11 - Kilas Balik 3

37 18 4
                                    


Setelah mengetik dan membaca ulang, akhirnya Mala mengunggah video di warung bakso tadi. Sebelumnya, dia dan Ajeng sudah makan mi instan. Setelah membersihkan diri, keduanya kini kembali ke kamar dan bersantai.

Hati-hati kalo jajan atau makan di warung pinggir jalan atau restoran. Ada tempat-tempat makan yang make jin penglaris. Ini salah satu warung yang make pesugihan jin penglaris. Gue kebetulan nurunin nenek gue yang bisa lihat makhluk halus. Jadi, gue sama teman gue tadinya mau makan di warung ini, tapi akhirnya gak jadi karena gue ngelihat setan-setan di sini.

Di warung ini ada empat pocong yang berdiri di tiap sudut warung. Mereka semacam penjaga warung ini dari serangan gaib lainnya. Namanya juga tempat usaha, kan ada saingan yang juga pake pesugihan.

Ada juga setan yang tugasnya ngencingin dan ludahin makanan. Tujuannya supaya makanan lebih enak dan jadi laku banget. Bisa juga jadi bikin pembeli balik lagi karena ketagihan. Yang paling ngeri, bisa bikin kalian lama-lama sakit, lalu ada juga yang mati karena dijadiin tumbal pesugihan. Dengan menelan air kencing dan ludah setan itu secara gaib, si setan jadi bisa milih siapa orang yang paling tepat dijadiin tumbal pesugihan. Namanya juga pesugihan, pasti ada tumbalnya. Istilahnya, gak ada yang gratis.

Ada juga setan yang berdiri di depan pintu masuk sambil melambai-lambaikan tangannya. Tujuannya supaya orang di luar warung tertarik masuk ke warung dan beli, apalagi yang lagi laper, pasti langsung terpengaruh sama setan itu.

Video ini gue bikin buat kalian sekadar tahu aja, dan supaya kalian lebih berhati-hati.

"Udah dipos videonya?" Ajeng baru saja mengenakan kaus milik Mala. Dia menghampiri Mala yang duduk di tepi tempat tidur.

"Udah." Mala mengangguk.

"Coba gue lihat." Ajeng meraih ponselnya yang tadi diletakkan di atas bantal. Video itu ditandai ke akun Facebook-nya, sehingga dia mendapat pemberitahuan unggahan tersebut. Dia pun langsung memeriksanya. "Belum ada yang komentar, ya, baru ada yang nge-like aja," katanya kemudian.

"Tunggu aja. Baru juga sepuluh menit dipos." Mala menaruh ponselnya ke atas nakas.

Ajeng pun menaruh ponselnya ke dekat ponsel Mala. "Oh ya, La, lu udah ada rencana mau ngelamar kerja di mana lagi, belum?"

"Gue belum tahu mau ngirim lamaran kerja ke mana. Gue mau istirahat dulu sebulan, deh. Habis itu baru cari-cari lowongan kerja."

Ajeng mengangguk-angguk pelan. "Iya, sih, perlu rehat dulu kali, ya, selama sebulan. Habis itu lu nguli lagi, deh," katanya kemudian disudahi dengan terkekeh.

"Bisa aja lu," sahut Mala yang kemudian juga tertawa.

Lantas keduanya merebahkan diri. Sambil telentang di kasur, keduanya bercakap-cakap obrolan ringan. Sampai kemudian mereka pun terlelap.

***

Keesokannya Mala dan Ajeng sesekali memantau unggahan video itu karena pemberitahuan terus masuk ke akun Facebook mereka. Hanya dalam satu hari, unggahan itu mendapat lebih dari 200 orang menyukai. Sementara itu, yang berkomentar ada 100 orang, dan yang membagikan 40 orang. Sebelumnya, unggahan Mala tak pernah mendapat tanggapan sebanyak itu. Dia cukup senang melihat videonya telah diputar banyak orang, terlebih netizen menyetujui keterangannya terkait video tersebut.

Hana Rusmini : Iya, gue juga pernah dengar soal tempat makan yang pake jin penglaris.

Jaka Anggara : Emang benar ada, kok. Gue juga pernah ngalamin. Gue indigo juga, jadi bisa ngelihat setan-setannya.

Jiwa NelangsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang