[BL-END] Guardian Of Nature✓

chapter 01.

Catatan: Semua hanya karangan dan imajinasi(halu).

⭐⭐⭐
⭐⭐
⭐
✌️☹️
================================

Suara jangkrik yang sangat kontras dengan desiran angin yang berhembus pelan menerpa rerumputan panjang yang bergoyang, membuat suasana malam hari itu seakan hidup, dengan sinar bulan purnama yang sangat indah ditemani oleh taburan bintang di langit malam yang luas.

Dan kini seorang pemuda manis berparas cantik tampak tengah asik menikmati suguhan yang alam berikan itu sambil duduk di atas batu di tengah padang rumput, menghadap hutan lebat yang tampak tenang dan bersinar dengan cahaya kunang-kunang.

Pemuda berparas cantik itu adalah Samanta seorang siswa sekolah menengah atas, yang menghabiskan waktu liburannya dengan hobinya yaitu traveling. Samanta merupakan anak yatim-piatu sedari ia masih berusia 10 tahun, dia selama ini hidup di sebuah rumah kecil dan lusuh sendirian, dengan mengandalkan kepintarannya Samanta mendapatkan beasiswa untuk bisa bersekolah dan bekerja di lain waktu sebagai pelayan kafe untuk memenuhi kebutuhannya. Samanta sangat menyukai alam, menurutnya alam adalah segalanya, sahabatnya dan teman yang selalu menemaninya di kala suka ataupun duka.

Samanta.

Mata coklatnya menyisir menikmati indahnya pemandangan malam yang di suguhkan oleh alam. Hingga mata itu menangkap seonggok cahaya yang bersinar terang dari balik pepohonan di kedalaman hutan diikuti dengan desiran angin yang berhembus kencang dan bisikan lembut yang menghipnotis pikiran.

Samanta POV.

'Samanta selamat datang.. kemarilah... datanglah kepadaku' ujar bisikan lembut itu yang tampak seperti suara seorang wanita.

Aku memandangi sekitar dan tidak mendapati ada seseorang di sana, karena bingung aku bertanya "siapa kamu? Dan dimana kamu berada?"

'ikutilah kata hatimu dan datanglah padaku, dan kau akan tau siapa aku' jawab bisikan wanita itu.

Aku bingung dan karena rasa penasaran, aku memutuskan untuk pergi kedalam hutan mengikuti bisikan yang menuntunku sepanjang jalan.
Aku terus melangkahkan kakiku hingga aku merasa semakin jauh kedalam hutan, semakin lama hutan ini semakin gelap dan sampai dimana aku hanya dapat merasakan bayang-bayang pepohonan di kegelapan ini.

Aku terus mengandalkan bisikan wanita itu yang membimbingku hingga aku mendapati cahaya yang remang-remang jauh dari pandanganku di depan sana. Akupun mempercepat langkahku menuju cahaya itu yang tampak lebih terang dan terang dari sebelumnya, hingga aku dapat melihat dengan jelas darimana cahaya itu berasal.

Di hadapanku sekarang, terdapat sebuah sungai kecil dengan dua buah pohon besar yang berdiri kokoh di tepi sungai, di antara kedua pohon itu terdapat cahaya yang terukir indah menyerupai pintu di tebing batu yang tinggi menjulang.