Telepon Yang Berdering

319 14 0
                                    

Biasakan diri dengan menekan bintang terlebih dahulu sebelum membaca.

Terima kasih telah menakan bintang.

Dan selamat membaca🤗

Let's play, Daddy!

Angin kembali berhembus pelan. Tirai jendela bergerak lembut. Keheningan kembali. Dan suara tetes-tetesan itu menghilang.

Setelah dirasa aman, Alvaro kembali menatap ke depan. Selena sudah tiada. Hembusan nafas kasar terdengar darinya.

Tak lama kemudian, ponsel miliknya berdering. Segera ia angkat.

"Halo?"

"..."

"Halo? Ini siapa yah?"

Daddy!

Brakkk!

Berusaha Alvaro mengatur nafasnya. Di tatapnya ponsel nya yang baru saja ia lembar karena terkejut mendengar suara Selena.

Ia kembali duduk di kursi besarnya. Memijat pangkal hidungnya. Kepalanya jadi sedikit pening.

Dalam keheningan tersebut, ponsel Alvaro yang tergelatak begitu saja kembali berbunyi. Awalnya, Alvaro mengabaikannya. Apalagi ia takut jika ternyata yang memanggilnya adalah Selena.

Namun ponsel itu terus berbunyi. Perlahan Alvaro mendekati ponselnya. Melihat nama siapa yang tertera di layar ponsel tersebut. Ternyata itu Jefri. Segera ia angkat.

"Halo Jeff?"

"Tuan, tuan tidak apa-apa?"

"Aku tidak apa-apa. Memangnya ada apa?"

"Syukurlah. Tadi saya menerima pesan dari nomer tidak di kenal. Katanya, sedang ketakutan. Jadi saya segera memastikannya."

"Aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah mengkhawatirkan ku."

"Iya. Sama-sama. Lagipula ...."

Daddy!

Shit!, umpat Alvaro dikala mendengar suara Selena dari telfon.

"Jefri, kamu di sana dengan siapa?"

"Saya sedang sen ...."

Daddy! Sakit, Daddy!

"Jefri! Ada Selena di sana! Lari Jefri! Lari!"

"Tidak ada siapa-siapa di ...."

Daddy, mengapa kamu membunuhku? Aku mencintaimu, Daddy!

"Pergi dari sana Jefri!"

"Tidak ada Se ... Akhhhhh!"

Let's play, Daddy! Hihihi!

Tut!

Tut!

Tut!

"Tidak! Tidak! Selena sudah mati. Dan Jefri baik-baik saja. Jefri baik-baik saja."

Alvaro mencengkram rambutnya dengan kuat. Bersembunyi di bawah mejanya. Meringkuk ketakutan di bawah sana. Di tambah lampu ruangan yang mati secara mendadak.

Ponsel miliknya lalu kembali menyala. Dan dering panggilan kembali terdengar. Segera Alvaro menendang jauh ponselnya tersebut menjauh darinya.

Ponsel tersebut terus berdering hingga menit ketiga. Setelahnya ruangan kembali hening juga gelap.

Alvaro masih bersembunyi di bawah meja. Terus mengsugesti dirinya sendiri.

Tiba-tiba ada cahaya terang berasal dari atas meja tersebut. Lalu terdengar rekaman video yang terputar. Itu video yang ia buat bersama Selena.

Perlahan Alvaro keluar dari tempat persembunyiannya. Menatap layar laptop nya yang memutarkan video tersebut.

Bahkan tanpa sadar bibirnya tersenyum melihat video tersebut. Di sana, Selena terus-terusan menghindari kamera karena malu. Dan itu membuat Alvaro senang melihatnya.

Angin kembali berhembus. Dingin mulai menyergapi daerah tengkuknya. Membuat Alvaro bergidik takut.

Daddy!

Alvaro berbalik.

Di depannya kini Selena tengah menatapnya sendu. Gaun putihnya terus berkibar karena tertiup hembusan angin malam. Rambutnya yang hitam tergerai juga bergerak melambai-lambai.

Daddy!

"Selena ...."

Daddy, aku mencintaimu. Aku menyayangimu, Daddy.

"Aku juga mencintaimu, Selena. Aku mencintaimu, dari itu aku ingin memilikimu sepenuhnya. Aku mencintaimu, Selena."

Tapi kamu membunuhku, Daddy!

"Tidak! Aku tidak membunuhmu! Kamu bunuh diri sendiri! Kamu melompat dari balkon. Aku tidak mungkin menyakitimu, Selena. Aku mencintaimu!"

Tidak! Kau pembunuh!

"Aku bukan pembunuh!"

Kau pembunuh!

"Ukhhh!"

Jemari panjang nan hitam itu mulai mencengkram erat batang leher Alvaro. Mencoba membunuhnya.

Alvaro terus meronta. Ia tak tahu mengapa ia tak bisa melawan sama sekali. Tubuhnya seolah tiada bertenaga di saat menghadapi gadis kecil yang dulu pernah ia rebut kebahagiaan nya.

Perlahan pandangannya mulai mengabur. Dapat ia lihat Selena tengah menyeringai lebar dengan gaun putihnya yang mulai tertutupi noda darah. Setelahnya pandangannya gelap, dan ia tak mengingat apa-apa lagi.

Hihihi!





To Be Continued

Let's play, Daddy! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang