Hari ini Aizal Padantya ulang tahun!!!! Aizal excited banget karna dari dulu Aizal udah punya banyak banget hal yang mau dia lakuin kalo usianya udah menginjak 17 tahun.
Di sekolah udah banyak banget temen-temen yang ngucapin ulang tahun untuk Aizal. Bahkan Kalana yang ngga Aizal sangka-sangka dia ngucapin lewat whatsapp subuh tadi.
Di kelas juga udah banyak banget anak-anak minta traktiran sama dia. Aduh Aizal pengen banget sebenernya nraktir temen-temennya tapi Aizal belum dapet jatah dari mami nya. Jadi Aizal dengan sabar bilang bahwa traktirannya akan menyusul nanti.
Tapi ada satu yang Aizal pertanyakan, dari tadi ia tidak melihat batang hidung kedua teman yang selalu bersamanya. Tadi sih waktu bertanya pada Fahri--ketua murid kelasnya, Dirga sedang ada urusan OSIS sedangkan Harris katanya sudah datang tapi balik lagi ke rumah karna buku matematika wajibnya tertinggal di rumah.
Saat pelajaran di mulai pun Harris masih belum datang, sekarang sudah pergantian jam pelajaran dan Harris yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang, dengan nafas yang tidak beraturan dan keringat yang membasahi pelipisnya. "dari mana sih luuu? " tanya Aizal menghampiri Harris yang sedang duduk di bangkunya.
"ngambil buku matwa, jalan macet banget anjing. " jawab Harris sambil menyandarkan punggungnya.
Aizal menepuk bahu Harris untuk memberinya semangat.
"EH HABEDE BRODIIII. " ucap harris sambil menyalami tangan Aizal, jujur Aizal nunggu ucapan ini dari tadi makanya ketika Harris mengucapkan selamat ulang tahun padanya ia tidak bisa menahan senyumnya.
"parah luu baru ngucapin. "
Harris hanya cengengesan mendengar keluhan Aizal. "eh si Dirga kemana? Kaga liat gua dari tadi. "
"biasaa OSIS diaa. " kata Aizal sambil duduk di bangku sebelah Harris.
Sampai jam pulang pun ternyata Dirga masih belum terlihat batang hidungnya. Jadi satu hari ini Dirga full dispen, Aizal sedih sih soalnya dia pengen banget ulang tahun yang spesialnya ini dikelilingin sama temen-temennya. Tapi karna Dirga sibuk ngurus kampanye untuk pemiltos dan event sekolah ya Aizal harus mengerti.
Saat Aizal dan Harris jalan beriringan ke parkiran tempat mereka menyimpan kendaraan, ada suara bising dari belakang Aizal."IJALLLL WOYYY HABEDEEEEEEEE. " teriak Pangeran--kakak kelas yang waktu itu bermain bola bersama saat Aizal menunggu Kalana.
Yang lain ikut bersahutan mengucapi ulang tahun pada Aizal. Aizal terkejut dengan surprise dadakan yang tidak ia sangka ini, bahkan disebelah Pangeran ada Dirga lagi ketawa-ketawa liat muka Aizal yang komuk.
Mereka semua menghampiri Aizal bersama kue yang ada di tangan Kalana, iya Kalana Ayudia. Dia ada di antara orang-orang yang memberi Aizal kejutan, dengan senyum manisnya, rambutnya yang di gerai dan terdapat jepitan kecil disebelah kanan kepalanya.
Setelah nyanyian yang mereka nyanyikan selesai waktunya tiup lilin. Aizal sebenarnya jarang tiup lilin seperti ini, karna biasanya tradisi keluarga nya hanya memberikan kue tanpa lilin. Namun karna Aizal menghargai kejutan teman-temannya ia meniup lilin itu lalu tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada teman-temannya.
"Thanks Banget, aduh seneng banget gua sampe mau nangis. " ucap Aizal sambil pura-pura mengusap matanya yang tidak berair.
Yasha yang melihat kelakuan Aizal lantas melempar Aizal dengan stik bekas permen yang tadi ia makan. "najisss luuu. " kata Yasha sambil tertawa.
"Ijallll happy birthday ya. " ucap Kalana sambil tersenyum Kalana.
Aizal pengin banget meluk Kalana, tapi dia tahan soalnya dia ngga mau nyentuh Kalana tanpa persetujuan Kalana.