10

38 6 1
                                    

~Jika aku harus terluka setidaknya kamu harus tertawa, karena bahagiaku tergantung dari senyumanmu~
-R-
...

"Yeay!" Seru Revisha saat dia membuka sebuah amplop yang berisikan 2 tiket.

Alfariel yang baru masuk ke luar dari kamar mengernyitkan dahinya heran melihat Revisha yang berdiri membelakanginya dengan menggerakan kedua tangan dengan absurd, apa gadis itu sudah gila?

"Kak Al," ucap Revisha terkejut saat berbalik dan menatap Alfariel yang menatapnya datar. Ia merasa malu karena Alfariel melihat tingkahnya yang seperti anak kecil. Ia tersenyum mengingat sesuatu, menatap tiket ditangannya sekejap kemudian beralih menatap Alfariel. "Aku dapet dua tiket buat ke bioskop. Kak Al mau ikut?"

"Gak. Gue mau belajar kelompok. Lo tau kan, kalo sebentar lagi gue UN?" Alfariel tak perlu memikirkan jawaban yang akan ia berikan pada gadis itu, ia ingin Revisha segera berhenti mengejarnya.

Revisha menganggukan kepalanya dengan cepat, lagi-lagi ia hanya bisa tersenyum meski hatinya merasa sakit.

Alfariel langsung berlalu ke luar rumah tanpa pamit dan mengatakan akan belajar kelompok di mana. Revisha tidak akan mempermasalahkan itu, ia langsung menghubungi Via.

"Vi, gue udah dapet dua tiket buat nonton malam ini. Lo mau ikut?"

Disebrang sana Via tersenyum sembari menyetujui ajakan sahabatnya, Via tau jika tiket itu seharusnya untuk Revisha dan Alfariel. Dan, Via tau bahwa tuk kesekian kalinya Alfariel menolak ajakan Revisha.

Flashback On

"Mana korannya?" tanya Revisha kala ia sudah berada di kamar Via.

"Nih!" Gadis itu memberikan koran tersebut pada Revisha. "Gue masih inget waktu lo cerita kalo Kak Fariel suka film action dan kebetulan reward kalli ini tiket film action. Kalo lo bisa ngisi TTS itu dengan benar lo pasti dapet tuh tiket dan lo bisa ngajak Kak Fariel."

Revisha mengangguk dengan semangat, ia duduk di sofa lalu mulai mengisi teka-teki silang yang tak ia pahami mengingat semua intruksinya tentang hal-hal yang berhubungan dengan film bergenre action.

"Ahhh, gue pusing," keluhnya lalu menidurkan kepalanya ke meja.

"Inget, demi Kak Farisl!" sahut Via yang tengah bersantai menyandarkan punggungnya pada sandaran kasur jangan lupakan sebuah novel ditangannya yang sedang ia baca, ia berniat menyemangati sahabatnya meski dilihat darimanapun tak terlihat seperti itu.

Revisha menarik napasnya dalam-dalam setelah tubuhnya ia tegakan kemudian membuangnya secara perlahan. "Ayo, Shasha! Demi Kak Al!" serunya menyemangati diri sendiri.

Tak kenal waktu, Revisha habiskan berjam-jam hanya untuk mengisi teka-teki silang yang baginya rumit. Bahkan, sesekali ia harus membuka google untuk mengetahui kata yang tak ia pahami.

"Akhirnyaaa!!!" Revisha melihat semua kotak yang sudah terisi oleh tulisan tangannya, ia tak hentinya tersenyum memandangi kertas tersebut.

'Semoga dengan ini Kak Al mau nerima ajakan aku.'

Revisha meregangkan badannya yang terasa kaku, menoleh pada Via yang ternyata tengah tertidur. Ia hanya menggelengkan kepala lalu melihat jam yang melingkar ditangannya. "Tujuh tiga lima," gumamnya terkejut, ia bahkan melupakan makan siangnya.

Flashback Off

"VIAAA!!!"

Teriakan itu membuat Via tersadar dari lamunannya, terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan tak lama pintu kamar pun terbuka.

Anything for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang