10

162 28 3
                                    


.

Eric memarkirkan motornya didepan rumahnya.

Bisa ia lihat bahwa ada seseorang yang bersama Seonghwa didalam rumahnya, sosoknya tak lebih tinggi dari pemuda yang berlagak seperti ibu Eric.

"Siapa ya,gue kepo,tapi kan itu urusannya mas Seonghwa",gumam Eric sembari membuka pintu rumahnya.

Suasana rumahnya ya seperti biasa,sepi dan suram karena ia hanya menghuni kamarnya saja.

"Tumben udah dua hari ayah ga pulang,tapi juga biasanya seminggu",gumam Eric sembari menaruh kunci motornya.

Ia mengusap wajahnya ketika pusing datang melanda kepalanya secara tiba-tiba.

"Sshh,kenapa pusing dah kepala gue", monolognya sambil berjalan ke arah kamarnya.

Setelah sampai kedalam kamarnya,tanpa mengganti bajunya Eric langsung merebahkan diri diatas ranjangnya dan terlelap begitu saja.

.

"Ayah,kenapa Vino harus pake baju formal banget sih?",tanya Sunwoo sembari mengancingkan kemejanya.

Sang ayah yang sedang memasang dasinya hanya mengendikkan bahunya,"nanti kamu juga tau", ucapnya setelah menyelesaikan ikatan dasinya.

Karena tak mendapatkan jawaban yang ia inginkan,Sunwoo langsung mencari sang Bunda yang sedang bersiap di ruang tamu.

"Bunda bunda,kok Vino pake baju formal gini?, biasanya kan cuma biasa aja".

Sang Bunda tersenyum lembut,"ya gapapa dong sayang,biar kamu kelihatan gagah",ucap sang Bunda.

Sunwoo memasang wajah tak suka karena jas miliknya terasa ketat di tubuhnya.

"Ayo kita berangkat, mereka udah nunggu",ajak sang ayah yang sudah siap dan berjalan ke arah mereka.

"Ayo",balas Bunda sembari menggandeng tangan anaknya.

.

Eric terbangun,bisa ia rasakan bahwa kepalanya tambah terasa berputar daripada sebelumnya.

Ia melihat jam yang ada di ponselnya,sudah pukul 5 sore ternyata.

Untung saja ia mendapatkan jatah libur hari ini.

Eric mendudukkan dirinya sembari memijat pelan kepalanya berharap pusingnya dapat berkurang.

"Eric?"

Terdengar seseorang memanggil namanya dari depan rumah,suara Seonghwa.

"Iyaaa,Eric otw bukain pintu",balas Eric sembari berjalan ke arah pintu depan walaupun dunianya seakan berputar tak karuan.

Seonghwa berdiri didepan pintu dengan sebuah mangkok berisi makanan yang Seonghwa buat.

Muka garang gini hatinya hello Kitty.

"Iya mas?,kenapa?",tanya Eric sedikit menyipitkan matanya karena lampu rumah Juyeon yang sangat terang didepannya.

Seonghwa menyodorkan mangkuk di tangannya,"nih dimakan,tadi gue buat sama Hongjoong",ucapnya.

Eric menerima mangkuk tersebut kemudian mengernyitkan dahinya,"Hongjoong siapa?",tanya Eric penasaran.

Seonghwa agak bergeser agar seseorang dibelakangnya terlihat.

Pantes Eric ga liat,orangnya aja ketutupan Seonghwa.

"Oooh,mas mas yang di rumahnya Mas Seonghwa toh,salam kenal Baram Satyangga Eric Damarlangit",ucap Eric memperkenalkan diri.

Orang tersebut tersenyum teduh,"salam kenal juga,saya Hongjoong Januartha, teman Seonghwa", balasnya.

Seonghwa mengangguk bangga karena dapat memperkenalkan Eric kepada temannya yang tampak normal,biasanya kalo ga tukang tubir ya tukang gibah.

Damarlangit [ RicSun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang