"Gimana? Udah siap buat tes fisikanya?" tanya Yeonjun begitu memasuki kelasnya."Udah dong. Kemarin malem gue sempet belajar lagi gara-gara Hp gue Lo sita. Nyebelin banget sih." gerutu Deiji.
"Maaf, kalau nggak gitu kamu nggak akan belajar lagi. Terus akhirnya jadi lupa sama materinya."
"Iya sih.. tapi lama-lama juga bosen kali nggak pegang Hp."
"Yang penting Hpnya udah ada di kamu lagi, kan?" kata Yeonjun yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Deiji.
"Yaudah kalau gitu belajar lagi sana mumpung masih ada waktu 7 menit sebelum bel."
"Ogah. Capek banget gue."
"Yaudah terserah. Semangat ya, semoga berhasil."
"Ok thanks, Jun."
Tak lama kemudian, tes dimulai. Kali ini untuk pertama kalinya di SMA Deiji serius mengerjakan soal-soal tesnya.
Wajahnya terlihat fokus menatap kertas di hadapannya. Tangannya bergerak lincah di atas kertas untuk menemukan jawaban dari soal-soal tersebut. Sesekali juga ia mengerutkan keningnya karena bingung. Juga tersenyum miring. Entah apa yang ada di pikiran gadis itu.
"Baik, waktunya sudah habis. Sekarang kumpulkan di meja paling depan. Hasilnya akan saya beritahu setelah istirahat." ujar guru fisika.
Semua murid kelas tersebut segera melakukan apa yang diperintahkan oleh guru. Meski beberapa ada yang menunjukkan raut wajah kesal karena belum selesai menjawabnya. Dan ada juga yang tersenyum lega karena berhasil menyelesaikannya, termasuk Deiji.
"Huh akhirnya selesai juga." ujarnya sambil tersenyum senang.
"Kenapa senyum-senyum?" tanya seseorang yang membuat Deiji berjingkat kaget.
"Astaga Yeonjun! Bisa nggak sih Lo datengnya pake aba-aba dulu kek, biar gue nggak kaget." omel gadis itu dan bibalas kekehan oleh Yeonjun.
"Ganteng," ucap Deiji tanpa sadar.
"Hah?"
"Hah? Emang gue bilang apa tadi?" Deiji merutuki ucapannya dalam hati.
"Nggak tau. Nggak denger."
"Oh syukur deh. Oh ya, Lo nanya apa tadi?" tanya Deiji berniat untuk mengalihkan topik.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"
"Ooh itu, gue seneng banget bisa ngerjain soalnya tadi. Ternyata fisika nggak seribet yang gue kira."
"Apapun itu, kalau belajar dulu pasti gampang. Makanya kamu rajin belajar biar bisa ngerjain yang lainnya juga."
"Ck iya deh, gue usahain."
"Kamu nggak ke kantin?"
"Ini baru mau kesana. Tapi ke kelas Nicholas dulu."
"Kenapa selalu kamu yang nyamperin Nicholas? Bukan dia yang kesini."
"Eum.. nggak tau dan nggak penting. Yang penting gue sama dia saling cinta. Udah ya bye, gue cabut dulu. Lo disini aja, jangan ngikutin gue!"
"Iya-iyaa."
Akhirnya Yeonjun memutuskan untuk tetap di dalam kelas untuk membaca buku sambil membalas pesan dari Tuan Hwang.
"Woy Yeonjun!"
"Eh kok udah balik?"
"Tiba-tiba Nicholas ada urusan sama sepupunya. Daripada sendirian, yaudah gue balik kesini aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Don't Go [Choi Yeonjun]✔️
Fanfic[END] "Sudah kubilang beberapa kali, kamu itu tanggung jawabku. Jadi apapun yang menjadi masalah mu, itu juga masalah ku. Dan kenapa aku tau kamu bisa ada di sini, nggak usah pikirin itu. Semua bisa ku lakukan untuk seseorang yang sedang aku jaga."...