07

228 29 2
                                    


"Ah iye Sun,kemaren gue dapet telpon",ucap Eric sembari meminum es teh manis miliknya.

Sunwoo yang tadinya sedang sibuk memakan kue yang Eric beli pas perjalanan ke warung mang Ujang langsung merhatiin Eric dengan seksama.

"Hm?,dwari siwapa?",tanya Sunwoo dengan mulut yang terisi potongan kue coklat dengan coklat yang berantakan disekitar mulutnya.

Eric terkekeh geli kemudian mengusap coklat yang ada dipinggir bibir Sunwoo menggunakan ibu jarinya dan menjilatnya seakan itu hanyalah butir masako .

"Ditelen dulu,nanti keselek gue yang repot"

Sunwoo yang diperlakukan seperti tadi terpaku seakan tubuhnya dilapisi semen yang tebal.

Anjir anjir anjir,ERIC NGAPAIN ANJER TADI,GUE TERPAKU NIH JADINYA–batin Sunwoo berteriak.

Sama kok,utor yang nulis aja ikut meleyot.

Sunwoo dengan cepat mengunyah kue tadi dan menelannya,"tadi ngapain??,mending bersihin pake tisu", protes Sunwoo setelah menelan seluruhnya kue tadi.

Eric berkedip polos,"lah,emang kenapa Sun?,repot ngambil tisunya terus mubazir kalo dibuang", ucapnya enteng sembari melihat mang Ujang datang dengan dua mangkok bakso di nampannya.

"Makasih ya mang,ga pake micin kan yang satu?", tanya Eric kepada tukang bakso langganannya itu.

Mang Ujang memberikan gestur "ok" menggunakan tangannya,"itu yang ngga ada micinnya,mamang tau kalo Vino gasuka pake micin", ucapnya sembari menunjuk ke mangkok berwarna biru didepan Sunwoo.

"Waah,makasih ya mang,tapi tumben warung sepi",ucap Sunwoo saat menyadari bahwa warung bakso mang Ujang terlihat sepi tak seperti biasanya.

Mang Ujang tertawa,"mungkin belum rejekinya mamang aja,keknya mamang mau nikah aja kalo gini terus hahaha",canda tukang bakso yang terlihat masih muda itu.

"Nikah sama siapa dha?,keknya ga pernah liat mamang deket sama siapa siapa kecuali sama butiran bakso,bahkan Jungmo pernah ngira mamang pacaran sama kuah bakso",ucap Eric sembari menuangkan beberapa tetes sambel kedalam mangkok baksonya.

Mang Ujang yang bernama lengkap Ujang Jamaludin Jaehyun Jefriyanto ini hanya menatap Eric datar sebelum memukul pelan kepala anak SMA itu dengan nampan di tangannya.

"Kurang ajar",ucap mang Ujang sembari berjalan meninggalkan meja Eric dan Sunwoo.

Sepeninggal mang Ujang, Eric dan Sunwoo hanya diam menikmati makanan masing-masing.

"Ah iya,lu dapet telfon dari siapa emang?",tanya Sunwoo yang penasaran sedari tadi.

Eric yang akan memasukkan bakso kedalam mulutnya langsung mengurungkan niatnya dan menaruh bakso tersebut kedalam mangkoknya lagi.

"Gue dapet telfon dari Atlas,gue kira dia ngilang di sungai bengawan solo anjir",ucap Eric menggebu gebu.

"Atlas siapa dah?, Soobin?", tanya Sunwoo berpura pura lupa.

Eric mengangguk,"iya, si Soobin,kalo si Jungmo tau mesti si Raden nagih janji dia buat ngasih permen", ucap Eric sembari tertawa mengingat bahwa dulu Soobin pernah menjanjikan sebuah permen kepada Jungmo pada saat memasuki taman kanak-kanak.

Sampai sekarang janjinya belum ditepati dan malah pergi ke luar kota.

Memang kawan yang tak patut ditiru.

Sunwoo tertawa,sebagai teman Jungmo dari kecil,ia tau betul bagaimana kerja keras Jungmo menagih sebuah permen kepada seorang Soobin Atlas Javarska yang tak akan membiarkan siapapun mengambil makanan miliknya.

Damarlangit [ RicSun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang