Day 6(B)

262 94 5
                                    

"Jun, Lo kok punya uang sebanyak itu sih?" tanya Deiji saat di perjalanan.

"Kan aku kerja sama Tuan Hwang."

"Tapi Lo kan belum lulus sekolah. Nggak mungkin kan kerja di kantor? Emang Lo kerja bagian apa?"

Saat Yeonjun sibuk memikirkan jawabannya, tiba-tiba ada seseorang yang mengendarai motor mengetuk-ngetuk kaca mobilnya.

"Eh siapa sih? Jangan-jangan begal lagi." kata Deiji mulai panik mengingat di sana adalah area yang sepi.

Yeonjun mempercepat mobilnya sambil melirik ke arah spion. Ketika melihat nomor plat motor tersebut, seketika Yeonjun tau siapa orang asing itu.

"Yeonjun gimana nih. Motornya makin deket."

"Deiji, tenang ya.. kamu jangan panik. Dia nggak bakal nyelakain kita."

Motor tersebut berhasil menghadang mobil mereka. Spontan Yeonjun menginjak rem.

Lelaki itu menghembuskan nafas kasar kemudian beralih menatap Deiji yang raut wajahnya benar-benar ketakutan.

"Deiji dengerin aku ya. Aku mau turun dan kamu jangan kemana-mana, tetep disini sampai situasinya aman. Jangan lupa kunci pintunya."

"Yeonjun tunggu. Lo nggak bakal kenapa-napa, kan?"

"Iya, aku bakal balik kesini lagi."

"Janji?"

"Iya, aku janji."

Setelah itu Yeonjun segera keluar mobil untuk menyelesaikan permasalahannya dengan orang bermotor itu.

Keduanya sedikit menjauh dari sana. Deiji tidak dapat melihatnya dengan jelas apa yang sedang mereka lakukan. Tampaknya, mereka sedang berbincang atau bernegosiasi.

Entahlah, yang pasti Deiji sedikit lega tidak ada kekerasan fisik apapun dan apa yang ia bayangkan tidak terjadi.

Tak lama kemudian, Yeonjun kembali ke mobil. Orang bermotor itu juga pergi dari sana.

"Yeonjun, Lo nggak papa kan?"

"Kamu bisa lihat sendiri. Aku nggak kenapa-napa."

"Tadi Lo ngomongin apa sama dia?"

"Nggak ada, cuma ngasih tau kalo dia nggak bakal menang kalau lawan aku." ujar Yeonjun sedikit terkekeh.

"Bisa-bisanya Lo becanda di situasi kayak gini."

"Udah jangan terlalu serius. Jangan di pikirin juga ya, nggak penting. Pulang aja yuk, katanya kamu pengen cepet-cepet belajar masak."

"Eh iya. Yok pulang."

Dalam hati Yeonjun lega karena Deiji lupa tentang pertanyaan perihal pekerjaannya, tapi ia juga was-was karena apa yang baru saja terjadi bisa di bilang sangat berbahaya.











***














"Jadi, sekarang kita mau masak apa?"

"Nggak tau."

"Masih belom tau mau masak apa? Gimana sih, Deiji."

"Namanya juga orang nggak pernah masak. Jadi bingung lah kalau di tanya mau masak apa."

"Emang kamu pengen belajar masak karena apa sih?"

Deiji berpikir sebentar,

"Karena Nicholas. Gue pengen bisa masak biar bisa bawain dia makanan hasil masakan gue sendiri."

Mendengar alasan Deiji, Yeonjun tersenyum meledek.

"Ooh jadi kamu cemburu sama cewek yang kemarin?"

Please, Don't Go [Choi Yeonjun]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang