Setelah selesai membaca surah Al-Kahfi, Ila mendengar suara ketukan pada pintu kamarnya. Ila mengambil cadarnya kemudian membuka pintu kamarnya, dengan terkejut Ila langsung menunduk ketika melihat calon ibu mertuanya bersama dengan calon adik iparnya.
"Hi, Ila? Um, kami tidur disini ya?" Ucap Eleanor yang langsung memasuki kamar Ila.
"Eh, um..." Ila menatap takut pada Elizabeth dan Eleanor kemudian mengikuti mereka yang sekarang sedang duduk di sofa kamarnya.
Elizabeth tersenyum lembut menatap calon mantunya.
"Sini duduk sayang." Ucap Elizabeth.
Ila duduk di samping kanannya, Elizabeth tidak henti-hentinya tersenyum sembari mengelus pelan kepala Ila.
"Apa yang kau lakukan tadi?" Tanya Elizabeth.
"Maaf, Nyonya. Memangnya saya tadi melakukan apa?" Ucap Ila sopan.
"Tidak usah formal. Panggil saya Mommy, seperti El dan Matt memanggilku. Apa sesuatu yang kau lantunkan dengan indah tadi?"
"Eh, Ila sedang membaca Qur'an tadi, Mom.." Ucap Ila kaku, dirinya belum terbiasa dengan ini semua.
"Qur'an ya? Kitab suci mu bukan? Indah sekali." Eleanor bergumam, "Iya, Qur'an memang indah, hehe." Ila menjawab semampu yang ia bisa meresponnya.
"Sebentar.." Ila bergegas ke arah cermin kemudian melepaskan cadarnya, dan berbalik menghadap Elizabeth dan Eleanor.
Elizabeth terkejut melihat wajah menantunya begitu pula dengan Eleanor.
"Maaf, boleh Mommy bertanya, berapa umur Ila?"
"Eh, um 18, Mom." Jawab Ila.
Terdengar hembusan napas lega dari Elizabeth, walaupun usia itu tergolong muda jika di negara nya untuk menikah, tetapi tidak apa-apa lah asal bukan di bawah umur.
"Kupikir kau masih di bawah umur, wajahmu bahkan lebih muda dari umurmu." Ucap Eleanor.
"Kau seperti Zombie kecil yang suka melompat di game-"
"Haha.. sudah-sudah jangan dibahas. Eleanor kau tidak sopan." Ucap Elizabeth tersenyum ramah pada Ila kemudian memarahi Eleanor.
Eleanor cemberut kemudian membaringkan tubuhnya di atas ranjang. "Aku mengantuk." Ucap Eleanor sembari menguap.
"Bagaimana jika Ila menceritakan hal-hal tentang diri Ila? Mom, ingin tahu." Elizabeth tersenyum penuh semangat sambil memegang tangan Ila.
Ila menggangguk setuju, kemudian mulai menceritakan kisah hidupnya, rasa canggung sedikiti demi sedikit sirna karena sifat lembut Elizabeth dan tingkah blak-blak an Eleanor. Menurutnya, calon mertuanya ini harus tahu tentang dirinya. Besok ia resmi akan mengganti status dirinya.
"Jadi begitu, Mom.."
"Anak baik. Mommy percaya kamu bisa mengajak putra Mommy menjadi pribadi yang lebih baik lagi." Ucap Elizabeth sembari tersenyum sendu.
"Bolehkah Ila membacakan Qur'an untuk Mommy? Mommy suka mendengarnya, hatiku merasa tersentuh ketika mendengar suara Ila melantunkan kata-kata dalam Qur'an itu."
Dengan senang hati Ila bergegas mengambil Qur'an nya kemudian membuka surah An-nahl dan membacakannya untuk sang calon mertua.
Mereka berbincang sampai tengah malam, kemudian Elizabeth menyuruh Ila dan El untuk tidur karena besok merupakan hari penting nya.
✨✨✨
Hari Akad
"Qobiltu..."

KAMU SEDANG MEMBACA
MUSAFIR
SpiritualMatanya kemudian bertemu dengan mataku yang sedari tadi terpaku menatapnya. Purdahnya tersingkap, membuatku terkejut karena dapat melihat wajahnya. <3 Huah! Terbang ke Dubai niat belajar malah di nikahin sama Abah!