chapter 08.

474 53 2
                                    

Catatan: Semua hanya karangan dan imajinasi (halu)

Happy reading ❤️.
⭐⭐⭐
⭐⭐

✌️☹️

====================================




Sudah seminggu berlalu sejak Philips melamar Samanta, dan sejak itu pula hubungan keduanya menjadi jauh lebih dalam dan dekat.

Dan kini Samanta tampak tengah sibuk bersiap-siap untuk acara makan malam di istana Philips, ya kemarin Philips mengunjungi Samanta dan meminta Samanta untuk hadir di acara makan malam keluarga kerajaan, sekaligus  menemui ayah Philips yaitu Raja John untuk membicarakan pernikahan. 

Jujur saja Samanta merasa sangat bahagia, namun juga gugup disisi lain. Hal ini di karenakan Samanta tidak pernah keluar ataupun bersosialisasi di luar hutan sejak dia berada di hutan ini.

Singkat cerita Samanta dan Diaval sudah siap untuk pergi ke Kerajaan Ulstead, sebelum pergi Zizi terbang dengan cepat kearah Samanta dan berkata dengan penuh semangat "Samanta aku memiliki hadiah untukmu" ujarnya lalu mengeluarkan sebuah gelang yang terbuat dari akar pohon yang bersinar, dihiasi dengan Keristal-keristal kecil berwarna ungu yang indah. Membuat gelang itu sangat cantik dan pas untuk dipakai Samanta.

"Ah Zizi, ini sangat cantik. Terima kasih aku sangat menyukainya" Ujar Samanta tersenyum lembut, sembari mengambil gelang itu dan memakainya di lengan kanannya.

"Semoga sukses malam ini, Samanta" ujar Zizi tertawa cekikikan.

Samanta menganggukkan kepalanya dan pergi dengan Diaval menuju Kerajaan Ulstead. Tidak berlangsung lama, Samanta dan Diaval sudah tiba di perbatasan hutan kuno. Dan kini dihadapan mereka terdapat Sungai besar yang mengalir deras, menjadi batas pemisah antara hutan kuno dan Kerajaan Ulstead.

Samanta menghela nafas dan memandang Diaval, begitu juga sebaliknya. Samanta dan Diaval menganggukan kepala mereka secara bersama, lalu Samanta melambaikan tangannya dan seketika akar-akar pohon muncul dari dalam tanah. Akar-akar itu merambat di atas sungai membentuk sebuah jembatan yang kokoh. Samanta melangkahkan kakinya menyebrangi sungai, diikuti oleh Diaval di belakangnya.

Tidak lama seorang pengawal datang untuk mengantar Samanta dan Diaval ke istana Ulstead. Setibanya di istana, Samanta disambut oleh Philips yang sudah menunggunya di depan pintu istana.

"Oh sayang, aku sudah menunggumu disini sedari tadi" ujar Philips sembari menghampiri Samanta dan memeluknya.

"Maafkan aku Philips, aku sedikit terlambat" jawab Samanta sembari membalas pelukan Philips.

"Baiklah, tidak apa-apa. Mari kita masuk, Semua orang sudah menunggu kita di ruang makan" ujar Philips melepaskan pelukannya.

Samanta mengangguk dan melangkahkan kakinya memasuki istana dengan Philips disampingnya sembari menggandeng tangan Samanta, diikuti oleh Diaval yang hanya membuang muka.

.

"Pangeran Philips dan calonnya Samanta, serta tuan Diaval memasuki ruangan" ujar salah satu pengawal di depan pintu membuat semua orang yang berada di meja makan menatap ke arah pintu.

Tidak berselang lama, Samanta dan Philips masuk diikuti oleh Diaval dibelakang mereka.

"Semuanya, perkenalkan ini Samanta calon istriku" ujar Philips dengan bangganya memperkenalkan Samanta pada yang lainnya..

"Selamat malam Yang Mulia, selamat malam semuanya. Perkenalkan saya Samanta" ujar Samanta dengan wajah memerah karena gugup.

"Hahahahah... Philips memang benar, kamu sangat cantik bagaikan sang Dewi kecantikan" Ujar Raja John sembari tersenyum lembut.

[BL-END] Guardian Of Nature✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang