Ngikutin🍂

1.6K 145 11
                                    

Hari ini adalah hari dimana Erlang mengajak Rain untuk pergi. Tapi Rain meminta Erlang untuk menjemputnya saja di rumah karena dia sudah janji akan pulang dengan Ares. Pulang dianter Ares nanti malem dijemput Erlang, beuh mantep gak tuh?! Regan ketar ketir.

Rain sudah selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya. Erlang bilang akan menjemputnya jam 7 nanti dan sekarang baru jam 6. Kemudian dia mendengar suara notifikasi pesan masuk dari WhatsApp pribadinya. Karena setelah memutuskan untuk bergabung menjadi model kakaknya membuat akun WhatsApp baru untuk pekerjaan.

Burung 🦅

|Dandan yang biasa aja jgn heboh
|Mentang mentang gue seleb
|Jagn alay
|Sama jgn cantik cantik

Lo tuh yang alay burung!|
Ngaca kek bego!|

|Gak sopan lo sama seleb!

Bodo amat|

Rain melihat handphonenya dengan aneh, mungkin dia akan memasang raut wajah yang sama saat berada di depan Erlang.
"Otak seupil ya dasar"gumam Rain.

Setelah bersiap siap dia turun untuk berpamitan kepada ayahnya dan juga Riki, Rian sedang ada di apartemen Willy entah kenapa kakaknya itu menjadi betah disana. Setelah berpamitan pas saja terdengar suara mobil yang sudah Rain duga suara mobil Erlang.

Rain keluar rumah tapi yang dia dapat adalah Regan yang keluar mobil dengan membawa buket coklat ditangannya. Regan melihat Rain terkejut sama halnya dengan Rain, untuk beberapa saat mereka berdua sama sama terdiam dan tidak saling bicara.

"Aku kesini mau minta maaf sama mau kasih ini buat kamu"kata Regan dan menyodorkan buket coklat yang dia bawa.

Rain melihatnya dengan tatapan aneh.
"Gue gak suka coklat"balas Rain.

Regan terdiam seperti patung, bahkan tangannya masih tetap dengan posisi menyodorkan buket coklat.

KEVIN ANJING!!! Suara dalam hati Regan menjerit jerit menyebutkan nama sahabat dan juga hewan itu.

Tak lama sebuah mobil lain datang, sudah jelas itu mobil Erlang. Karen sang pemilik mobil menurun kaca mobilnya dan melihat Rain seolah menyuruh Rain agar cepat masuk ke mobilnya.

"Gue gak kaget lo gak tau, bukan salah lo juga, mending sekarang lo kasih buat Rina kasihan dia dibully mulu disekolah. Biasanya kan ada lo yang jadiin dia prioritas dan jagain dia"kata Rain.

Regan menghela nafas panjang dan menurunkan tangannya, dia melihat Rain dengan tegas dan yakin.
"Mulai sekarang aku bakal tegas buat jadiin kamu prioritas dan juga jagain kamu, aku juga bakal bikin kamu bahagia aku janji kamu bisa pegang janji aku"ucap Regan yakin tanpa ada keraguan diwajahnya.

"Terserah"

.

.

"Lo beneran gak dandan ya tadi?"tanya Erlang. Sekarang ini mereka sedang berada di cafe untuk menunggu jam film dimulai. Mereka memutuskan untuk menonton No Time To Die.

"Kan cuma nonton sama makan apalagi sama lo ngapain juga dandan"jawab Rain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kan cuma nonton sama makan apalagi sama lo ngapain juga dandan"jawab Rain.

"Ya tapi kan kita couple!"

"Partner burung!"

"Di projek kita couple!"kata Erlang gak mau kalah.

"Lo kan udah gede! Masih aja gak mau ngalah"

"Ya lagian lo kayak gak spesial banget jalan sama gue"

"Lo yang nyuruh gue gak dandan!"

"Gue nyuruh lo gak dandan yang alay sama gak cantik aja!"

