Flashback On
Revisha senang sekali karena Alfariel mengajaknya ke pasar malam sebagai perayaan dirinya sudah lulus sekolah dasar dengan nilai tertinggi.
"Apapun yang Shasha mau, Kak Al bakal kasih," lontar Alfariel yang duduk di samping Revisha menoleh sekejap lalu kembali menatap jalanan, ia baru saja bisa mengendari mobil dengan lancar sejak lima bulan yang lalu.
"Janji ya, Kak?"
Alfariel menganggukan kepala seraya mengacak rambut Revisha gemas, jalanan cukup padat karena ini malam minggu sehingga sekarang mereka terjebak dalam lampu merah memudahkan Alfariel menatap Revisha yang terlihat bersemangat.
"Kamu senang, Sha?" tanya Alfariel kala lampu sudah kembali hijau dan ia segera melajukan mobil.
"Apapun itu asal sama Kak Al, Shasha senang. Shasha gak mau kehilangan Kak Al," akunya dengan pelan saat mengatakan kalimat terakhir.
"Kak Al gak akan ninggalin kamu," sahut Alfariel.
"Tapi, Kak Shofia-"
"Udah, ya. Sekarang lupain dulu masalah Kak Shofia," sela Alfariel sambil menatap Revisha yang juga menatapnya. "Malam ini kita main sepuasnya karena Shasha udah bikin Kak Al bangga dengan dapat nilai tertinggi di ujian."
Revisha menganggukan kepala dengan semangat.
"Ayo, turun," ajaknya karena memang mereka sudah sampai sejak beberapa menit lalu. Alfariel beralih membuka pintu mobil untuk Revisha, segera ia menggenggam lengan gadis itu mengingat kejadian pada usianya tujuh tahun ia tak ingin hal itu terulang kembali.
"Jangan pernah lepasin tangan Kak Al, oke?"
Revisha mengangguk lalu mengencangkan genggamannya membuat Alfariel terkekeh, ia sama sekali tak merasa sakit yang ada hanya geli dan nyaman karena kekuatan gadis itu tak seberapa.
"Kita mau ke mana dulu, Sha?" tanya Alfariel saat mereka mulai memasuki kawasan pasar malam yang sudah banyak orang.
"Kak Al maunya ke mana?" tanya balik Revisha bingung.
"Lho, kok balik nanya. Ini kan, spesial buat Shasha."
Revisha menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Gimana kalo makan dulu, Shasha belum makan soalnya."
"Ehh, kenapa gak bilang? Ayok!" Alfariel segera melangkahkan kakinya mengikuti insting, karena ia pun tak tau harus ke mana. Namun, indera penciumannya memilih untuk mendekati makanan yang dibakar diatas arang hingga asap yang memicu wangi tersebut memanggilnya.
"Kita makan sate aja, yaa?" tawar Alfariel takut gadis itu tak minat padahal ia tau bahwa Revisha akan memakan apapun yang ia berikan.
"Oke," jawabnya lalu duduk di bangku yang masih kosong setelah Alfariel memesan 2 porsi.
Beberapa menit mereka menunggu hingga pesanan mereka datang yang langsung disantap oleh keduanya tanpa banyak bicara.
-o0o-
"Sekarang kita mau ke mana?" tanya Alfariel sambil menatap sekeliling yang dipadati orang berlalu lalang, jangan lupakan tangannya yang terus menggenggam lengan Revisha.
"Gimana kalo naik bianglala?" usul Revisha karena dari tadi mereka sudah berkeliling dan memainkan banyak permainan dan wahana namun satu wahana itu belum mereka lirik.
"Gak mau pas nanti sebelum pulang aja?" tanya Alfariel memastikan, pasalnya ia punya rencana menaiki roda raksasa berputar itu saat akan pulang.
"Gak papa, nanti juga bisa naik lagi," jawabnya dengan santai membuat Alfariel gemas sendiri lalu mencubit pipinya dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything for You
Ficção AdolescenteRevisha yang mencintai Alfariel terpaksa harus menerima perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya dengan orangtua mereka karena kenyataan membangunkannya bahwa cinta Alfariel bukan untuknya melainkan untuk kakaknya. Ia memang mencintainya tap...