Epilog

398 98 80
                                    


Deiji, seorang gadis yang baru saja kehilangan orang yang dicintainya itu sedang menatap nanar sebuah batu nisan. Sudah 4 jam sejak jasad Yeonjun di kubur, gadis itu masih enggan beranjak dari sana. Bahkan air matanya sudah mengering sejak tadi.

Setelah sekian lama bungkam, akhirnya gadis itu mau berbicara. Suaranya benar-benar terdengar pedih.

"Jun, kenapa Lo pergi tiba-tiba kayak gini? Kenapa Lo pergi di saat gue udah nyaman sama Lo. Bahkan gue belum sempet bilang kalau gue suka sama Lo," monolog Deiji di temani angin sepoi yang membuat daun-daun berguguran.

Gadis itu memutar tubuhnya ke belakang, tepatnya pada makam Jeon Hanna. Ya, Yeonjun sengaja di kuburkan di samping makam Hanna,

"Hanna.. kenapa Lo ajak Yeonjun kesana? Padahal tadi baru aja Yeonjun temui Lo di sini. Apa Lo nggak bisa sabar sebentar lagi? Kasih gue kesempatan buat nikmati kebersamaan gue bareng Yeonjun. Ooh.. gue tau, Lo pasti nggak rela kan kalau Yeonjun jadi milik orang lain? Itu nggak mungkin Han, Yeonjun bilang sendiri ke gue kalau selamanya dia cuma cinta sama Lo,"

"Apa Lo setakut itu kehilangan Yeonjun? Sama Han, gue juga. Dia itu alasan gue kuat sampai sekarang, tapi tiba-tiba Lo panggil dia kesana. PLEASE.. BALIKIN YEONJUN!!"

Deiji mulai berteriak dan menangis lagi. Bahkan orang yang mendengarnya pun akan merasa sakit hati yang amat mendalam.

Gadis itu kembali memutar tubuhnya menghadap makam Yeonjun,

"Jun.. Lo pasti seneng kan bisa bareng-bareng lagi sama Hanna? Selamat, keinginan Lo tercapai. Tapi gue jadi gila disini.. haha," Deiji menertawakan dirinya sendiri.

"Selamat jalan Yeonjun, gue harap Lo selalu bahagia di sana. Inget, gue bakal selalu cinta sama Lo! Kali ini Lo nggak bisa larang gue lagi. Gue pamit,"

"I Love You, My Hero !!"

Please, Don't Go [Choi Yeonjun]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang