E M P A T

5 0 0
                                    

~ H A P P Y  R E A D I N G ~

"Bangs-!"

"Gila lu yah!" Maki kirana.

Kirana mengusap usap bajunya yang terkena noda kopi, ia menoleh kesampingnya, melihat orang yang tergeletak sama dengannya.

"Lo!" Ucapnya tak percaya.

"Ehehe," ucap orang itu sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal.

"Lo cowo yang di danau kan?!"

"Yang takut sama kodok kan?" Zayden mengangguk, lalu tersenyum. "Ho'oh, ingetan lo bagus juga ya."

Kirana berdiri membetulkan penampilannya. Begitu juga dengan Zayden ia ikut berdiri. "Lo gapapa den?" Tanya kafa, sahabat zayden.

"Iya,lu gapapa kan?" Sambut gilang.

"Akhm," kirana berdehem.

"Gue gapapa," jawab zayden.

Merasa di abaikan kirana pergi dari situ, lagi pula dia juga harus cepat menemui raden. "Eh perempuan!" Teriak zayden.

Kirana menghiraukan panggilan dari cowo sinting itu. Ia menyetop angkot lalu pergi.

"Lo kenal den?" Tanya gilang.

"Itu yang cewe yang gue ceritain kemarin."

"Itu mah anak ipa II, kalau ga salah seangkatan sama kita," ucap kafa.

"Dia kawannya zanna,crush gue," Lanjutnya.

"Lu punya crush baru kaga cerita cerita," timpal gilang.

"Ini kan gue lagi cerita," jawab kafa.

"Jangan lupa tanding futsal sore," ucap zayden mengingatkan. Lalu zayden berjalan sambil menatap bekas lorong yang di lewati kirana.

Sementara kirana yang berada di dalam angkot mengomel tak berhenti, untung angkot dalam keadaan sepi, jadi ia bisa menyalurkan emosinya, "Neng bolos sekolah ya?" Tanya supir angkot.

"Engga,saya izin."

"Mau kemana neng?" Supir angkot itu kembali bertanya.

"Komplek cendrawasih 3 pak."

"Mau ketemu pacar ya neng?"

Kirana membuang nafas, "bapak bisa ga sih ga usah banyak nanya!"

Supir angkot itu mengangguk. "Maaf pak saya lagi emosi," Ucap kirana.

"Iya gapapa neng."

Perjalanan sekitar 10 menit, dan kini kirana telah sampai di basecamp tempat raden berkumpul dengan temannya.

Kirana langsung masuk tanpa mengetuk pintu, lagi pun pintu terbuka. "Eh neng kirana, cari raden ya?" Tanya naufal. Naufal adalah teman raden namun ia sudah kuliah.

Kirana mengangguk. "Raden ada di dalam, masuk aja."

"Makasih bang." Kirana masuk ke dalam, ia menghirup udara yang berbau asap rokok, wajar saja basecamp ini di penuhi remaja yang merokok. Sebenarnya kirana benci asap rokok, sangat benci.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang