagram: berlinn_da Menceritakan tentang persahabatan antara Aca, Bara, dan Nathan yang berjalan baik sebelum perasaan itu dat...