"Ya sorry gue udah cantik dari lahir!"kata Rain dengan memasang wajah yang menyebalkan menurut Erlang.

Erlang berdecak kesal dan memutuskan untuk mengakhiri perdebatan dengan gadis keras kepala didepannya ini.

"Lo kok santai banget sama gue?"tanya Rain.

Erlang menaikan sebelah alisnya bingung.
"Maksudnya gue harus kaku gitu?"

"Ya enggak bodoh! Maksud gue biasanya kan model terkenal kayak lo selalu jaga image gitu, lo dari awal ketemu sama gue kayaknya enggak tuh"kata Rain.

"Percuma juga kali, udah hancur semua waktu gue pertama kali ketemu lo di club"jawab Erlang.

"Nyokap gue ninggalin gue karna gue terlalu jaga image dan juga junjung ego gue"
Rain menatap Erlang penasaran, menunggu apa yang akan diucapkan oleh laki laki itu.

"Gue tau nyokap gue selalu nangis, selalu sakit karna bokap gue. Tapi gue milih buat tetep gak perduli dan mentingin sekolah gue, waktu itu gue gak mau image gue disekolah rusak karna mereka tau gue anak broken home. Nyokap gue bunuh diri waktu gue lulus SMP, gue inget dulu darah terus ngalir dari tangan dia"lanjut Erlang.

"Terus bokap lo?"tanya Rain.

"Gue gak pernah ngomong lagi sama dia sejak itu, lulus SMA gue keluar dari rumah dan rintis karir gue sendiri, sampai sekarang gue masih merasa bersalah sama nyokap gue"jawab Erlang.

"Lo harusnya bicara sama bokap lo, gue yakin kok walaupun dia udah nikah lagi tapi dia pengen punya hubungan baik sama lo. Lo juga bikin beliau bersalah dua kali"saran Rain.

"Iya gue bakal coba hubungin dia, kalau lo? Tadi siapa?"tanya Erlang.

Sekarang gantian Rain yang menghela nafas panjang.
"Mantan, dia jadiin gue taruhan tapi gue udah tau dari lama dan bodohnya gue tetap berusaha buat jadi pacar impian berharap dia bakal suka sama gue"kata Rain.

"Maksudnya gimana?"tanya Erlang bingung.

"Gue belajar masak buat dia, setiap gue selalu bikin bekal buat dia ya walaupun dia gak pernah makan, gue berusaha ceria dan baik sama dia, bersikap lembut persis kayak orang yang dia suka"

"Dan itu ngerubah diri lo sendiri kan?"tebak Erlang.
Rain mengangguk pelan.

"Gimana dia mau nerima lo, kalau lo aja gak nerima diri lo sendiri Rain. Lo boleh kejar dia perjuangin dia dengan jadi diri lo sendiri, jangan buat dia liat lo jadi orang lain"

Rain mengangguk mengiyakan.
Erlang berdiri dan merangkul Rain mengajaknya untuk berdiri juga dan berjalan menuju bioskop.
"Gak usah sedih nanti pulang gue traktir boba"bujuk Erlang.

"Tapi gue sukanya yang mahal kalau yang murah alergi"kata Rain.

Erlang melotot kearahnya.
"Gak tau diri anjir"Rain tertawa mendengarnya hingga matanya benar benar tertutup.

Mereka terus berjalan hingga masuk studio tanpa tau ada dua pasang mata yang melihat mereka.
"Kita harusnya beli tiket juga!"kata Regan.

"Ya mana tau gue orang kita dateng aja mereka udah nongki"kata Kevin.

"Kita beli tiketnya"ajak Regan.

"Lo tau mereka duduk di kursi no berapa?! Jangan cari penyakit deh lo! Lagian lo ngapain gue sih?"tanya Kevin.

"Soalnya ide lo goblok! Gue makin kayak orang tolol depan Rain tadi!"

"Ya emang tolol! Baru sadar?! Udah sekarang kita ngapain?"

"Ya kita tungguin sampe filmnya selesai"

"Ogah banget bangsat!"

-To be continued-

𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑖𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang