Caption 🍂

1.8K 175 14
                                    

Setelah upacara selesai murid murid bergegas untuk masuk ke kelas. Terutama kelas 3 karena sebentar lagi adalah ujian kelulusan.

Rain, Dinda dan juga Mia duduk dikursi seperti biasa. Sedangkan Ares masih diluar sedang mengobrol dengan ketua kelasnya entah masalah apa.

Tak berapa lama ada Rina dan juga kedua temannya datang.
"Heh lo kan yang nyebarin foto gue?!"tuduh Rina ke Dinda.

"Heh uler gak usah asal nuduh lo! Punya bukti apa?!"tantang Dinda.

"KEMARIN GUE LIAT LO YA DI CLUB GAK USAH SOK BEGO!"

"YA TERUS GUE GITU?! GAK SUDI GUE KOTORIN GALERI HAPE GUE PAKE FOTO LO!"

"Lo jangan asal nuduh temen gue dong! Yang gak suka sama lo disekolah ini banyak! Kalau lo gak punya bukti gak usah nuduh sembarangan!"Kata Rain.

"Atau jangan jangan lo ya?! Lo juga pasti ada disana kan! Lo udah rebut Regan dari gue dan sekarang lo bikin nama gue hancur disekolah!"

"GUE GAK PERNAH REBUT REGAN DARI LO! LO YANG JADI LINTAH DIANTARA KITA! MENDING SEKARANG LO PERGI SEBELUM GUE TAMPAR LO BIAR LO SADAR DIRI!"bentak Rain, Ares juga masuk kelas diikuti Regan yang tiba tiba sudah ada didepan kelas.

"Rin mending lo pergi sebelum gue laporin lo ke guru BK"kata Satya ketua kelas.

Rina menatap tajam ke Rain yang dibalas tatapan yang tak kalah sengit. Segera dia bergegas keluar dari kelas Rain, Ares berjalan ke arah Dinda dan juga Rain.

"Lo gak papa?"tanta Ares ke Dinda.

"Gak papa, mantan lo belagu amat dah"

"Gak ada hubungannya ya jamilah"Ares menoleh dan mengelus kepala Rain menenangkan gadis itu dari amarahnya.
"Udah jangan marah marah terus nanti aku traktir ya dikantin"kata Ares.

Dinda memicingkan matanya mendengar ucapan Ares, sedetik kemudian dia berteriak yang membuat kelas heboh.
"OY NANTI ISTIRAHAT SATU KELAS MAU DITRAKTIR ARES DI KANTIN!!"

Ares melotot dan mendengus kesal melihat ke arah Dinda.
"Ya lagian lo pilih pilih amat mau nraktir kita semua kan udah jadi friend, ya kan mi?"

Mia mengangguk heboh dan mengacungkan ibu jarinya ke arah Ares.
"Ares keren mau traktir satu kelas, mereka kan makannya kayak kuli bangunan"kata Mia polos.

Rain tertawa dengan menepuk tangan melihat wajah masam Ares dan wajah tengil Dinda. Kedua temannya yang ini seperti kucing dan juga anjing jika disatukan. Sedangkan Regan melihat sendu ke arah Rain dai pintu kelas. Dia senang melihat Rainnya tertawa dengan ceria, tapi bukan dia yang membuat senyum itu merekah. Kalau diingat lagi dia tidak pernah membuat Rain tertawa sebahagia itu. Dia hanya bisa membuat Rain menangis dan itu menjadi satu alasan mengapa dia harus mendapatkan gadis itu lagi, dia ingin membuat gadisnya bahagia.

.

.

"Jadi rencana lo gimana gan?"tanya Kevin kepada Regan. Saat ini mereka sedang ada di rooftop biasa bolos pelajaran, padahal sebentar lagi ujian kelulusan tapi mereka masih santai santai.

"Ya gitu, dia makin jauh dari gue"kata Regan lalu dia menoleh melihat kedua temannya bingung.
"Muka kalian berdua kenapa?"

"Kemarin pas pulang dari nongkrong ada geng motor yang hajar kita"kata Kevin.

Regan mengangkat sebelah alisnya heran.
"Berapa orang?"

"Banyak gan mereka keroyokan"potong Olif.

"Ngarang lo Junaidi! Cuman 2 orang gan"kata Kevin.

"Kalian ada bikin masalah sama geng motor?"tanya Regan.

𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑖𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang