Ushijima hanya bisa terdiam di tempat ia berdiri sedang Kageyama sudah pergi.
"Kau mencintainya Miracle boy?" Tendou muncul dari belakang. Matanya melihat kepergian Kageyama lalu melirik pada sahabatnya.
"Aku tidak pernah merasa begitu kehilangan setelah perpisahan orang tuaku, tapi dia.. Aku tidak akan menemukan lagi yang seperti dia.."
Tendou menepuk-nepuk pundak Ushijima dan tersenyum. "Ayolah, jangan menjadi mellow, kalau kau mencintainya berjuanglah.."
"Aku tidak tahu harus melakukan apa lagi.." Lelaki itu terdengar pasrah.
"Jangan menyerah, blueberry boy itu masih mencintaimu kok" Tendou mulai berjalan mendahului Ushijima dengan kedua tangan dibelakang kepala.
Ushijima menatap pada punggung si rambut merah percaya tak percaya. Seolah disinari matahari, cahaya matanya kembali cerah. "Apa katamu??"
"Ya kau dengar kan. Dia masih mencintaimu karena itu tunjukkan padanya kalau kau juga mencintainya"
Bibir Ushijima terangkat. Ia pun menyusul Tendou. "Katakan sekali lagi!" Ujarnya semangat membuat Tendou sedikit terkejut.
Middle blocker itu berhenti dan menatap datar pada sahabatnya. "Dia masih mencintaimu"
"Lagi, katakan lagi!"
"Apa-apaan—"
"Katakan lagi Tendou!!" Ushijima berteriak
"Kageyama masih mencintaimu Miracle boy!!!" Tendou balas berteriak.
"Katakan lagi!!"
"AAAAA!!!!"
.
Kageyama dari dalam kamarnya mendengar teriakan Tendou dari luar. Lelaki raven itupun berjalan mendekat kearah jendela dan melihat apa yang terjadi.
Hanya Tendou dan Ushijima yang teriak malam-malam tidak jelas. Kageyama menggeleng. Ia melangkah naik ke kasur, memeluk boneka sapinya lalu tidur.
.
.
.Entah mengapa saat terbangun, Kageyama merasa kurang enak badan. Kepalanya terus berdenyut pusing. Seharian di kelas ia bertopang dagu atau merebahkan kepala keatas meja.
Kageyama tidak terlalu menghiraukan kondisi tubuhnya karena beberapa hari lagi seleksi kejurnas akan dimulai, dia tidak mau izin latihan.
Seperti biasa, sebelum mulai latihan anak-anak voli akan berlari di area luar sekolah. Awalnya Ushijima berada di paling depan, namun saat menyadari Kageyama tertinggal jauh lelaki itu melambat.
Ia berhenti dan menghampiri si raven yang terlihat lebih lelah dari biasanya. "Kau baik-baik saja?" Tanyanya
Kageyama mendongak dan berusaha mengatur napasnya. "Ya.." Lelaki itu menyeka keringat di keningnya dan kembali berlari.
Langit sore tengah mendung dan terasa lebih dingin dari biasanya. Ushijima berlari di belakang Kageyama, jaga-jaga saja kalau lelaki blueberry itu tidak kuat.
Sesaat terasa titik air dari langit tiba-tiba berjatuhan. "Hujan?" Kageyama melambat sambil melihat ke langit.
"Ayo berteduh disana.." Ushijima segera memegang pergelangan tangan Kageyama dan mengajaknya singgah di sebuah halte.
Seketika hujan turun dengan deras membuat mereka berdua merinding akan hawa dingin yang menusuk.
"Hachiu!!"
Ushijima menoleh, mendapati Kageyama memeluk dirinya sendiri menahan dingin. Lelaki raven itu menggosok tangannya sendiri dan kembali bersin-bersin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loves That Good Boy (Ushikage) S1End
Cerita PendekJika bukan karena Ushijima, Kageyama tak mungkin masuk Shiratorizawa. warn: ooc, bxb, mature content, badboy Ushiwaka. Start: 11/09/21 (Season 1 end)