chapter 10.

423 46 8
                                    

Catatan: semua hanya karangan dan imajinasi (halu).

Happy reading❤️
✯✯✯
✯✯

✌️☹️

⭐=================================⭐




"Bertanya apa, hum?" jawab Lukash. Samanta pun hendak membuka mulutnya, namun tidak jadi saat tiba-tiba seekor burung elang datang dan mendarat dengan cepat di tanah, tepat di depan Samanta dan Lukash. Sembari berubah menjadi sosok pria tampan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Diaval.

"Diaval? Bagaimana kamu bisa ada disini?" Tanya Samanta dengan bingung.

Diaval melangkahkan kakinya dan berjalan menghampiri mereka, lalu berlutut dengan satu kaki sembari berkata "hormat saya kepada Yang Mulia Raja Lukash" ujarnya lalu berdiri kembali, yang lantas membuat Samanta sedikit terkejut.

"Hah? Yang Mulia Raja? Kamu adalah seorang Raja?" Tanya Samanta yang semakin tidak mengerti pada Lukash.

"Iya, aku adalah Raja Kerajaan Moors" Ujar Lukash sembari mengangguk.

"Kenapa tidak bilang sedari tadi, huh? Jangan bilang setelah ini kau akan mempenjarakanku, atas kelangsungan ku tadim" ujar Samanta seraya hendak berlutut namun tidak jadi saat Lukash tiba-tiba menegang  kedua bahunya sembari menegakkan tubuh Samanta, Lukash berkata "tidak perlu berlutut, aku tidak suka. Lagi pula kita kekasih bukan. Dan bagaimana mungkin seorang kekasih mempenjarakan kekasihnya" Ujar Lukash dengan suara serak.

"Heh! Aku belum menjawab perasaanmu, dan bagaimana bisa kita sudah menjadi sepasang kekasih. Huh" ujar Samanta mendengus kesal sembari berkacak pinggang.

"Eh? Samanta, sopan sedikit pada calon suamimu" ujar Diaval yang sedari tadi menyaksikan, diikuti Lukash yang ternyuman puas dan berkata "betul"

"Suami? Heh!.. sebenarnya apa hubungan kalian haaa." Ujar Samanta yang semakin kesal.

"Emm.. sebenernya.." ujar Lukash dengan ragu-ragu, namun berkata lagi "sebenarnya Diaval adalah Jenderal Elang Kerajaan Moors yang sudah ku anggap seperti saudaraku sendiri, dan aku memintanya untuk datang ke hutan kuno dan tinggal di sana untuk melindungimu selama aku tidak ada... Maafkan aku Samanta" ujar Lukash dengan nada bersalah. 

"Huh... Aku tidak menyangka kamu yang sudah ku anggap seperti kakakku sendiri... Tega membohongiku" ujar Samanta pada Diaval dengan kesal sembari berjalan dan duduk di kursi taman, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis seperti seorang anak kecil yang kehilangan permen untuk dihisap. "Huwaaa...huwaaaa, hhiii... hihihi."

Sontak Lukash dan Diaval gelagapan dan berkata secara bersamaan "maafkan kami, kami bersalah karena tidak memberi tahu mu sebelumnya, Jangan menangis kamu terlihat seperti kuntilanak"

"Kalian jahat!..aku tidak ingin berbicara dengan kalian lagi...hihhhiihi" ujar Samanta, sembari menangis tersedu-sedu.

"Ayolah, berhenti menangis. Masa kalah sama anak tetangga sih, aku janji bakal kasih kamu apapun yang kamu inginkan" Ujar Lukash membujuk diikuti Diaval yang mengangguk.

"Sungguh? Apakah kamu berjanji?" Ujar Samanta, yang dibalas dengan cepat oleh Lukash "iya aku berjanji"

"Baguslah tidak sia-sia aku berpura-pura menangis" Ujar Samanta sembari berdiri dan menghapus air matanya. Membuat Lukash dan Diaval tidak bisa berkata-kata lagi_-

.

"Oh iya! aku mau nanya, sekarang aku ada dimana? Dan siapa yang membawaku kesini?" Tanya Samanta.

"Kemarin aku merasakan kamu dalam bahaya, oleh karena itu aku datang dan melihat mu jatuh dari langit kedalam laut, dan tanpa berpikir panjang aku membawamu kesini. Ke Pulau Atohallan atau lebih tepatnya Kerajaan Moors" jawab Lukash pada Samanta.

[BL-END] Guardian Of Nature✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang