Satu jam berlalu, Deiji masih termangu di atas tempat tidurnya. Pikirannya berputar, apakah hari ini ia harus masuk sekolah apa tidak.
Semalaman ia tidak tidur sama sekali karena saat ia menutup matanya, hanya bayangan penghianatan Nicholas yang melintas.
Deiji menghembuskan nafas panjang dan perlahan kakinya bangkit dari sana. Mencoba mengabaikan rasa sakit di kepalanya dan tubuhnya yang lemah untuk tetap berjalan ke kamar mandi.
Dengan air dingin ia mengguyur seluruh tubuhnya. Setiap air yang mengalir menyentuh kulit kepalanya, membuatnya terasa seolah sedang tertancap ribuan duri. Gadis itu hanya ingin melampiaskan rasa sakit di hatinya.
Sementara itu, Yeonjun sedang bergelut dengan alat masaknya di dapur rumah Deiji. Tangannya lihai mengolah bahan makanan menjadi makanan yang lezat. Sungguh, ia sangat baik dalam segala bidang.
Yeonjun memutuskan membuat sup ayam untuk Deiji karena semalaman hujan, kemungkinan besar gadis itu akan terkena flu. Tapi semoga gadis itu tidak apa-apa.
Setelah menaruhnya di nampan, Yeonjun berniat membawanya ke kamar Deiji. Namun saat baru sampai di tangga, ia berpapasan dengan Deiji yang sudah siap dengan seragamnya.
"Selamat pagi, Deiji." sapa Yeonjun menghentikan langkahnya.
"Pagi, " Balas Deiji singkat.
"Kamu sekolah?"
"Menurut Lo?" Deiji kembali melanjutkan langkahnya.
Yeonjun segera mengikuti gadis itu, "Tapi kamu nggak papa hari ini langsung masuk sekolah?"
"I'm okay.. gue nggak mau terlihat lemah di mata cowok brengsek itu."
"Baiklah, tapi kamu sarapan dulu ya. Aku udah buatin sup ayam."
"Gue nggak nafsu makan."
"Harus makan. Aku tau kemarin kamu nggak makan seharian, kan? Kalau kamu sakit, kamu akan lebih terlihat lemah di depan Nicholas."
Mendengar ucapan Yeonjun, Deiji segera berbalik arah mengikuti pria itu menuju ruang makan. Yeonjun segera memberikan nampannya pada gadis itu. Ia bersyukur, setidaknya kali ini Deiji tidak keras kepala seperti biasanya.
"Habiskan dan tunggu disini. Aku mau ganti baju dulu."
"Iya, makasih."
Yeonjun menerbitkan senyuman tipis di wajahnya kemudian segera pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya dengan seragam sekolah.
***
Kini Yeonjun dan Deiji telah berada di halaman sekolahan mereka.
"Kamu yakin, hari ini masuk sekolah? Nggak istirahat dulu dirumah?" tanya Yeonjun memastikan.
"Gue yakin, Jun."
"Oke, kalau ada apa-apa cepat bilang ke aku."
Deiji hanya mengangguk kemudian keluar dari mobil diikuti Yeonjun.
Deiji melangkahkan kakinya dengan santai. Wajahnya juga tidak menampakkan kesedihan sama sekali seolah tidak sedang terjadi apa-apa.
Namun semakin lama ia merasa ada yang tidak beres. Sepanjang koridor orang-orang memandangnya dengan tatapan aneh bahkan terdengar cibiran yang keluar dari mulut mereka walaupun tidak terlalu jelas.
Deiji menghentikan langkahnya, kemudian beralih menghadap Yeonjun yang ada di belakangnya.
"Jun, ada yang aneh dari gue ya?" bisik gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Don't Go [Choi Yeonjun]✔️
Fanfic[END] "Sudah kubilang beberapa kali, kamu itu tanggung jawabku. Jadi apapun yang menjadi masalah mu, itu juga masalah ku. Dan kenapa aku tau kamu bisa ada di sini, nggak usah pikirin itu. Semua bisa ku lakukan untuk seseorang yang sedang aku jaga."...