08 : Mertua

959 153 13
                                    

Jaemin membawa Jisung kerumahnya, sesuai perkataan Jaemin dia akan mengenalkan Jisung dengan ibunya.

Dan kini mereka telah sampai di depan rumah Jaemin. Jisung kelihatan sekali bahwa dia sedang gugup pikirannya saat ini sedang berkelana pada bayangan liar dimana Ibu Jaemin membencinya dan melarang nya berhubungan dengan Jaemin.

"Kenapa diam saja? Jangan takut ibuku baik" Jaemin menenangkan Jisung.

Tapi menurut Jisung bisa saja kan ibunya Jaemin pura pura menyukainya didepan Jaemin setelah itu ketika Jaemin tidak ada ibunya akan menyiksa Jisung.

Inilah yang Jisung takutkan saat berpacaran dia tidak akan berhenti overthinking.

Melihat kekasihnya diam saja akhirnya Jaemin menarik Jisung untuk masuk ke dalam rumahnya.

Brak!

Jaemin membanting pintu hal itu membuat Jisung jadi ketakutan sendiri bagaimana jika ibunya Jaemin berpikir bahwa dirinya lah yang membanting pintu?

"NA JAEMIN!"

Terdengar suara teriakan dari dalam, disusul dengan munculnya sesosok wanita yang menatap marah Jaemin. Wanita itu memegang sapu dan memukuli Jaemin dengan sangat gembira.

Jisung yang melihat itu menjadi ketakutan, Jaemin saja habis dipukuli apalagi Jisung yang orang asing.

"Aduh Eomma! Jangan dipukul!"

"Tidak! Kau nakal jadi harus ku hajar sampai babak belur!"

"Eomma aku malu! Disini ada pacar ku!"

"Pacar?"

Wanita itu mengedarkan pandangannya dan melihat Jisung yang tersenyum kikuk kearahnya.

•••

"Wow! Fantastik! Calon menantu ku ternyata sangat cantik dan imut!" Seru ibunya Jaemin kemudian memeluk Jisung yang sudah duduk di sofa.

Jaemin meninggalkan Jisung dengan sang ibu karena dia harus mengganti pakaiannya dan juga ibunya tadi mengusirnya dengan cara melemparkan sapu kepadanya.

Jisung yang dipuji seperti itu hanya tersenyum canggung, dia bingung harus membalas apa.

"Jaemin! Buatkan minum untuk calon menantu Eomma! Setelah itu beres beres rumah! Eomma mau menghabiskan waktu bersama menantu Eomma yang cantik ini!" Titah ibu Jaemin begitu anak semata wayangnya turun dari kamarnya.

"Eomma dia itu pacarku! Jangan sentuh pacarku!" Seru Jaemin tidak terima ketika ibunya mencubit pipi kekasihnya apalagi sang ibu juga memeluk kekasihnya itu.

"Tidak peduli, lagipula kenapa orang secantik Jisung mau berpacaran dengan mu? Jangan bilang kau menggunakan pelet?"

"Pelet? Anak mu ini tidak pernah memakai pelet! Jisung mau berpacaran dengan ku karena ketampanan ku!" Jaemin tersenyum sombong.

"Sombong sekali," cibir sang ibu kemudian ibunya Jaemin menatap Jisung, "Jisung jika Jaemin macam macam pukul saja dia, oh iya aku tidak masalah kok kalau kamu mau menyusahkan Jaemin karena kebahagiaan Jisung adalah prioritas dan kesengsaraan Jaemin adalah kebahagiaan ku"

"Yak! Eomma aku ini anak mu loh!" Teriak Jaemin ketika mendengar sang ibu berucap seperti itu.

Sekarang ketakutan Jisung hilang digantikan perasaan geli melihat hubungan Jaemin dan orang tua pacarnya itu.

•••

Bersambung...

Love Letter 💌 : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang