Bolehkah Aku Pulang?

783 20 0
                                    

Biasakan diri dengan menekan bintang terlebih dahulu sebelum membaca.

Terima kasih telah menekan bintang.

Dan semalat membaca 🤗

Let's play, Daddy!

Sebulan berlalu setelah kejadian kekerasan waktu itu. Luka-luka di tubuh Selena juga sudah hampir 100% sembuh.

Perlakuan Daddy juga mulai membaik. Daddy mulai memperlakukannya seperti manusia. Walaupun setiap pagi Selena harus terbangun dengan tubuh yang begitu sakit di daerah pinggang juga bawahnya.

Selena yang melihat Daddy yang tengah bersantai membaca koran akhir pekan, lalu berjalan menghampirinya. Duduk di samping Daddy lalu terus menatap Daddy.

"Ada apa, Selena? Kamu terus memandangiku, pasti ada maunya, yakan?" tanya Daddy.

"Daddy, aku sudah lama tidak mengunjungi keluarga ku."

Raut wajah Daddy mulai berubah. Ia merasa tidak senang dengan percakapan ini.

"Jadi, bolehkah aku mengunjungi keluargaku? Selagi keluargaku masih ada, jadi aku ingin mengunjungi mereka."

"Kamu ingin mengunjungi mereka?"

"Iya," sahut Selena bersemangat.

Daddy lalu beranjak dari duduknya. Mengusap rambut Selena halus.

"Baiklah."

"Yey! Makasih, Daddy!"

Huh! Kamu ingin mengunjungi mereka selagi adakan? Lalu akan ku buat mereka tiada!

Beberapa hari berlalu. Selena yang telah bosan menunggu kabar kapan ia bisa mengunjungi keluarganya mulai menyerah.

Apalagi di saat ia tahu bahwa Daddy tengah sibuk. Selain itu, baru kemarin lusa, Daddy kembali memukulinya entah karena apa. Ia tidak mungkin mengunjungi keluarganya dengan kondisi seperti ini.

Merasa bosan berada di kamarnya, ia mulai berkeliling dalam kediaman tersebut bersama Dolby. Selena lalu sampai di lorong terakhir di kediaman tersebut.

Baru saja ia ingin memutar tubuhnya, Selena mendengar suara Daddy juga asistennya di dalam ruangan yang hanya ada satu di ujung lorong tersebut.

Merasa heran dengan tingkah Selena, Dolby lalu menarik gaun Selena. Mengajaknya pergi dari sana, dan berkeliling lagi atau apalah itu. Tapi Selena tampak mengabaikannya.

"Tenanglah, Dolby. Aku ingin mendengar apa yang mereka bicarakan. Diamlah, dan ayo ikut mendengarkan."

Dolby lalu berhenti menarik gaun putihnya. Perlahan ia mendekat ke arah pintu, lalu ikut mendengarkan pembicaraan Daddy.

"Bagaimana dengan perusahaan yang waktu itu kita ajak kerjasama?"

Itu suara Daddy.

"Aman. Mereka akan mengirim surat persetujuan besok. Lalu akan mengunjungi perusahaan kita tiga hari lagi, untuk membahas ulang kerjasama tersebut."

Dan suara itu adalah milik asisten Daddy.

"Hmm, Tuan. Untuk masalah pekerjaan kita waktu itu, apakah nanti nona Selena tidak akan curiga?" ujar asisten itu lagi.

"Maksudnya?"





To Be Continued

Let's play, Daddy! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang