Suara ketukan di papan keyboard, terasa luar biasa membosankan. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan mereka belum juga saling sapa sebagaimana harusnya.
"Makananku tidak enak, 'kan?" Taehyung mencoba peruntungan. Ujung jemari kakinya menggaruk pelan punggung tegap lebar yang setia membelakangi. "Bilang saja. Akan kubuatkan yang lain kalau mau."
Getaran suara berat terasa ke telapak kakinya saat dia ditanggapi.
"Itu luar biasa, Sayang. Kau membuatkanku yang terbaik."
Taehyung menaik-turunkan ujung jempolnya kini. Kiri kanan sekaligus. "Dasar. Tadi kelebihan gula juga terlalu basah. Itu malah bukan carbonara, tapi sup krim yang ditambahkan fettucine."
"Enak, tahu."
"Bohong."
"Serius."
"Mencoba minta jatah, ya? Tidak tertarik. Laptopmu lebih menarik dariku kulihat."
Tawa rendah membalasnya. "Ini benda datar. Lebih menarik bokongmu itu, tapi tidak. Aku benaran memuji. Apalagi saat sedang rindu-rindunya makan pasta. Kau memang terbaik, Sayang."
Taehyung menusukkan ujung jemari kakinya keras-keras sampai pria itu terdorong ke depan. "Katakan itu sambil melihatku, atau kau kuanggap sungguhan bosan padaku."
Dua jari teracung menanggapi. "Sedikit lagi, oke? Benar-benar tidak bisa kutinggal. Dua menit."
Mengerang jenuh, Taehyung mengangkat kedua kakinya untuk diletakkan ke punggung sofa, sekalian memutar diri. Kepalanya menggelantung dengan helaian rambut menyentuh karpet bulu. Pandangan terbalik menatap meja di kejauhan.
" ... lebih bagus jarimu masuk ...."
"Hm? Kenapa dengan jariku?"
Taehyung teralihkan oleh tiga biji buah persik di sana. Oleh-oleh dari kolega si pacar yang ke pergi ke Yamanashi katanya. Yang mana satu buah saja, harganya sudah bisa membiayai makan Taehyung selama seminggu.
Didorong kebosanan monoton dan keinginan bergulat yang tertunda selama beberapa hari belakangan demi menghormati kerjaan si pacar, Taehyung teringat salah satu adegan film yang berkaitan dengan buah cantik itu.
Dia punya ide bagus akhirnya.
"Hei, Mike."
Suara ketikan berhenti sejenak. "Kenapa aku punya perasaan tidak enak saat kau memanggilku begitu?"
Taehyung menarik senyum sebelah. "Aku ingin tahu rasanya seks dengan wanita dan kebetulan sabtu nanti, aku ada kencan."
"Keren. Lalu?"
Taehyung tahu, pria itu mulai terganggu. Suara beratnya terdengar kaku walau nadanya tidak berubah. "Delilah. Masih ingat dia?"
"Uhm. Ya, kurasa. Gadis yang menciummu saat kita ke klub itu, 'kan?"
"Yep. Bagaimana menurutmu?"
"Pakai pengaman. Kalian masih terlalu dini untuk punya bayi sungguhan. Terutama kau, Sayang."
Taehyung menghujam punggung itu dengan tatapan tajam. "Hah?"
"Bayi tidak bisa punya bayi juga."
Cowok itu tertawa tanpa nada jenaka. "Terserah. Kuanggap kau setuju dan aku ingin kau mengajariku foreplay," katanya lalu melempar diri untuk bangun, mengambil satu buah persik dari sana, "tidak mungkin caramu yang biasa, harus kupraktekan padanya, bukan? Aset kami berbeda dan dia kaum hawa. Ada perlakuan tertentu kurasa? Kau paham maksudku pasti. 'Kan duda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cwtch. | Vottom √
RomancePart.III Your Prompts Setelah berunding lama dan alot kepada yang bersangkutan, akhirnya dicapailah kesepakatan. Teruntuk mereka yang merindukan Daddy Mike bersama Baby V/Tae, selamat menikmati. . . . Bot!Taehyung/V Kim Taehyung milik dirinya se...