7

6 0 0
                                    

"Assalamu'alaikum, Mom?" Ujarku memberi salam sembari memulai percakapan.

'Halo, Matt. Nak, bagaimana kabarmu? Mommy sangat merindukanmu, nak.'
Suara ibuku terdengar serak, lalu tak lama kemudian terdengar isakan tangisnya.

"Aku juga merindukanmu, Mom. Ada hal yang sangat penting yang ingin ku bicarakan." Aku tersenyum miris. Aku bukan seorang penjahat, aku tidak melakukan kejahatan apapun. Mengapa keluargaku menjauhiku?

'Matthew, pulang lah, nak. Nenekmu menerimamu dan keyakinan mu. Maaf-'

'Siapa itu, Beth?'

'Tidak..'

'Apa itu 'dia'?'

'Alex, please!-'

'Matikan!'

'Sebentar saja, dia anakmu.'

Tangis Ibuku semakin jelas terdengar, ayahku benar-benar tak ingin menerimaku lagi.

'Terserah! Cepat, Blaise membutuhkan kita."

Blaise? Siapa itu?

'Matthew sayang, maafkan Mom ya. Kamu ingin membicarakan apa tadi?' Ujar ibuku lirih.

"Siapa Blaise, Mom?" Tadinya aku ingin memberitahu kan kabar kemungkinan ku akan menikah secepatnya, tapi saat mendengar ucapan Ayah, aku jadi penasaran setengah mati.

'Bukan apa-apa, Nak. Sebentar Mom loudspeaker, Adikmu ada disini.'

'Matt, bagaimana kabarmu?' Sapa Adikku.

"Baik, El." Aku tersenyum mendengar suara adikku. Aku rasa aku harus segera memberitahu mereka perihal ini semua. Aku tak ingin menyembunyikan apapun dari mereka.

"Mommy, sepertinya aku tidak akan jadi bujangan lagi!" Ujarku tiba-tiba sembari menutup mataku. Aku takut akan respon mereka.

'Pardon?'

'Apa maksudmu, Matt?'

Ujar Mommy dan Eleanor bersamaan.

"Aku akan segera menikah, Mom."

'Apa?' Terdengar suara bising disana, apa mereka baik-baik saja?

'Matthew, dengan siapa, nak? Selama ini Mommy tak pernah tahu kau berhubungan dengan seorang perempuan kecuali adikmu sendiri dan Amy, pacar pertamamu yang sombong itu. Eh, apa Amy?'

Astaghfirullah..

"Bukan, Mom. Namanya Ila, sepertinya aku akan segera menikahinya." Ujarku bersemangat.

"Ila seorang Muslimah, aku baru bertemu dengannya 6 hari yang lalu. Kemarin aku baru saja melamarnya, maaf jika aku tak mengabari. Guruku yang melamarkan Ila untukku, Mom. Ila gadis yang lucu, aku meminta restu kalian semua dan doa kan aku semoga pernikahan ku kelak akan diberkahi oleh Allah."

'6 hari yang lalu? Apa kau bercanda? Kau bahkan belum mengenalnya secara keseluruhan, Matt' Ujar Eleanor.

"Memang jika ingin menikah harus menjalani hubungan tanpa status yang lama? Itu haram di agamaku, Eleanor. Aku menyukai seperti ini. Dia perempuan berhijab panjang dan ber niqab. Aku merasa sungkan jika selalu menatapnya padahal kami tidak punya hubungan apapun. Aku.. mungkin sudah mencintainya?" Dengan nada bertanya saat mengucapkan kalimat terakhir, aku ragu.

Aku pun tak tau perasaanku terhadapnya. Aku tak pernah merasakan hal ini sebelumnya.

'Cih, memangnya Ila itu mau apa denganmu?'

MUSAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang