follow jugaa dan komen banyak-banyak, ehh jangan lupa vote juga dongg
kok aku buat cerita ini kayak gak semangat ya? yauda semangat-semangatin aja ya demi cerita ini tamat😋
okeyy happy readingg
≈≈≈
"Aku memang selalu mengharapkanmu, selalu disia-siakan dan tak pernah di hargai, tapi aku tak akan bisa pergi dari hidupmu, walau rasanya menyakitkan."
≈≈≈Davina turun dari motor sport milik Davin. Cewek itu lalu memberikan helm yang tadi Davin berikan kepada Davin. Banyak orang yang melihat kedatangan Davina dan Davin ke sekolah. Dan juga yang merasa iri karena dia tak bisa datang ke sekolah dengan Davin.
Davina merasa risih dengan itu semua, tentu saja gugup juga. "Davin, Davina pergi duluan ya," kata Davina lalu cewek itu berjalan meninggalkan Davin yang masih meletakkan helm-nya di kaca spion.
"Yuk gue antar," balas Davin lalu cowok itu menggenggam pergelangan tangan Davina lalu menariknya untuk pergi ke kelas Davina.
Saat di tengah jalan Davin dan Davina bertemu dengan Gladin. Itu membuat genggaman tangan Davin seketika terlepas. Dia baru ingat ternyata dia tidak menyukai Davina, tapi dia menyukai Gladin.
"Halo Gladin, pingin ke kelas ya?" tanya Davin kepada Gladin dengan senyum manis miliknya.
"Meu ke mana lagi coba gue," ujar Gladin cuek. Sejujurnya Gladin sangat kagum dengan Davin sejak pandangan pertama, tapi karena tak mau menyakiti hati Davina dia memilih cuek saja ke Davin, meski dia tau Davin sejujurnya suka kepadanya.
"Yok ke kelas bareng gue," kata Davin lagi, lalu cowok itu menggenggam tangan Gladin dan menarik paksa Gladin. Sebenarnya Gladin ingin mengajak Davina untuk ke kelas bersama, namun dia tak bisa karena pegangan Davin sangat erat di tangannya.
Davina menatap kejadian itu dengan tatapan kecewa, tapi dia hanya sabar karena dia tak ingin terlalu memaksa Davin untuk suka dengannya. Cewek itu lalu melangkahkan kakinya, namun belum sampai lima langkah ia berjalan suara seseorang menghentikannya.
"Enak gak, udah jadi pacar tapi cowonya malah suka sama sahabat sendiri?" ucap orang itu, sepertinya suara dari seorang cewek.
Davina menatap ke belakang, itu memang cewek, seperti seangkatan dengannya. Seingat Davina itu adalah cewek yang Davina tanyakan, "Belakang sekolah di mana?" Saat pertama kali dia bersekolah di SMA Galaxy.
"Oh iya kenalin gue Claudy, orang yang lo tanyain belakang sekolah waktu itu," lanjut cewek itu dengan satu tangan dia lipatkan di depan dadanya, tangan satu lagi dia letakkan di atas tangan bawahnya sambil memilin-milin rambutnya yang sudah terpilin itu.
"Aku Da-" Ucapan Davina terhenti karena cewek itu terlebih dahulu memotongnga. "Ehhh gausah ngenalin diri ke gue, karena gue cuma mau ngenalin diri aja ke lo tanpa gue kenal sama lo," potong Claudy lalu cewek itu berjalan santai meninggalkan Davina yang masih diam.
"BTW bentar lagi bel, minat dihukum lo?" tanya Claudy menghentikan langkahnya tanpa menghadapkan badannya ke Davina. Tanpa jawaban Claudy langsung berjalan meninggalkan Davina yang masih sendiri.
✿✿✿
Davina sedang berjalan bersama Gladin di koridor sekolah. Mereka berdua ingin pergi ke kantin karena katanya Gladin sangat lapar. Sebenarnya Davin ingin di kelas saja untuk menulis buku diary, tapi karena Gladin memaksa dia memutuskan untuk menemani sahabatnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAJINER
Ficção AdolescenteDavin Arkana cowok keras kepala dan selalu ngeselin, memiliki sifat asli yang tidak pernah ia tampakkan kepada semua orang walaupun sahabatnya sendiri. Davina Karolin cewek cantik tapi sayangnya cupu, kutu buku, pintar, dan memiliki hidup yang membo...