03

287 39 3
                                    


Eric sedang mengelap lantai yang basah karena sebuah minuman tumpah tersenggol oleh anak kecil yang berlarian kesana kemari dan tertawa.

Alhasil ia harus mengepel lantai tersebut karena hanya Eric yang sedang tak ada kerjaan karena cafe sedikit sepi hari ini.

Hanya ada beberapa orang saja yang berada di cafe tersebut.

Selesai mengepel lantai, ponselnya berdering untuk kesekian kalinya.

Ya karena dia dari tadi ga ngangkat sama sekali tu telpon,kan sibuk.

Eric mengambil ponselnya kemudian melihat siapa yang menelponnya,"oh, ternyata temen-temen", gumamnya sembari mengangkat panggilan tersebut.

"Tumben?".

Terdengar suara Jungmo yang tampaknya tak percaya bahwa Eric akan mengangkat panggilan tersebut.

Eric tertawa canggung,"Sori ges,gue sibuk tadi,gue ketiduran", ucapnya.

Sunwoo yang sedari tadi mengamati pergerakan Eric mengangkat sebelah alisnya heran,"keknya lu lagi diluar rumah, katanya ketiduran?", tanyanya curiga.

Eric tertawa untuk menutupi kepanikan di wajahnya,"kan gue butuh makan juga Sun,gue lagi di cafe",ucap Eric sembari memperlihatkan suasana cafe yang bertema tahun 90an itu.

Untung saja ia tak memakai seragam yang sama dengan pegawai cafe lainnya, kalau tidak bisa mati ia jika teman-temannya tau ia bekerja paruh waktu setiap malam.

Bahkan Jungmo yang notabenenya sangat dekat dengannya tak tau jika Eric bekerja sambilan di sebuah cafe.

Eric tampak memperhatikan sekitarnya,"gue tutup dulu, kalian jangan kemaleman ghibahnya,besok sekolah,bye".

Panggilan tertutup sepihak oleh Eric yang membuat para sahabatnya itu mengerutkan kening mereka bingung.

"Kok keliatannya Eric kaya panik gitu ya?",tanya Chanhee dan diangguki oleh Sunwoo dan Jungmo.

"Gue tutup dulu telponnya,udah diteriakin nyai",ucap Jungmo berpamitan sebelum panggilan mereka diputuskan oleh Jungmo.

"Huft,Eric aneh banget,bikin kepikiran".

.

"Sembunyiin gue cepet", ucap Eric panik saat berpapasan dengan Jisung.

Jisung menatap ke sekeliling dan langsung paham dengan ucapan Eric.

"Sana ke ruang ganti aja,gue yang gantiin lu jadi kasir",ucap Jisung yang langsung diangguki oleh Eric.

Seorang pria paruh baya berjalan mendatangi tempat kasir tersebut.

Terlihat sekali bahwa pria tersebut baru saja pulang dari kantor karena ia memakai jas rapih.

Jisung tersenyum ramah,"ada yang bisa dibantu tuan?".

Pria tersebut tampak berpikir sebentar,"pesan coffee latte satu,sama americano satu, dibungkus",ucapnya.

Jisung mengangguk sembari mencatat pesanannya,"baik,ada yang mau ditambahkan lagi?", tanyanya.

Pria itu menggeleng.

"Baik, pesanan akan segera disiapkan,silahkan duduk di tempat yang disediakan, pesanan atas nama siapa ya?", tanya Jisung agar memudahkannya untuk memberikan pesanannya.

"Daniel"

.

Selepas kepergian pria bernama Daniel tersebut,Eric telah keluar dari tempat persembunyiannya.

Ia menyandarkan tubuhnya di meja kasir.

"Gilak sih,bapak lu kerja apaan dha?", tanya Hyunjin yang melihat pria tadi.

Damarlangit [ RicSun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang