Haii, aku kaget banget ada yang nemu cerita ini, padahal aku cuman iseng aja hihihi.
Ceritaku juga masih acak adul banget, maaf yaa hahahaha.
Makasiih untuk orang-orang yang udah nemuin cerita ini dan ngasih feedback!!! Makasiii banyakkk!!!Happy reading.
Pagi ini ada yang berbeda dari wajah Aizal. Wajah Aizal tidak secerah biasanya, ingat Kebiasaan pagi Aizal sebelum masuk sekolah? Yap, menunggu kehadiran Kalana didepan gerbang sekolah. Namun pagi ini Aizal tidak menemukan keberadaan Kalana. Dari tadi Aizal bertanya-tanya dikepalanya.
Ayu gak masuk?
Ayu sakit?
Ayu terlambat?
Ayu sebenarnya kenapa?
Padahal tadi malam ia sempat berbicara singkat dengan Kalana lewat whatsapp. Dirga yang melihat itu lantas menyenggol lengan Aizal, fyi Dirga dan Aizal memang sebangku, sedangkan Harris ia duduk dipojok ruangan, berbeda dengan Dirga dan Aizal yang lebih suka duduk ditengah. Setelah disenggol, Aizal menoleh sambil bertanya lewat ekspresinya apaan?
"Kalana masuk, tadi gua udah nanya Jannie. Dia cuman terlambat terus sekarang anaknya lagi dihukum sama pak Jalal. "
Mendengar itu Aizal akhirnya bisa bernafas dengan lega. Aizal kembali fokus pada pelajaran. Aizal berniat menghampiri Kalana saat jam istirahat sambil menanyakan alasan kenapa hari ini Kalana bisa terlambat.
Saat jam istirahat tiba Aizal tidak menemukan keberadaan Kalana dikantin, ia hanya melihat Jannie sedang membeli roti dan susu. Karna penasaran Aizal menghampiri Jannie bersama Harris yang mengekor dibelakangnya.
"Jan, Kalana gak kekantin? " tanya Aizal saat sampai didepan Jannie.
"dia di UKS, jal. Ini gue mau nyamperin anaknya sekalian ngasih makanan. " jawab Jannie sambil menunjukan roti dan susu yang tadi dibelinya.
"Kalana sakit? " tanya Aizal lagi.
Harris yang mendengar pertanyaan Aizal lantas menoyor kepalanya. "kalo anaknya di UKS berati sakit. "
Jannie yang melihat interaksi keduanya hanya menggeleng. "kalian mau ikut jenguk Kala?? " tawar Jannie.
Aizal langsung mengangguk. "lo juga ikut ya, Ris. "
Harris menggeleng cepat. "ogah ah, gua mau kekelas Eca mau minta maaf. "
Aizal berdecak. "masa gua sendiri? "
Harris ikutan berdecak. "masa gua harus nemenin elo? Udah sana, kan ada si Jannie. Gapapa yakan Jan? "
Jannie mengangguk. "ayo gapapa, Jal. "
Aizal dan Jannie langsung meninggalkan kantin, dijalan menuju UKS Jannie bilang kalo Kalana memang sedang tidak sehat sejak datang ke sekolah, tapi ia memaksa datang kesekolah karna hari ini ada ulangan harian Fisika.
Sesampainya di UKS Aizal langsung melihat Kalana yang sedang berbaring dengan wajah yang pucat dengan mata tertutup.
"Kal, nih udah aku beliin roti sama susu, dimakan dulu. " Ujar Jannie sambil membantu membangunkan Kalana dari tidurnya.
Kalana yang menyadari kehadiran Aizal lantas terkejut. Aizal yang melihat itu tersenyum. "katanya kamu sakit, makanya aku jengukin kesini, Yu. "
Jannie mengangguk. "tadi Ijal juga nyari kamu dikantin Kal, makanya aku ajak kesini. "
"maaf ya jadi ngerepotin kalian. " ucap Kalana merasa bersalah.
"heh kaya baru temenan aja, santai aja kali, Kal. " kata Jannie sambil tersenyum, Aizal mengangguk, setuju dengan perkataan Jannie.